Hadits ke-22 dari 46, BAB 3. SABAR, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-22 dari 46, BAB 3. SABAR, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN



عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ رضي الله عنه قَالَ: كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَرَجُلَانِ يَسْتَبَّانِ وأَحَدُهُمَا قد احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ. فَقَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ. لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ. فقال له‏:‏ إن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏ تعوذ بالله من الشيطان الرجيم‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏


46. Dari Sulaiman bin Shurad ra., katanya: "Saya duduk bersama Nabi SAW dan di situ ada dua orang yang saling memaki. Salah seorang dari keduanya itu telah merah padam mukanya dan membesarlah urat lehernya, kemudian Rasulullah SAW bersabda:


"Sungguh aku mengetahui suatu kalimat yang apabila diucapkannya, tentulah hilang apa yang terjadi (kemarahannya), yaitu andaikata ia mengucapkan: "A'udzu billahi minasy syaithanir rajim," tentulah lenyap apa yang ditemuinya itu. Orang-orang lalu berkata padanya (orang yang merah padam mukanya tadi): "Sesungguhnya Nabi SAW bersabda: "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." (Muttafaq 'alaih)


HR. Bukhari fii bad il khalqi ( Bab Sifatu Iblis wa junuduhu), Wal Adabu ( Bab ma Yanha minas Sabbaabi wal la'ni),wa (Babul khadri minal Ghadabi), Wa HR. Muslim fiil Birri ( (Bab Maa yamliku nafsahu 'indal ghadhabi wa biayyi syaiin yudhibul ghadaba)



Lughatul hadits:

- Yastabbaani: yaitu memaki satu sama lain temannya

- Audaajuhu: fiin Nihayati: urat yang ada di leher, bagian pembuluh darah yang biayanya dipotong, dan salah satunya pembuluh darah. Kalimat: maksud maknanya adalah secara bahasa yaitu terdiri jumlah mufidah, 

- Audzu : berlindung dan berpegang teguh.

- As Syaithan: pemberontak, dari kata Syatha yang bermakna ahli, atau dari kata syathana yang bermakna jauh.

- Rajiim : fa'iilun berarti maf'ul (objek), yang jauh dari Rahmat Allah SWT.



Faidah Hadits:

-Hadits ini bersandarkan dari Firman Allah SWT 

( وَإِمَّا يَنزغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نزغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ) 

"Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" QS. Al'A'raf:200, 

- Marah adalah perilakunya setan, dan berdampak bahaya baik didalam masalah agama maupun dunia, maka dari itu, agar memotong penyebabnya (marah) dimana hal itu adalah gangguan setan, yaitu dengan memohon perlindungan (kepada Allah SWT).

- Kepedulian Nabi SAW berupa Nasehat dan arahan sebagaimana ayat (Al-Quran) yang sesuai (dengan perintah tersebut)



Hadits ke-22 dari 46, BAB 3. SABAR, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-22 dari 46, BAB 3. SABAR, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Desember 22, 2021 Rating: 5

1 komentar: