TEGAKKAN KEADILAN
Drs.Nurdin Hasan Dosen AIK UMM
Firman Allah SWT.
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (Q.S An-Nahl 16 : 90 )
Kata adil berasal dari bahasa arab,Artinya meletakan sesuatu pada tempatnya .Lawan kata adil adalah zalim ,yaitu meletakan sesuatu tidak pada tempatnya Sikap adil seseorang dapat dikatakan sebagai sikap yang tepat atau semestinya.Sikap adil hanya bisa ditunjukan oleh mereka yang memiliki hati nurani yang bersih.Keadilan hanya bisa ditunaikan dengan ketakwaan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
”Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al-Maidah 5 : 8 )
Keadilan yang pertama yang harus ditunjukan terhadap diri sendiri,orang yang terhadap dirinya sendIri saja tidak adil,maka sulit akan berbuat adil terhadap orang lain.sikap adil seorang muslim terhadap dirinya sendiri meliputi berbagai kewajiban yang harus ditunaikan atas semua nikmat yang Allah anugerahkan.
Ia memiliki Fisik yang utuh .Maka keadilan ditunjukan dengan kesediaan merawat tubuhnya agar senantiasa bugar dan sehat .Makanan yang dimakan makanan yang baik dan halal,Halal berarti tidak bertentangan dengan syariat agama,baik berarti sesuai dengan kebutuhan tubuh yang menyehatkan.Selain itu agar makanan dan minumannya berkah,maka hendaklah setiap muslim memperhatikan etika makan sebagai mana yang diwasiatkan Rasulullah saw.Dengan demikian maka makanan yang disantap bukan saja menyehatkan secara fisik ,tetapi mendatangkan keberkahan.
Ia memiliki akal pikiran.Maka keadilan terhadapnya bisa diwujudkan dalam bentuk mengisinya dengan ilmu,mengasah dengan zikir,dan menggunakannya dengan sesuatu yang maslahat baik bagi Agama maupun bangsa dan Negara.
Manusia memiliki hati nurani dan jiwa .Sikap adil terhadapnya bisa ditunjukan dalam bentuk menjalankan berbagai amalan Ibadah karena Ibadah memang disyariatkan untuk memelihara jiwa dan hati nurani agar tetap memillki cahaya (hidayah ).Dengan cahaya itu maka hidupnya akan terbimbing.
Firman Allah .
اَفَمَنْ شَرَحَ اللّٰهُ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ فَهُوَ عَلٰى نُوْرٍ مِّنْ رَّبِّهٖ ۗفَوَيْلٌ لِّلْقٰسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ مِّنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
.” Maka Apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata”.( Q.S Az-Zumar 39 : 22 )
Dari Nu’man bin Basyir r.a Rasulullahsaw bersabda “
“ Ingatlah bahwa dalam diri manusia ada segumpal daging,jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh.Ingatlah bahwa itu adalah hati (HR Bukhari,Muslim )
Adil terhadap orang lain yaitu memberikan hak kepada pemiliknya, keadilan ini terkait erat dengan kedudukan setiap orang dihadapan orang lain yang dipenuhi haknya.
Adilnya seorang ayah atas anak-anaknya, adalah memenuhi semua kebutuhannya dalam masalah sandang pangan, dan pendidikan. Adilnya seorang suami atas isterinya Adalah memperlakukannya dengan baik, melindungi, dan memenuhi semua kebutuhannya.
Adilnya seorang isteri dihadapan suami adalah menjaga kehormatannya, mentaati perintahnya dan melayani kebutuhannya.
Sebaliknya adilnya seorang anak kepada orang tua diwujudkan dalam bentuk berbakti kepada kedua orang tua, mendengar nasihatnya, mentaatinya dan membantu secara materi ketika orang tua telah uzur, mendoakan keduanya dikala orang tua masih hidup maupun telah tiada, merawat Jenazahnya, mengantarkan ketempat peristirahatan terakhir, melunasi utangnya, menyambung silaturahmi handai tolan krabat dan teman-teman orang tua.
Keadilan seorang pemimpin, pemimpin ekskutif legislatif dan Yudikatif diwujudkan dalam bentuk khidmat atau pelayanan kepada rakyatnya. Rakyat membutuhkan keamanan, terpenuhnya sandang, papan, dan pangannya secara layak. Selain itu rakyat membutuhkan pelayanan kesehatan secara murah, juga membutuhkan pendidikan berkwalitas. semua itu harus dipenuhi seorang pemimpin yang adil. Syarat utama adalah memiliki kemampuan yang cukup untuk mengatasi berbagai persoalan rakyat, karena rakyatlah yang akan dipimpin. Pemimpin yang dekat dengan rakyat senantiasa menjalin dua komunikasi, pemimpin senantiasa menampung aspirasi rakyat,dan pemimpin sennatiasa membuat kebijakan senantiasa berpihak pada rakyat, pemimpin yang senantiasa bergaul dengan rakyat dengan cara mendatangi masjid-masjid (shalat berjamaa’ah bersama ) berdialog dengan rakyat dari sinilah pemimpin dapat menyerap aspirasi rakyat, pemimpin dekat dengan yang memiliki kekuasaan dan memberi kekuasaan padanya, dan mencabut kekuasaan dariNya dan diberikan kekuasaan itu pada orang lain inilah pemimpin yang didambakan rakyat dan umat
Tujuan yang mulia itu akan tercapai kalau kita mau membangun keadilan sebab keadilan merupakan salah satu syarat tegaknnya hukum ,hukum tidak akan tegak tanpa adanya sebuah keadilan.
Rasulullah saw bersabda : Artinya “ Kehancuran ummat/orang-orang yang sebelum kamu yaitu ……jika yang mencuri dari golongan mulia /terhormat hukum tidak dilaksanakan /tidak ditegakan, tetapi jika yang mencuri dari golongan orang lemah/kecil, maka hukum ditegakan. Demi Allah jika fatimah binti Muhammad mencuri pastilah aku potong tanganya (HR Bukhari dan Muslim ).
Pemimpin yang dapat menegakan keadilan dalam bidang hukum, memutuskan perkara tanpa memandang bulu, pemimpin yang jujur dan Amanah terjauh dari sifat KKN yang merugikan negara dan bangsa serta rakyat inilah pemimpin yang kita dambakan karena kepemimpinan cepat dan lambat pasti akan dialihkan kepada orang lain untuk itu berlaku adil wahai para pemegang Amanah.
Menjadi sosok pemimpin yang dicintai masyarakatnya adalah mimpi dan harapan besar dari setiap pemimpin.
Hal ini dapat dimengerti karena salah satu parameter sederhana yang digunakan untuk mengukur seorang pemimpin itu sukses atau tidak adalah dengan melihat respon serta kecintaan masyarakat kepadanya. Bila respon masyarakat baik kepadanya baik, maka bisa dipastikan pemimpin itu telah sukses dalam mengayomi masyarakat. Namun bila sebaliknya bila respon masyarakat kepadanya buruk, maka besar kemungkinan bahwa telah gagal dalam melaksanakan amanah dan menegakan keadilan sebagai pemimpin masyarakat.
Adapun pemimpin yang korup, menumpuk kekayaan diri, keluarga dan koleganya, ambisius, mempertahankan kekuasaan dengan segala cara dan menganggap kekuasaan bukan amanah, dan sangat jauh dari sikap adil yang senantiasa KKN dan mementingkan koleganya (keluarganya ) dan kepentingan dirinya sendiri, membohongi rakyat atau masyarakat yang dia pimpin dan memperkaya dirinya sendiri tanpa menghiraukan kepentingan umum maka pemimpin yang demikian akan menjadi pemimpin yang dhalim pemimpin telah melakukan dosa, sangat besar karena menyengsarakan orang banyak. atau umat yang dipimpinnya atau pemimpin jauh dari Rahmat Allah SWT.
Tidak ada komentar: