Hadits- ke 3 dari 15, BAB 2. TAUBAT KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN
وعن أبي حمزة أنس بن مالك الأنصارى
خادم رسول الله صلى الله عليه وسلم، رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "
اللَّهُ أفْرَحُ بتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِن أحَدِكُمْ، سَقَطَ علَى بَعِيرِهِ، وقدْ أضَلَّهُ في أرْضِ فَلاةٍ" ((متفق عليه)).
وفى رواية لمسلم: لله أشد فرحا بتوبة عبده حين يتوب إليه من أحدكم كان على راحلته بأرض فلاة، فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها، فأتى شجرة فاضطجع في ظلها، وقد أيس من راحلته، فبينما هو كذلك إذا هو بها، قائمة عنده ، فأخذ بخطامها ثم قال من شدة الفرح: اللهم أنت عبدي وأنا ربك، أخطأ من شدة الفرح"
Dari Abu Hamzah yaitu Anas bin Malik al-Anshari r.a., pelayan Rasulullah s.a.w., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Niscayalah Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya daripada gembiranya seseorang dari engkau semua yang jatuh di atas untanya dan oleh Allah ia disesatkan di suatu tanah yang luas." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat Muslim disebutkan demikian:
"Niscayalah Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya ketika ia bertaubat kepadaNya daripada gembiranya seseorang dari engkau semua yang berada di atas kendaraannya - yang dimaksud ialah untanya - dan berada di suatu tanah yang luas, kemudian menyingkirkan kendaraannya itu dari dirinya, sedangkan di situ ada makanan dan minumannya. Orang tadi lalu berputus-asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon terus tidur berbaring di bawah naungannya, sedang hatinya sudah berputus asa sama sekali dari kendaraannya tersebut. Tiba-tiba di kala ia dalam keadaan sebagaimana di atas itu, kendaraannya itu nampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Oleh sebab sangat gembiranya maka ia berkata: "Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah TuhanMu". Ia menjadi salah ucapannya karena amat gembiranya."
Lughatul Hadits:
- Lallahu: jawaban atas sumpah persamaanya: Wallahi, Lallahu
- Afrahu : Sangat bahagia, dan kegembiraan bagi manusia: bahagia dan nikmatnya hati dengan mendapatkan apa yang didambakan, sedangkan bagi Allah SWT yang dimaksud adalah Ridha,
- Saqoto Ala ba'irihi : terjatuh dari unta (lalu meninggalkannya), dan kemudian menemukannya tanpa sengaja.
- Adhollahu : hilangkan
- Falaatin : tanah yang luas tidak ada tumbuhan di dalamnya dan juga tidak ada air.
- Arrahilah : Kendaraan yang digunakan oleh Musafir baik unta maupun yang lainnya.
- Khitom : kesimpulnnya : Pengikat unta: atau semacam dari serat, atau serabut atau bahan linen, lalu di jadikan di salah satu ujungnya simpul lalu dikencangkan dengan ujung yang lain sampai jadi ikatan lalu mengikatkan pada unta, kemudian memuji ikatannya. dan Khatmu/moncong: yang ada disetiap hewan terletak di depan hidung dan mulut.
Faidatul Hadits:
- Sebagai Rahmat Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya dengan menerima taubat mereka, dan cintan-Nya kepada mereka, Allah SWT berfirman : ( إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ) “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Albaqarah [2]: 222).
- Allah SWT mencintai pertaubatan (hamba-Nya) dan berusaha dengannya.
- Tidak dimintai pertanggungjawaban atas kesalahan yang tidak disengaja.
- Mengikuti teladan Nabi SAW dalam mengajar yaitu dengan memperbanyak peribahasa untuk mendekatkan makna dan menambah kejelasannya.
- Diperbolehkan dengan sumpah untuk penekanan atas hal-hal yang bermanfaat dan kemaslahatan
Tidak ada komentar: