TIGA GOLONGAN ORANG YANG BERTEMU RAMADHAN

 TIGA GOLONGAN ORANG YANG BERTEMU RAMADHAN
Oleh: Abuya Nanang Zakaria*
NBM: 1135549


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ  نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ -وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا   مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ  وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ 

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ   قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ  كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ .اللهُ اَكْبَرُكَبِيْرًا وَالْحَمْدُاِللهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةَوَّاَصِيْلًا

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

 

Pagi ini keberkahan mengiringi kita seraya bersama  mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil bersama dengan umat Islam dari seluruh pelosok negeri dan penjuru dunia. Mengungkapkan rasa syukur kita kepadaNya, karena Dia telah memberi nikmat kepada kita sehingga dipertemukan dengan bulan yang penuh Barokah dan diberi kesempatan untuk dapat menjalankan serangkaian amaliah ibadah di bulan Ramadhan, semoga seluruh aktifitas ibadah kita senantiasa diterima oleh Allah Taala.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman nanti. Beliau adalah teladan terbaik sepanjang masa yang seharusnya menjadi panutan kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini, agar mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan  akherat.

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

Seiring berkumandangnya takbir, tahmid dan tahlil dari lisan orang-orang yang beriman di seluruh penjuru dunia, maka Ramadhan telah meninggalkan kita. Bulan yang penuh keberkahan, bulan yang di dalamnya doa-doa orang yang berpuasa tidak tertolak, bulan yang selalu terdengar lantunan kalam Ilahi dimana-mana, bulan dimana Allah melipat gandakan setiap amal kebaikan, bulan dimana Allah menTarbiyah orang yang beriman agar menjadi orang yang bertaqwa. Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Bulan itu sudah meninggalkan kita, kini yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa kepada Allah agar seluruh amalan kebaikan yang telah kita lakukan di sepanjang bulan Ramadhan dapat diterima oleh Allah Jalla wa Ala, senantiasa diberikan istiqomah menjalankannya dan kita berharap agar diberi kesempatan lagi untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan tahun depan serta dapat mengisinya dengan amalan-amalan sholih.

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

 Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

Kewajiban Puasa di bulan Ramadhan adalah amaliyah ubudiyah rutin yang datang setiap tahun sekali. Orang-orang yang beriman menyambutnya dengan bangga penuh syukur, karena mereka menyadari bahwa di dalamnya terdapat keberkahan, ampunan dan tarbiyah untuk menjadi hamba Allah yang mulia di sisiNya. Namun tidak sedikit orang Islam yang menganggap kehadiran Ramadhan biasa saja sebagai rutinitas tahunan dan tidak memiliki arti apa-apa dalam kehidupannya.

Mereka yang menganggap bulan Ramadhan hanyalah rutinitas tahunan saja akan tercermin dari bagaimana mereka menjalani hari-harinya selama bulan Ramadhan. Ada yang beribadah, tetapi ibadahnya ala kadarnya bahkan kehadirannya untuk mengisi shaf-shaf masjid hanya di awal-awal Ramadhan saja. Puasa yang dijalankan hanya sekedar penggugur kewajiban saja, mereka menghadirkan jasadnya namun tidak menghadirkan ruhnya.

Adapula yang cuek, santai bahkan tidak mengindahkan sama sekali panggilan Allah. Di saat saudaranya yang lain khusyu’ dalam puasanya, mereka malah santai makan di siang hari tanpa ada udzur syar’i, bahkan tetap tidak pernah kelihatan mengisi shaf-shaf masjid untuk melaksanakan shalat bersama saudaranya yang lainnya.

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

 Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

Perbedaan persepsi dan cara menyikapi kedatangan bulan Ramadhan akan menyebabkan hasil yang berbeda pula. Setidaknya ada tiga kelompok orang yang diberikan nikmat oleh Allah berjumpa Ramadhan dengan hasil yang berbeda sesuai dengan bagaimana mereka memanfaatkan momentum Ramadhan.

Tiga kelompok itu adalah:

1.      Golongan Muttaqin

Yaitu orang-orang yang berhak mendapatkan predikat taqwa atas usaha yang telah mereka lakukan.

Golongan ini yang berpuasa tidak hanya menahan untuk tidak makan dan tidak minum juga tidak berhubungan suami istri di siang hari, tetapi juga lisan dan prilakunya ikut berpuasa. Karena orang yang tidak dapat menahan ucapan dan perbuatan buruknya maka puasanya tidaklah berguna bagi dirinya.

Rasulullah bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم : مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْر وَالْعَمَلَ بِه فَلَيْسَ لِلّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ (رواه البخارى)

Dari Abu Hurairah r.a berkata Rasulullah saw. bersabda : “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan  kotor, maka Allah swt. tidak mempunyai keperluan dengan meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Al Bukhari no. 1903)

Dalam hadits yang lain:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ  إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ  فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ  إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu (perkataan yang sia-sia)dan rofats (perbuatan yang tercela). Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1082 mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Selain itu, orang-orang yang menjadi golongan muttaqin adalah mereka yang menghidupkan amaliyah ubudiyah sepanjang bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan mengharap ridho Allah, sehingga mereka terus berusaha untuk mempertahankan kabaikan-kebaikan yang telah ia lakukan dibulan Ramadhan.

Mereka terus berusaha untuk meng-internalisasikan nilai-nilai puasa dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga mereka senantiasa istiqomah dalam kebaikan dan taqarrub ilaLlah.

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

 Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

 

2.      Golongan Muflishin

Yaitu golongan  yang rugi. Golongan seperti yang digambarkan oleh Allah Taala dalam surah an-Nahl sebagai orang yang mengurai kembali benang yang telah ditenunnya.

Mereka yang masuk golongan ini adalah mereka yang menenun amaliyah Ramadhan baik yang wajib maupun yang sunnah. Ia aktif ke masjid, rajin tarawih, bangun malam, tadarus al-Qur’an, berdzikir,  bershadaqoh bahkan melaksanakan I’tikaf. Ia melakukan banyak kebaikan.

Akan tetapi setelah Ramadhan berakhir ia menanggalkan satu-persatu kebaikan-kebaikan yang telah ia tenun selama bulan Ramadhan. Masjid mulai ditinggalkan, malam ia lewati dengan mendengkur. Bahkan di hari pertama Syawal ia sudah meninggalkan Qiyamul Lail yang biasa ia lakukan selama Ramadhan, dengan dalih silaturrahim berkunjung ke sanak saudaranya ia mulai meninggalkan masjid untuk shalat berjamaah, shalatnya kembali diulur-ulur waktunya. Lisannya mulai kering dari tilawah dan dzikir kepada Allah. Tak ada lagi uang mengalir untuk fakir miskin. Bahkan mereka menghapus satu demi satu pahala kebaikan yang ia lakukan dengan mulai melakukan kemaksiatan dan pelanggaran syari`at Allah.

Allah Ta’ala telah mengingatkan kita dalam surat An-nahl :

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا

"...dan janganlah kalian menjadi seperti seorang perempuan yang menjadikan benang yang ia pintal/tenun dengan kuat menjadi cerai berai kembali…..". (QS. An Nahl: 92)

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

 Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

3.      Golongan Ghofilin

Yaitu golongan orang yang tidak melakukan kebaikan apapun di bulan Ramadhan, inilah golongan orang-orang yang lalai. Padahal Allah telah memberi mereka nikmat dengan dipertemukannya dengan bulan Ramadhan. Padahal Allah telah memberi kemudahan-kemudahan setiap hambaNya untuk melaksanakan segala macam amaliayh kebaikan dengan membuka pintu-pintu surga (pintu-pintu kebaikan) dan menutup pintu-pintu neraka (pintu keburukan) bahkan syetan dibelenggu oleh Allah. Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Rasulullah:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبًارَكٌ افْتَرَضَ اللّه ُعَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِن أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Ketika datang bulan Ramadhan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, di dalamnya Allah mewajibkan kalian berpuasa, di dalamnya pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan Ramadhan ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, dan barangsiapa tidak mendapati malam itu maka ia telah kehilangan pahala seribu bulan."

 (HR. An Nasa’i no. 2079 dan Imam Ahmad no. 6851)

Sekali lagi, mereka adalah orang-orang yang lalai yang tidak melakukan kebaikan apapun di bulan Ramadhan bahkan sebaliknya mereka tetap berada di dalam kejahilannya, waliyadzubillah.

Ketika Ramadhan berlalu mereka semakin beringas melakukan berbagai macam kemaksiatan. Kelompok ini yang dikatakan oleh Allah telah tertutup hatinya akibat perbuatan dosa mereka.

كَلّاَ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ.....

"...sekali-kali tidak demikian, tetapi apa yang mereka perbuat telah menutup hati mereka ….." (QS. Al Muthaffifin: 14)

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

 Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

 

Termasuk dalam kelompok yang manakah diri kita? Bertahun-tahun kita bertemu dan melewati Ramadhan, tetapi apa yang kita dapatkan? Sudah kita benar-benar terpilih sebagai Hamba yang mendapatkan predikat Taqwa. Sehingga kita termasuk ke dalam kelompok Muttaqin atau kita termasuk kelompok Muflishin yang telah menyia-nyiakan tenunan amaliyah ibadah kita kemudian kita urai satu-persatu.

 

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

 

Agar Ramadhan yang kita temui tidak berlalu sia-sia, tetapi mendatangkan perubahan positif dalam diri kita dan menjadikan kita semakin kuat dan bermakna dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga layak kita menjadi hambaNya yang bertaqwa. Maka ada beberapa hal yang biasa kita lakukan untuk menggapainya, diantaranya adalah :

1.      Berdoa kepada Allah agar diberi istiqomah dan ditetapkan hati ini dalam ketaatan kepada Allah.

Diantara doa yang bisa kita baca adalah :

اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

Ya Allah bantulah kami agar kami (istiqomah) mengingatmu dan bersyukur kepadamu dan beribadah dengan baik kepadaMu.

 

يامقلّب القلوب ثبت قلوبنا على دينك وعلى طاعتك

Wahai dzat yang membolak-balikkan hati! Tetapkanlah hati kami agar tetap (istiqomah) dalam agamamu dan ketaatan kepadaMu.

 

2.      Berusaha melestarikan amalan-amalan yang kita lakukan di bulan ramadhan dengan baik.

Diantaranya dengan melaksanakan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal. Maka barang siapa yang berusaha, Allah Jalla wa Ala akan memudahkan jalan kita menuju Istiqomah dan kemuliaan hidup. Allah berfirman:

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ

"Dan katakanlah : beramallah kalian maka Allah dan Rasulnya serta orang-orang mu`min akan melihat amal kalian……” (QS. At Taubah: 105).

 

3.        Senantiasa menyadari bahwa setiap kita akan kembali kepada Allah dan amal-amal kita akan dimintai pertanggung jawabannya.

Sehingga dengan demikian kita bisa terus istiqomah dalam ketaatan baik di bulan ramadhan ataupun di luar ramadhan.

وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ

"Dan kalian akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan" (At-taubah 105)

 

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

 Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

 

Dengan doa yang ikhlas, ikhtiyar yang sungguh-sungguh dan menyadari bahwa setiap kita akan kembali kepadaNya serta akan mempertanggung jawabkan semua yang telah kita kerjakan di dunia. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang meraih kemenangan, meraih kebahagiaan yakni orang-orang yang bertaqwa,  yang dijanjikan oleh Allah mendapatkan surgaNya. Sebagaimana FirmanNya:

قُلۡ اَؤُنَبِّئُكُمۡ بِخَيۡرٍ مِّنۡ ذٰ لِكُمۡ لِلَّذِيۡنَ اتَّقَوۡا عِنۡدَ رَبِّهِمۡ جَنّٰتٌ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا وَاَزۡوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّرِضۡوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ‌ؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِالۡعِبَادِ‌ۚ

Katakanlah, "Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta ridha Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran: 15)

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ

“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya”.  (QS. Al Qalam: 34)

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

 Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

 

Demikianlah uraian singkat khutbah idul fitri tentang tiga kelompok orang yang bertemu dengan Ramadhan, semoga Allah menerima segala macam Amaliyah kita baik yang wajib maupun yang sunnah dan Allah senantiasa menganugerahkan kepada kita istiqomah di atas jalanNya.

Marilah kita akhiri khutbah pada pagi hari ini dengan sama-sama tawajuh kepada Allah, bermunajat kepadaNya dengan ikhlas dan penuh harap agar setiap permohonan kita dapat dikabulkanNya.


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ  كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ  وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ  كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ  فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ  وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِينَ  وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِينَ  وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِينَ  وَعَنِ المُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ  وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ  وَالمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ  الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ  إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ

رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُومًا وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُومًا وَلا تَدَعْ فِينَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُومًا.

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلامَ وَالمُسْلِمِينَ وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوفَهُمْ وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.

اللَّهُمَّ انْصُرِ اْلمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ.

اللَّهُمَّ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ وَسَدِّدْ رَمْيَهُمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ وَاْلمُشْرِكِينَ وَاْلمُرْتَدِينَ وَاْلمُنَافِقِينَ وَاْلمُجْرِمِينَ وَاْلخَائِنِينَ.

اللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الجَلالِ وَالإِكْرَامِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ بِكَ نَستَجِيرُ وَبِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيثُ وَلاَ تَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ يَا مُصْلِحَ شَأْنِ الصَّالِحِينَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jazakallahu Khoir untuk Ustadzuna Ali Wafa, Lc

Atas ide dan bimbingannya

 

*Penulis adalah:
·         Ketua PRM Pakisjajar Kab. Malang
·         Guru Ismuba SMK Muhammadiyah 8 Pakis
·         Anggota CMM Malang Raya no. 274
 

 
TIGA GOLONGAN ORANG YANG BERTEMU RAMADHAN TIGA GOLONGAN ORANG YANG BERTEMU RAMADHAN Reviewed by sangpencerah on Mei 12, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar: