AL-QURAN dan KEHIDUPAN MANUSIA
Muhammad Zainul Arifin
Pengurus Lembaga Pendidikan Islam Luar Kampus UMM
Al-qur’an dalam kontek kehidupan umat manusia merupakan pijakan dan pandangan yang prospektif, karena al-qur’an selalu memberikan bimbingan dan petunjuk kepada yang mencintainya. Allah SWT berfirman:
بَصَاۤىِٕرُ مِنْ رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
”…. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."(QS. al-a’raf;7: 203). Dan al-qur’an sebagai penentu kebaikan seseorang,
firman Allah SWT;
وَاَنْ اَتْلُوَا الْقُرْاٰنَ ۚفَمَنِ اهْتَدٰى فَاِنَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ ضَلَّ فَقُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ
“Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa
yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk
(kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah:
"Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi
peringatan." (QS. an-Naml;27:92)
Rasulullah SAW bersabda
telah memberikan pesan bahwa “sebaik-baik kalian semua adalah orang yang
mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari).
Hadits
di atas memberikan gambaran bahwasanya para pecinta al-qur’an adalah
sebaik-baik makhluq di muka bumi ini. Bagaimana tidak! mereka yang menjaga al-qur’an dengan membaca, memahami dan
merenungi kandungannya bahkan mengamalkan isinya. Tentu akan mendapat keutamaan
di dunia dan akhirat
disaat menghadap Allah SWT.
Sebagai
seorang muslim sudah menjadi kewajiban untuk memuliakan al-qur’an bahkan di
dalam sebuah riwayat dikatakan dari shahabat Abdullah bin Amru bin Al-‘Ash
menyebutkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda “Dikatakan kepada pemilik Al-Qur’an,
bacalah Al-Qur’an , teruslah naiki (derajat-derajat syurga) dan bacalah dengan
tartil sebagaimana kamu membacanya dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya
tempatmu (di syurga) berada pada akhir ayat yang kamu baca”. (HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidzi: hasan shahih). Hadits ini mengisyaratkan kepada kita
semua, bahwa tempat tertinggi seorang muslim juga ditentukan oleh bacaan al-Qur’annya
ketika ia masih hidup di dunia dan rajin membaca serta mentadabburi kandungan al-Qur’an.
Al-Qur’an selain sebagai petunjuk bagi umat manusia khusunya uamt Islam, ia juga sebagai obat bagi orang yang beriman sekaligus sebagai rahmad Allah (cinta, kasih sayang Allah) terhadap hamba-Nya di muka bumi. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan Allah dalam al-Qur’an:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian”. (QS. al-Isra’;17:82). Hal ini memberikan pelajaran besar bagi kita umat Islam bahwasanya untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan ternyata tidak sulit sesungguhnya agama kita telah memberikan resep yang sangat jitu dalam mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan itu sendiri. Salah satunya adalah dengan mempelajari Al-Qur’an yaitu membaca, memahami dan mengamalkan serta mencintai dan meyakini bahwa al-Qur’an adalah kitab yang mulia yang diturunkan sebagai pedoman hidup manusia. Sesuai pen jelasan Allah SWT
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ () لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ
“ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah
dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan
kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”. (QS. Fathir;35:29-30).
Selain
itu Al-Qur’an juga merupakan syafaat bagi pembacanya ketika di dunia, berupa keberkahan hidup yang tidak
kita kira sebelumnya, dan akan
datang pada hari kiamat berupa awan atau seekor burung yang berbondong-bondong
melindungi pembacanya ketika hidup di dunia. Abu Umamah Al-Bahili meriwayatkan
bahwasanya Rasulullah SAW, bersabda “Bacalah Al-Quran karena ia adalah
pemberi syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat. Bacalah Az-Zahrawain yaitu
surat Al-Baqarah dan Ali-Imran karena keduanya akan datang pada hari kiamat
seperti awan atau seperti sekelompok burung yang berbondong-bondong melindungi
para pembacanya, kemudian beliau bersabda, “Bacalah Al-Baqarah maka
sesungguhnya membacanya mendatangkan barakah dan meninggalkannya merupakan
kerugian dan yang tidak dapat melakukannya merupakan penyesalan”. (HR.
Muttafaqun’alaih). Di
samping itu Al-Qur’an juga akan
menjadi penolong/menjadi syafa’at bagi para pembacanya bahkan Al-Qur’an yang
akan meminta langsung kepada Allah untuk membebaskan pembacanya pada hari
kiamat kelak, hal ini di tuturkan oleh shahabat Abu Hurairah, bahwa
Rasulullah SAW, bersabda “Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat, kemudian
dia berkata, “Wahai Rabbku, bebaskanlah ia.” Kemudian orang itu dipakaikan
mahkota karamah (kemuliaan). Al-Qur’an kembali meminta, “Wahai Rabbku
tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah”. Kemudian Al-Qur’an
memohon lagi, “Wahai Rabbku, ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan
diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat
surga) dan kamu bertambah satu kebaikan dalam setiap ayat”. (HR.
At-Tirmidzi Abu Isa: Hasan shahih).
Apakah kita tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang
yang mendapat syafaat dan kemuliaan tinggi tersebut kelak di syurga dengan
menjadi Qari’ Qur’an?. Apakah
akan kita lewatkan kesempatan mulia ini padahal kita masih punya dan di kasih
kesempatan untuk meraihnya? Relakah kita ditinggalkan Al-Qur’an pada hari
kiamat kelak tanpa syafaatnya?
Bahkan
bagi seorang anak yang ingin memuliakan orang tuanya ada kabar yang sangat
menggembirakan yaitu kesempatan memakaikan mahkota yang sinarnya lebih terang
dari sinar matahari di syurga kelak melalui Al-Quran dengan menjadi ahli Quran
ketika di dunia. Shahabat Mu’adz bin Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW,
bersabda “ Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya maka akan
dipakaikan kepada kedua orangtuanya mahkota yang sinarnya lebih terang daripada
sinar matahari di dunia pada hari kiamat nanti, kalaulah sekiranya ada bersama
kalian, maka apa perkiraan kalian tentang orang yang menagamalkannya”. (HR.
Ahmad, Abu Dawud, Al-Baihaqi dan Al-Hakim).
Namun
ancaman bagi orang yang meninggalkan al-Qur’an baik tidak pernah membaca atau
menghafalnya diibaratkan seperti sebuah bangunan rumah yang roboh. Sebagaimana
disebutkan oleh seorang shahabat yaitu Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW,
bersabda “Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga mulutnya
sesuatupun dari Al-Qur’an seperti rumah yang roboh”. (HR. Tirmidzi :
hasan shahih). Sedangkan dalam riwayat Muslim dan Ahmad Rasulullah SAW
bersabda; “bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya pada hari qiyamat nanti,
ia akan datang untuk memberikan pertolongan kepada pembacanya” dan adilnya al-qur’an bagi pembacanya mengikuti
keimanannya, apa dia mukmin, munafiq atau kafir!
Setelah mengetahui keutamaan-keutamaan para ahli Qur’an
di atas kita bisa pelajari bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk, penawar atau obat,
rahmat (cinta dan kasih sayang Allah), dan bentuk perniagaan yang tidak akan
merugi bagi pembacanya dan orang-orang yang mengamalkannya. Di samping itu para ahli Qur’an dengan bacaan yang fashih
akan bersama para Rasul dan Malaikat (As-Safarah Al-Kiram Al-Bararah).
Semoga kita semua termasuk di dalamnya yaitu orang-orang yang mendapat
kemuliaan dengan Al-Qur’an.
Banyak
kesempatan yang Allah berikan untuk kita maka janganlah kita sia-siakan
kesempatan, kesehatan sebagai sarana untuk mendekatkan diri atau mengingat (Dzikir)
dengan Allah SWT, melalui Al-Qur’an. Cerahkan
kehidupan dengan membumikan Al-Qur’an di dalam kehidupan kita.
Tidak ada komentar: