Hadits ke-23 dari 47, BAB 3. SABAR, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN
وعن معاذ بن أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " مَنْ كَظَمَ غَيْظًا، وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ، دَعَاهُ اللَّهُ سبحانه وتعالى عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ" ((رواه أبو داود، والترمذي وقال: حديث حسن)).
47. Dari Mu'az bin Anas ra. bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa menahan kemarahan padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka pada hari kiamat Allah SWT akan memanggilnya di hadapan para makhluk (di hari kiamat) , hingga Allah menyuruhnya untuk memilih para bidadari sesuka hatinya"
HR Imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan ia mengatakan ini adalah Hadits hasan.
HR. Abu Daud fiil Adabi (man kadhama ghaidhan) wa Tirmidzi fii Abwaabi shifatul qiyamati (Bab Fadlul Rafiqi bidzaifi wal walidaini wal mamluuki) Raqmu 2495
Lughatul Hadits:
-Kadhama ghaidhan: menelan kemarahan, menanggung penyebabnya, dan bersabar dengannya, asal kata al-kadhamu: menahan dan mencegah dari kemunculannya,
-Alhurul 'iin: bentuk jamak dari Hura': sangat putih matanya dan sangat hitam (retinanya), 'Iin: bentuk jamak dari 'ainaa: yaitu sangat lebar matanya, maksud disini (Mata seperti itu) adalah kebagusan/keindahan dari perempuan .
Faidah Hadits:
- Agar selalu berusaha untuk bisa menahan amarah.
- Keagungan pemberian maaf dalam keadaan mampu berbuat adil
Tidak ada komentar: