DOA MEMOHON AFIYAT

 


DOA MEMOHON  AFIYAT

Oleh : Dr. Ajang Kusmana, S.Ag., M.Ag. (CMM no. 208)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sehat dan afiat sendiri memiliki arti yang hampir sama. Sehat diartikan sebagai keadaan segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Afiat berarti sehat dan kuat yang digunakan untuk  menjalankan ketaatan. Afiat  adalah berfungsinya anggota tubuh manusia  dan segala apa yang dimilikinya sesuai dengan tujuan penciptaannya.

Dalam kamus bahasa Arab, kata afiat diartikan sebagai perlindungan Allah untuk hamba-Nya dari segala macam bencana, kerusakan, kecelakaan, musibah, tipu daya dan segala konotasi yang buruk.  

Kata afiat sesungguhnya termasuk serapan dari Bahasa Arab ( الْعَافِيَةُ, al-‘âfiyah). Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wasallam mempergunakan kata itu dalam rangkaian doanya.

Pengertian afiyat dalam Islam cakupannya luas dan berdimensi dunia dan akhirat. Luasnya makna ‘âfiat tampak secara tekstual pada doa yang diajarkan Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wasallam

  اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

 

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

 Artinya:

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh). 

Afiat  di akhirat yaitu memperoleh keselamatan dalam urusan agama yang  berakibat pada keselamatan abadi. afiyat di akhirat, mencakup keselamatan dari siksa setelah kematian, seperti siksa kubur, siksa nraka dan kengerian yang terjadi antara keduanya, hisab dan kesulitan-kesulitan lainnya. Afiyat  dalam  dunia mencakup keselamatan dari berbagai fitnah, penyakit, musibah dan hal-hal buruk lainnya yang terjadi di  kehidupandunia ini.

Permohonan Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam akan afiat dalam agama bermakna memohon perlindunganNya dari segala perkara yang merusak  agama, dari amalan yang tidak berdasar. Sementara permohonan afiyat untuk keluarga, agar keluarga mendapat perlindungan Allâh dari beragam fitnah, bencana dan musibah terhadap pasangan hidup, berlindung dari kejahatan anak dan keturunan yang akan menjadi fitnah. Adapun permohonan afiyat pada harta dimaksudnya supaya memperoleh penjagaan Allâh Ta’âla   dalam usaha meraihnya, dalam perdagangan, dalam pentasarupannya, dsb.  Dengan demikian doa ini mencakup permohonan perlindungan Allâh Ta’âla dari segala kejadian-kejadian yang berisi gangguan bagi manusia yang muncul tanpa dapat diprediksi dan mara bahaya yang menyengsarakan.

 

Memohon kepada Alah Ta’ala untuk dipelihara dari rasa cemas, khawatir, galau dan stress yang berdampak kepada sempit dan sesaknya menjalani kehidupan. Selanjutnya memohon untuk dijaga dan diselamatkan dari segala arah dan penjuru yang bisa mencelakakan. Barang siapa dianugerahi afiat di dunia dan akhirat, maka ia telah memperoleh porsi kebaikan yang sempurna.

 Salah satu waktu mustajabah ternyata  itu terdapat dalam rentang antara  adzan hingga iqomat. ‘Abdurrazaq bin ‘Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahullahu Ta’ala mengatakan,

 

ومن الأوقات التي يُرجى فيها قبولُ الدعاء ما بين الأذان والإقامة لِمَا ثبت عن أنس بن مالك رضي الله عنه

 

Di antara waktu yang diharapkan terkabulnya adalah waktu yang terletak di antara adzan dan iqamah. Hal ini berdasarkan hadits valid yang diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu … “ kemudian beliau pun menyebutkan hadits di atas.(Fiqh Al-Ad’iyyah wal Adzkaar, 2: 102)

 

Waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu yang barokah (penuh kebaikan) sepantasnya seorang hamba menyibukkan diri untuk banyak berdo’a saat itu. Jangan menyibukan dengan yang selain doa. Perintah Nabi SAW mintalah selama durasi adzan dan iqomat itu afiyat. 

 

الدعاءُ لا يُرَدُّ بين الأذانِ والإقامةِ . قالوا : فماذا نقولُ يا رسولَ اللهِ ؟ قال : سَلُوا اللهَ العافيةَ في الدنيا والآخرةِ

الراوي : أنس بن مالك | المحدث : الترمذي | المصدر : سنن الترمذي

الصفحة أو الرقم: 3594 | خلاصة حكم المحدث : حسن

التخريج : أخرجه الترمذي (3594 ) واللفظ له،وأخرج أبو داود (521 )، والنسائي (9812 (

 

 “Doa itu tidak tertolak (jika dipanjatkan di antara) adzan dan iqamah. Para sahabat Nabi SAW bertanya, “Doa apa yang sebaiknya dipanjatkan? Nabi menjawab, “mohonlah kepada Allah Ta’ala afiyat di dunia dan akhirat.” (HR. At Tirmidzi : 3594)

 

لم يكن رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يَدَعُ هؤلاء الدَّعَواتِ حين يُصبِحُ وحين يُمسي: اللَّهُمَّ إنِّي أسأَلُك العافيَةَ في الدُّنيا والآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إنِّي أسأَلُك العَفوَ والعافيَةَ في دِيني ودُنيايَ وأهْلي ومالي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْراتي، وآمِنْ رَوْعاتي، اللَّهُمَّ احْفَظْني من بين يَدَيَّ، ومن خَلْفي، وعن يَميني، وعن شِمالي، ومن فَوقي، وأعوذُ بعَظَمَتِك أنْ أُغتالَ من تَحتي، قال: يعني: الخَسَفَ.

الراوي : عبدالله بن عمر | المحدث : شعيب الأرناؤوط | المصدر : تخريج المسند

الصفحة أو الرقم: 4785 | خلاصة حكم المحدث : إسناده صحيح

التخريج : أخرجه أبو داود (5074)، والنسائي في ((السنن الكبرى)) (10401)، وابن ماجه (3871)، وأحمد (4785) واللفظ له

  

Rasulullah tidak pernah meninggalkan kalimat ini ketika pagi dan sore, ALLAHUMMA INNI AS-ALUKAL  ‘AFIYATA FID DUNYA WAL AKHIROH. ALLAHUMMA INNI AS-ALUKAL A’FWA WAL ‘AFIYATA FI DINI WA DUNYAYA WA AHLI WA MALI. ALLAHUMMASTUR ‘AUROTI WA AMIN ROW’ATI. ALLAHUMMAHFADZNI MIN BAINI YADAYYA WA MIN KHOLFI WA MIN YAMINI WA ‘AN SYIMALI WA MIN FAUQI WA A’UZUBIKA BI ‘ADZAMATIKA AN UGHTALA MIN TAHTI.’”

 " Ya Allah, aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah jagalah hamba dari arah depan, Ya Allah jagalah hamba dari  arah belakang, Ya Allah jagalah hamba dari arah kanan, Ya Allah jagalah hamba dari arah kiri dan Ya Allah jagalah hamba dari  dari arah atas serta hamba berlindung dengan keagunganmu dari kecelakaan  yang datang dari arah bawah, yang membenamkan ( seperti gempa).

Sesungguhnya setiap orang bebas  memanjatkan doa apasaja yang disukainya, namun  Rasulullah selalu merutinkan  doa meminta afiyat setiap antara adzan dan iqomat, atau dalam sehari setidaknya dipanjatkan setiap pagi dan sore.



DOA MEMOHON AFIYAT DOA MEMOHON  AFIYAT Reviewed by sangpencerah on Desember 22, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar: