Hadits ke-16 dari 40, BAB 3. SABAR, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN
وعن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي" ((متفق عليه))
40. Dari Anas ra., katanya: "Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah sekali-kali kalian semua itu mengharapkan tibanya kematian karena sebab adanya sesuatu bahaya yang menimpa, tetapi jikalau terpaksa harus berbuat demikian maka hendaklah mengatakan: "Ya Allah, (tetapkanlah) saya hidup selama kehidupan itu masih (ada) kebaikan untukku dan matikanlah aku apabila kematian itu merupakan kebaikan untukku." (Muttafaq 'alaih)
HR. Bukhari fil mardha (Bab Tamanniyul maradhi almauta) wad da'awat, HR Muslim fid dzikri ( Bab Tamaniyyu karahatul mauti lidurrin nazala bihi)
Lugahtul Hadits:
- Addharru : hal yang menimpa manusia dari keburukan.
-Allahumma: asalnya dari Yaa Alloh, sedangkan huruf min sebagai ganti Yaa Nidaa,
- Maa kaanat : Ma disini sebagai masdariyatun dzhorfiyyah.
Faidah Hadits:
- Mempasrahkan dan menyerahkan hanya karena Allah SWT segala ikhtiar mengenai kehidupan maupun kematian.
-Tidak mengapa mengingkan kematian karena berharap demi Allah, atau (berharap) syahid di jalan Allah, atau (berharap) akan dimakamkan di tempat yang mulia, atau karena takut fitnah dalam agama.
Tidak ada komentar: