Hadits ke-1 & 2 dari 153 & 154, BAB 15. MENJAGA AMAL SHALEH, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN
Hadits ke-1 & 2 dari 153 & 154, BAB 15. MENJAGA AMAL SHALEH, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN
Bab 15. Menjaga Amal Shaleh
Allah SWT berfirman: QS Al-Hadid Ayat 16
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ
Artinya: “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Juga di QS Al-Hadid Ayat 27
وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ وَجَعَلْنَا فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ٱبْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَٰهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ رِضْوَٰنِ ٱللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا
Artinya: “; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya”
Juga di QS An-Nahl Ayat 92
وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّتِى نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَٰثًا
Artinya: “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai Kembali”,
Dan QS – Al Hijr Ayat 99
وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ
Artinya: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”
حديث عائشة؛ وَكانَ أحبُّ الدِّينِ إلَيْهِ مَادامَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ
153. Hadits Aisyah ra: (Amalan) Agama yang paling dicintai-Nya (Allah Ta'ala) adalah apa yang senantiasa dikerjakannya secara rutin.
sebagaimana yang disampaikan di bab sebelumnya
عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ؛ قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ من الليلِ، أَوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَقَرَأَهُ مَا بَيْنَ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الظُّهْرِ، كُتِبَ لَهُ كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنْ اللَّيْلِ. رواه مسلم
154. Dari Umar bin Khattab rberkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa tertidur (sehingga terlewat) dari bacaan wiridnya (zikir yang biasa di waktu malam), kemudian dia membacanya antara shalat fajar (subuh) dan shalat Dhuhur, maka akan di catat (pahala) baginya seakan-akan dia membaca di malam hari."HR. Muslim
HR. Muslim fiil musaafiriin (Bab jaamiu shalatul Laily wa man nama a'nhu aw maradha)
Faidah Hadits:
-Hizbuhu: asal maknanya dari putaran aliran air, lalu diumpamakan prilaku (kebiasaan) diri manusia atas (kebiasaan) shalat, baca Qur'an dsb.
Faidah Hadits:
-senatiasa menjaga (keistiqamahan) berbagai wirid (zikir), dan sesungguhnya barang siapa yang melupakannya karena udzur lalu bersegera menggantinya, maka baginya pahala yang sempurna sebagaimana dilakukannya wirid (zikir) biasanya.
Tidak ada komentar: