قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي
صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الأرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (29) يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ
نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ
لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ
نَفْسَهُ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ (30)
Katakanlah, "Jika kalian menyembunyikan
apa yang ada dalam hati kalian atau kalian melahirkannya, pasti Allah
mengetahui." Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Pada hari ketika tiap-tiap diri
mendapati segala kebajikan yang dilakukan(nya) dihadapkan (ke hadapannya),
begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara
ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kalian terhadap
diri (siksa)-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.
Allah SWT. memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya
bahwa Dia mengetahui semua yang tersembunyi dan semua yang tampak, dan bahwa
tiada yang samar bagi Allah suatu hal pun dari mereka, melainkan Dia
mengetahuinya dan meliputi mereka dalam semua keadaan, zaman, hari-hari, jam
dan detik-detik mereka, serta mengetahui semua yang ada di bumi dan di langit.
Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya walau seberat zarrah, dan
bahkan yang lebih kecil lagi dari itu di semua kawasan bumi, laut, dan
bukit-bukit.
وَاللَّهُ عَلى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Ali Imran: 29)
Yakni kekuasaan-Nya langsung dan benar-benar
nyata atas semuanya. Di balik kalimat ini terkandung makna yang memperingatkan
kepada hamba-hamba-Nya agar takut kepada-Nya dan selalu khawatir akan
siksaan-Nya, supaya mereka tidak berani mengerjakan apa-apa yang dilarang dan
tidak disukai oleh-Nya. Karena sesungguhnya Allah mengetahui semua perkara
mereka, dan Dia Mahakuasa untuk menyegerakan siksaan-Nya terhadap mereka. Jika
Dia memberikan masa tangguh kepada seseorang di antara mereka, maka
sesungguhnya Dia sengaja menangguhkan siksaan-Nya, kemudian pada saatnya Dia
akan menimpakan siksaan kepadanya dengan siksaan dari Tuhan Yang Mahaperkasa
lagi Mahakuasa. Untuk itulah maka disebutkan dalam firman selanjutnya:
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ
مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَراً
Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan yang
dilakukan(nya) dihadapkan (ke hadapannya). (Ali Imran: 30)
Yakni pada hari kiamat nanti dihadapkan kepada
setiap hamba semua amal perbuatannya, yang baik dan yang buruknya. Seperti yang
disebutkan di dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:
يُنَبَّؤُا الْإِنْسانُ
يَوْمَئِذٍ بِما قَدَّمَ وَأَخَّرَ
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan
apa yang dilalaikannya. (Al-Qiyamah: 13)
Maka apa yang ia lihat dari amal perbuatannya
yang baik, hal itu sangat menggembirakannya; dan apa yang ia lihat dari amal
perbuatannya yang buruk, hal itu membuatnya sedih dan kecewa; dan berharap
sekiranya dia dapat berlepas diri dari dosa-dosanya itu, sekiranya antara dia
dan dosa-dosanya itu jauh sekali jaraknya. Seperti yang ia katakan kepada setan
yang selalu menemaninya ketika di dunia, karena setanlah yang membuatnya berani
melakukan perbuatan yang berdosa:
يَا لَيْتَ بَيْنِي
وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ
Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara timur dan
barat. Maka setan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia).
(Az-Zukhruf: 38)
Kemudian Allah SWT. mengukuhkan hal tersebut dengan nada peringatan dan
ancaman melalui firman selanjutnya, yaitu:
وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ
نَفْسَهُ
dan Allah memperingatkan kalian terhadap diri (siksa)-Nya. (Ali
Imran: 30)
Artinya, Allah memperingatkan kalian terhadap
siksa-Nya. Selanjutnya Allah SWT. menganjurkan kepada hamba-hamba-Nya untuk
tidak berputus asa terhadap rahmat-Nya dan tidak berputus harapan dari belas
kasihan-Nya.
وَاللَّهُ رَؤُفٌ
بِالْعِبادِ
Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (Ali Imran: 30)
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, termasuk belas
kasihan Allah kepada hamba-hamba-Nya ialah Dia memperingatkan mereka terhadap
siksa-Nya. Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah Allah Maha
Penyayang kepada makhluk-Nya, dan menyukai mereka bila mereka beristiqamah pada
jalan-Nya yang lurus dan agama-Nya yang benar serta mengikuti Rasul-Nya yang
mulia.
Tidak ada komentar: