DARI AKTIVIS MASJID MENUJU MENGELOLA NEGARA

DARI AKTIVIS MASJID MENUJU MENGELOLA NEGARA

Oleh. Ust. Anas Yusuf, S.Pd.I

Corps Muballigh Muhammadiyah Malang



 

Masjid ideal yang dulu dijaman Nabi dan para sahabat sudah terlaksana benar-benar masjid sebagai solusi atas problematika dan persoalan keummatan. Apalagi kondisi umat islan bangsa Indonesia sedang dalan kondisi tidak baik-baik saja alias mengalami krisis multidimensional.

       Sudah saatnya masjid kita jadikan sebagai markaz dan kekuatan dengan melihat potensi yang luar biasa dan dahsyat sebagai kekuatan dakwah, politik, hukum, militer, medsos, sosial budaya, pendidikan, ibadah, kesehatan, seni budaya dan kekuatan ekonomi dst.

      Sehingga masjid benar-benar menjadi pusat peradaban dan kekuatan ummat islam menuju kuntum khairu ummah izzul islam wal muslimun.

      Semua ini akan terwujud manakala sumber daya manusianya adalah memiliki kriteria syakhsiyah, kepribadian, karakter aktivis mujahid dakwah, rijalul dakwah, jundullah dakwah yang Muharrik penggerak amal shaleh yang cerdas membangun khablu minallah dan cerdas membangun khablu minannas.


            Sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam firmanNya yang terdapat di surat At Taubah ayat 18

 

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

 

" Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah :

1.      Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.

Ini adalah merupakan syarat utama dan pertama orang beriman kepada Allah, adanya semangat tauhid baik tauhid Rubbubiyah, Uluhiyah dan Asma wa Sifat Allah.

Seorang pemimpin dalam aktivitas hidupnya baik sebagai rakyat, ummat maupan presiden sampai jabatan ketua Rukun Tetangga harus menjadikan Allah Ghoya Tuna artinya Allah SWT adalah tujuan kami. Aktivitas semuanya bernilai ibadah dan ikhlas karena Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam surat adzariyat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

 

yang artinya: dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia adalah kecuali untuk beribadah.

2.      Orang-orang yang beriman kepada hari kemudian (hari kiamat).

Dengan demikian tidak main dalam menjalankan amanah kepemimpinan kedepan, pasti tidak akan berani melakuksn korupsi, kemaksiatan, kedholiman dan ketidakadilan baik dibidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan seterusnya.

3.      Orang yang tetap melaksanakan shalat.

Pemimpin kedepan harus cerdas berkhablu minallah, membangun spiritualitas hubungan dengan Allah SWT secara vertikal yaitu shalat.

Melalui shalat itu kepemimpinan terkontrol, merasa diawasi, adanya muroqobatullah dan sesungguhnya shalat itu adalah mencegah dari perbuatan fahsa wal mungkar.


4.      Orang yang menunaikan atau membayar zakat.

Membayar dan menunaikan zakat adalah merupakan bentuk perwujudan bagi seorang imam, seorang pemimpin kedepan agar peduli, berjiwa dermawan, ada jiwa filantropi dengan semangat spirit surat al ma'un pada ummat, rakyat yang dipimpin.


5.      Orang-orang yang tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah SWT (ada sikap wala' wal baro')

Kepemimpinan kedepan agar ummat dan rakyat berjalan harmonis, elegan dan berkeadaban dibutuhkan pemimpin yang tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah jalla jalaluh, Allah azza wa jalla.

 

            Apalagi saat ini tantangan dakwah semakin berat, keras dan complicated dan menghadapi ini pemimpin harus hadir, berani dan bijaksana menghadapinya baik dari luar maupun internal termasuk politik oligarki yang semua itu demi kemaslahatan ummat untuk mensejahterakan dan mencerdaskan ummat.

            Ayo kembali ke masjid, rumah Allah SWT dengan spirit semangat memakmurkan dengan manejemen yang rapi dan profesional sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam firmanNya di surat Ash Shaf ayat 4

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ

 

" Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang tetatur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh ".


            In syaa Allah apabila ummat Islam sudah cerdas me-manage masjid dengan baik dan benar dan sesuai kriteria diatas ini adalah awal kebangkitan dan kemenangan ummat Islam. Nasrumminallah wa fatkhun qoriib. 




DARI AKTIVIS MASJID MENUJU MENGELOLA NEGARA DARI AKTIVIS MASJID MENUJU MENGELOLA NEGARA Reviewed by sangpencerah on September 09, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar: