JALAN OBAT COVID-19

 JALAN OBAT COVID-19

Ust. Hasan Albana, M, Pd,I

(Guru dan Anggota CMM 271)

 


Krisis kesehatan terjadi saat ini dengan hadirnya Covid-19, meskipun data penyebaran mulai landai, tetapi corona masih ada di tengah tengah kita. Sehat menjadi nikmat Allah SWT yang sangat diidamkan oleh semua orang di seluruh penjuru dunia. Baik itu sehat jasmani secara fisik maupun sehat secara rohani dan mental. Untuk bisa bekerja, berfikir, beribadah, dan melakukan aktifitas lainnnya tidak akan optimal dilakukan bila minus kesehatan. Sehingga nikmat sehat yang ada pada kita saat ini perlu kita syukuri bersama setiap harinya. Ketika bangun tidur, dan tidak ada alat bantu yang terpasang pada tubuh kita seperti kabel infus maupun alat lainnya dan badan terasa segar maka ucapkan syukur dengan berdoa. Selain dengan doa tersebut tambahkan lagi bentuk syukur kita terhadap nikmat sehat tersebut dengan upaya nyata menjaga jasmani dan rohani kita dalam derajat sehat yang paripurna.


Upaya nyata menjadikan diri tetap sehat salah satunya adalah olahraga. Mengapa berolahraga? Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak. Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tidak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup.

Selain itu juga olahraga dengan berbagai manfaatnya terbukti sangat menguntungkan tubuh manusia, salah satunya adalah meningkatnya daya tahan dan imunitas tubuh. Pertahanan tubuh berupa imunitas saat ini sangat diperlukan. Virus corona tentu dapat dilawan dengan imun yang bagus dan diawali dari berolahraga.

 

Jalan menjadi solusi

Dalam QS Al-Mulk ayat 15 disampaikan bahwa :

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ - ١٥

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berJALANlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.


            Perintah untuk berjalan terdapat pada Al-Qur’an maupun Hadits, tentunya bagi orang yang mau befikir, makna berjalan sendiri akan menjadi luas, salah satunya makna berjalan secara fisik yakni berpindahnya satu langkah menuju langkah lainnya atau juga bisa dimaknai mengolahragakan diri sembari  menuju aktivitas lainnya. Berdasarkan kebutuhannya, ditinjau dari sisi kesehatan, langkah kaki dalam sehari yang dianjurkan untuk seseorang supaya sehat adalah 7000-8000 langkah sehari atau olahraga minimal 30 menit sehari. Berdasarkan data, penelitian Prof. Scott Delp USA stanford university terhadap 717.000 orang dari 111 negara, rata-rata langkah kaki per hari pada nomor satu kategori  sangat aktif adalah negara Hongkong dengan 6880 langkah sehari disusul China 6189, jepang 6010. Kategori aktif adalah Rusia 5969 langkah, kemudian singapura, belanda, turki 5000-an langkah. Berikutnya kurang aktif adalah Amerika, Thaliand, Mesir dengan 4774 langkah, dan kategori malas ada pada Malaysia 3963 langkah serta Saudi Arabia 38000. Sedangkan dimanakah negara kita Indonesia? Ini data dan fakta perlu kita akui bahwa negara kita ada pada kategori sangat malas yakni rata-rata penduduknya berjalan 3500 per hari dan paling malas.


            Berdasarkan fakta tersebut, ada potensi pada diri umat muslim khususnya di Indonesia untuk mendongkrak data. selain anjuran berjalan dalam Al-Qur’an, Rasul SAW juga pernah menyampaikan bahwa “Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya di dalam shalat adalah yang paling jauh berjalan menuju shalat. (Muttafaq ‘alaih. HR Bukhari 651, Muslim 669).  Aktivitas berjalan selain bernilai pahala yang sangat besar juga mendapatkan bonus berupa sehat bila 5 waktu dilakukan secara istiqomah. sehingga diperlukan sebuah Gerakan Berjalan menuju masjid yang diinisiasi oleh Takmir masjid di seluruh Indonesia. krisis kesehatan saat ini dengan adanya penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, yang menjadikannya comorbid juga dikarenakan terlalu memanjakan diri dengan teknologi, mengurangi penggunaan motor ketika menempuh jarak dekat tentu adalah pilihan tepat.


            dan ajaran Islam sangatlah menggiurkan dalam hal pahalanya khususnya tekait aktivitas berjalan. Rasul bersabda “barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian Berjalan menuju masjid diantara masjid-masjid Allah untuk mengerjakan shalat fardhu, maka setiap langkahnya menghapus dosa dan lain mengangkat derajatnya (H.R Muslim 666). bila kita mampu menangkap peluang ini maka negeri ini akan makmur dan penduduknya sehat dikarenakan dosa dosa terampuni serta derajat ditinggikan dengan syarat berjalan menuju masjid secara istiqomah.

 

Suri Tauladan Berjalan

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ - ٢١


“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab: 21)



Bagaimana cara jalan Rasulullah SAW ?

1. Tidak sombong

 

وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا - ٣٧

 

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung” (QS. Al-Isra: 37).

 

 2. Penuh ketenangan, wibawa dan kerendahan hati

  

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا

 

 “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati” (QS. Al-Furqan: 63).

 

 3. Cepat namun tidak tergesa-gesa

  

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam cepat dalam berjalan, tidak lamban dan loyo. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan:

 

 “Tidak pernah aku melihat orang yang lebih tampan selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Matahari bersinar di wajahnya. Dan aku tidak pernah melihat orang yang lebih cepat dalam berjalan selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seakan-akan bumi dilipat bagi beliau, bahkan kami harus bersungguh-sungguh (jika berjalan bersama beliau) dan beliau bukan orang yang cuek” (HR. At-Tirmidzi dalam Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah, no.118)

 

 4, Tidak loyo dan malas-malasan

   

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَشَى، مَشَى مَشْيًا مُجْتَمِعًا يُعْرَفُ أَنَّهُ لَيْسَ بِمَشْيِ عَاجِزٍ وَلا كَسْلانَ


“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika berjalan beliau berjalan dengan enerjik, sehingga sangat terlihat bahwa beliau bukan orang yang lemah dan juga bukan orang yang malas” (HR. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, dihasankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 2140).

 

5. Menghentakkan kakinya

 

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:

  

إذا مشَى تكفَّأ تكفُّؤًا كأنَّما ينحَطُّ من صبَبٍ

 

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika berjalan menghentakkan kakinya seakan-akan ia turun dari tempat yang tinggi” (HR. At-Tirmidzi dalam Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah, no.120, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Mukhtashar Asy-Syamail).


akhirnya, mari kita biasanya hidup sehat dimulai dari aktivitas shalat 5 waktu dengan bejalan menuju masjid serta cara berjalan mencontoh suri tauladan terbaik kita yaitu Rasulullah SAW, semoga umat islam terhindar dari bebagai penyakit yang berbahaya termasuk virus corona.





JALAN OBAT COVID-19  JALAN OBAT COVID-19 Reviewed by sangpencerah on Desember 09, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar: