Jaga Diri dan Keluarga dari Sakit

Khutbah Jumat inspiratif ini ditulis oleh Hasan Albanna MPd, Aktivis Pemuda Muhammadiyah Kota Malang. Relevan dengan isu Virus Corona yang lagi jadi perbincangan dunia.

Selamat meresapi khutbah ini (Redaksi)
إِنَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِسَقَمِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

Jamaah Jumat rahimakumullah!
Sudah sepantasnya kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmatnya kepada kita. Baik itu nikmat Iman, Islam, dan juga nikmat sehat. Shalawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kita tahu bahwa, semua orang tidak ada yang mengharapkan menjadi penghuni rumah. Karena setiap individu pasti menginginkan kesehatan, mengingat kesehatan adalah harta yang tidak ternilai.
Menurut World Health Organization (WHO), sehat diartikan sebagai suatu keadaan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang baik, tidak hanya berpenyakit atau cacat.
Namun pengertian kesehatan di atas masih perlu ditambahkan lagi yakni selain sehat biologis, psikologis, sosiologis. Juga sehat spiritual atau agamanya dengan iman yang baik dan benar.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan pada kita berbagai upaya yang perlu dilakukan agar orang tetap sehat. Menurut para pakar kesehatan, cara menjaga kesehatan tidak jauh beda dengan anjuran Rasul.
Yaitu mengkonsumsi gizi yang baik (makan secukupnya), olahraga cukup, jiwa tenang (dengan shalat), serta menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat menjadikannya terjangkit penyakit.
Jamaah Jumat rahimakumullah!
Dalam khutbah ini saya sampaikan ada beberapa upaya yang dapat menjadikan jasmani dan rohani kita sehat. 

1. Hidup aktif

Yaitu kehidupan yang hampir semua orang jalani sebelum manusia mencapai keuntungan dari modernisasi industri, perkembangan teknologi, alat-alat yang mengurangi tenaga kerja buruh, tv, komputer, hp, dan lain-lain.
Penemuan-penemuan yang sangat menakjubkan tersebut membuat kita dapat memperkecil pengeluaran energi harian dengan memanfaatkan alat-alat canggih tersebut.
Sejajar dengan menurunnya kebutuhan untuk mengeluarkan energi adalah meningkatnya konsumsi lemak. Kemudahan, kemalasan, fast food yang berakibat banyak orang mendambakan kesehatan karena telah terlanjur sakit.

Nasehat al-Quran terkait hal ini adalah hindari bermalas-malasan! Bila pekerjaan satu telah selesai maka kerjakan yang berikutnya. Allah pun menegur kita:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ

Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (al-Insyirah: 7)

Setelah itu, ketika telah mengerjakan sebuah pekerjaan, haruslah bertanya what is the next work? Mari kita biasakan mulai sekarang hidup aktif, tidak terlalu menggantungkan pada alat-alat modern untuk menyelesaikan hal-hal yang kecil.

2. Upaya Kedua Jaga Kesehatan

Jamaah Jumat rahimakumullah!
Upaya kedua agar kita tetap sehat adalah mengatur pola makan dan minum. Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan unsur terpenting untuk menjaga kesehatan adalah makanan dan kita dianjurkan agar memperhatikan makanan serta pola makannya seperti pada Abasa ayat 24:

فَلْيَنظُرِ الْإِنسَانُ إِلَى طَعَامِهِ

Artinya: Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
Anjuran untuk tidak berlebihan dalam makan juga dipesankan oleh baginda Rasul SAW:

كُلُوا وَاشْرَبُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافِ وَلَا مَخِيلَةِ

Makankah, minumlah, dan bersedekahlah kalian dengan tidak berlebihan dan membanggakan diri. (HR Bukhari, Ibn Majah, Ahmad, Nasai, dan Al-Hakim)

Nabi SAW juga mengatakan bahwa perut adalah “rumah” segala penyakit dan menjaga pola makan adalah permulaan pengobatan.
Banyak pakar medis sepakat perut (lambung) adalah pangkal kesehatan dan sekaligus sebagai sumber penyakit. Makan terlalu banyak yang melebihi kebutuhan tubuh akan membahayakan, bahkan dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
Tubuh akan merubah makanan yang berlebihan tersebut menjadi lemak. Badan yang berat akan membebani jantung sehingga menghalangi peredaran darah, akibatnya terganggunya fungsi alat-alat tubuh sehingga dapat menimbulkan penyakit ginjal, darah tinggi, pendarahan di otak, diabetes, dan lain-lain.

Jamaah Jumat rahimakumullah!
Upaya ketiga agar kita tetap sehat adalah berpuasa. Selain bernilai ibadah, telah banyak penelitian membuktikan bahwa dari segi kesehatan puasa menyehatkan badan terutama pada pencernaan dan kegemukan. Rasulullah SAW pernah bersabda:
صُومُوا تَصِحُّوا
Berpuasalah, maka kalian akan sehat. (HR Thabrani)

Dengan berpuasa berarti memberikan istirahat pada organ-organ pencernaan dan meremajakan sel-sel tubuh yang mulai menua. Juga dalam hal mengendalikan emosi yang sangat berpengaruh positif terhadap jantung, saraf, dan system peredaran darah sehingga penyakit akan sulit untuk menghampiri kita.

Berbagai makanan yang penting bagi tubuh juga disinggung dalam al-Quran seperti pentingnya sayur-mayur, daging, ikan, susu, madu dan sebagainya. Larangan mengkonsumsi khamr juga dapat berpeluang menimbulkan penyakit.

3: Upaya Keempat Jaga Kesehatan

Jamaah Jumat rahimakumullah!
Upaya keempat adalah berolahraga. Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan olahraga.
Olahraga dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah yang bertujuan untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-fungsi alat tubuh dan daya ekspresi serta daya kreatif.
Upaya kelima adalah penanganan stres. Fenomena stres dapat timbul karena gaya hidup yang mementingkan materi dengan mengabaikan aspek rohani yang memunculkan berbagai ketidakseimbangan.
Stres adalah tekanan atau kecemasan yang disebabkan oleh masalah dalam kehidupan seseorang. Stres emosional dapat muncul akibat pertengkaran rumah tangga atau kematian orang yang dicintai.
Stres lingkungan muncul semacam terkena panas atau dingin yang berlebihan. Setiap permasalahan yang menimpa pada diri seseorang dapat mengakibatkan gangguan fungsi atau faal organ tubuh, reaksi tubuh ini dinamakan stres.

Jamaah Jumat rahimakumullah!
Dalam khutbah ini perlu juga saya utarakan upaya selanjutnya agar hidup kita sehat adalah melakukan shalat. Mengapa shalat dapat dijadikan sebagai obat bermacam-macam penyakit? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena di dalam shalat mencakup aktivitas yang mendukung kesehatan jasmani dan rohani.
Latihan-latihan olahraga merupakan salah satu aktivitas yang dianjurkan oleh ilmu kesehatan. Membiasakan latihan-latihan seperti itu bisa membentuk kebugaran tubuh mesti terpenuhi, demi terciptanya akal sehat. Aktivitas shalat lima kali sehari merupakan media terbaik untuk merengkuh manfaat positif darinya. Karena waktu shalat adalah saat yang paling tepat untuk melakukan latihan-latihan tersebut.
Menurut para pakar Muslim, gerakan-gerakan shalat—mulai dari berdiri, duduk, dan sujud yang dilakukan berulang-ulang dalam sehari—adalah jalan terbaik untuk melancarkan sistem peredaran darah. Maka seluruh organ tubuh bertambah energik.
Faedah dan keuntungan shalat bagi organ-organ tidak hanya sebatas itu. Pengobatan saat ini menetapkan terapi penurunan darah tinggi bisa ditempuh dengan melaksanakan shalat. Jika seseorang rajin melaksanakan shalat sedangkan ia mengidap penyakit tekanan darah tinggi maka lambat laun akan menuai hasilnya.

Jamaah Jumat rahimakumullah!
Salah seorang dosen Fakultas Ilmu-ilmu Syaraf yang tinggal di Amerika Serikat, Dr Edwin Frederick, pernah berkata: “Ada ribuan dokter, namun tidak satu pun di antaranya yang terkenal. Mayoritas mereka memiliki kecerdasan inteligensi rendah, kendati demikian ada secercah harapan, karena mereka dapat menyembuhkan penyakit-penyakit dan menjaga kesehatan melalui sebuah mukjizat. Mukjizat yang bernama Shalat.”
Lebih dari itu shalat adalah ‘olahraga spiritual’ bertemunya ruh sang hamba dengan Sang Maha Pencipta yang menyimpan pesan pembaharuan dan perelaan dan menjadikan kita adalah umat yang sehat.

Dengan panduan kesehatan dari al-Quran dan hadits tersebut di atas, bukan tidak mungkin usia biologis (usia sel) kita lebih muda dari usia kalender (usia di KTP). Karena kita tahu Nabi Muhammad SAW begitu gagahnya ketika berperang dengan fisik prima tentu dikarenakan usia biologisnya lebih muda dari usia kalendernya berkat pola hidup sehat yang ia contohkan kepada kita semua sebagai ummatnya.
Jadi, mari berfastabiqul khairat dengan mengikuti sunnah-sunnah Rasul dalam menjaga kesehatan.

Semoga khutbah Jumat ini ada menfaatnya.
بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْأَنِ الَعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّكُمْ  بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِىْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِىْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَأَسَتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Editor Mohammad Nurfatoni. Naskah khutbah ini pernah dipublikasikan Majalah Matan, Edisi 115, Februari 2016.

Jaga Diri dan Keluarga dari Sakit Jaga Diri dan Keluarga dari Sakit Reviewed by sangpencerah on April 13, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar: