وَعَنْ أبي هُريْرة عَبْدِ الرَّحْمن بْنِ صخْرٍ رضي الله عَنْهُ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: “إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وأعمالكم “رواه مسلم.
Dari Sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, yakni ‘Abdurrahman bin Shokr mengatakan: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
“Sejatinya Allah SWT (laa yandhuru ila ajsamikum) tidak melihat pada tubuh atau jasad kalian, juga tidak melihat pada wajah kalian, tetapi Dia melihat pada hati kalian dan amal kalian” [HR Muslim]
Faedah Lughoh
- Laa yandhuru ila ajsaamikum : Tidak melihat pada jasad kalian, penampilan kalian (Umur tua atau muda, Tampan atau tidak, Beruban atau tidak, Gemuk atau kurus, Panjang besar atau pendek, dll).
Dan ini sejalan dengan apa yang Allah SWT firmankan;
وَمَآ أَمۡوَٰلُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُكُم بِٱلَّتِي تُقَرِّبُكُمۡ عِندَنَا زُلۡفَىٰٓ إِلَّا مَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا … ٣٧
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh…” (QS Saba 37)
Faedah Hadits
- Ganjaran atas suatu amalan dapat dilihat dan digapai dengan apa yang bersumber dari hati, yaitu ikhlas dan niat yang benar.
- Perhatian dengan keadaan atau hal-hal yang berkaitan dengan hati, memperbaiki tujuan (niat) dan mensucikannya dari segala yang buruk adalah hal yang dicintai Allah SWT, namun terlalu memfokuskan pada hati (saja) termasuk hal yang dibenci Allah SWT.
Tidak ada komentar: