Tafsir QS. Al-Jatsiyah, ayat 30-37 Ibnu Katsir.
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ
الْمُبِينُ (30) وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا أَفَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى
عَلَيْكُمْ فَاسْتَكْبَرْتُمْ وَكُنْتُمْ قَوْمًا مُجْرِمِينَ (31) وَإِذَا قِيلَ
إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ لَا رَيْبَ فِيهَا قُلْتُمْ مَا نَدْرِي
مَا السَّاعَةُ إِنْ نَظُنُّ إِلا ظَنًّا وَمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِينَ (32)
وَبَدَا لَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا عَمِلُوا وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ
يَسْتَهْزِئُونَ (33) وَقِيلَ الْيَوْمَ نَنْسَاكُمْ كَمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ
يَوْمِكُمْ هَذَا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (34)
ذَلِكُمْ بِأَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا وَغَرَّتْكُمُ
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُونَ مِنْهَا وَلا هُمْ
يُسْتَعْتَبُونَ (35) فَلِلَّهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمَوَاتِ وَرَبِّ الأرْضِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ (36) وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السمواتِ وَالأرْضِ وَهُوَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (37)
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang shaleh, maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga).
Itulah keberuntungan yang nyata. Dan adapun orang-orang yang kafir (kepada
mereka di katakan), "Maka apakah belum ada ayat-ayat-Ku yang dibacakan
kepadamu, lalu kamu menyombongkan diri dan kamu jadi kaum yang berbuat dosa?”
Dan apabila dikatakan (kepadamu), "Sesungguhnya janji Allah itu
adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya, "niscaya
kamu menjawab, "Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali
tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini (nya).”
Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan
dan mereka diliputi oleh (azab) yang mereka selalu memperolok-oloknya.
Dan dikatakan (kepada mereka), "Pada hari ini Kami melupakan kamu
sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini dan
tempat kembalimu ialah neraka dan kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong.
Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai
olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini
mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan
untuk bertobat. Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi,
Tuhan semesta alam. Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan di bumi, Dialah
Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Allah SWT. menceritakan tentang hukum-Nya
terhadap makhluk-Nya kelak di hari kiamat. Untuk itu Dia berfirman:
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh (Al-Jatsiyah:
30)
Yakni beriman hatinya dan semua anggota tubuhnya
mengerjakan amal-amal yang shaleh, yaitu amal perbuatan yang ikhlas karena
Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat.
فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ
maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya. (Al-Jatsiyah:
30)
Maksudnya, ke dalam surga. Seperti yang telah di sebutkan di dalam hadits
sahih, bahwa Allah SWT. berfirman kepada surga:
"أَنْتِ رَحْمَتِي، أَرْحَمُ بِكِ مَنْ
أَشَاءُ"
Engkau adalah rahmat-Ku, Aku merahmati siapa yang Kukehendaki melalui
engkau."
ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ
Itulah keberuntungan yang nyata. (Al-Jatsiyah: 30)
Yakni yang jelas dan gamblang. Kemudian di sebutkan dalam firman berikutnya:
وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا أَفَلَمْ تَكُنْ
آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَاسْتَكْبَرْتُمْ
Dan adapun orang-orang yang kafir (kepada mereka dikatakan), "Maka
apakah belum ada ayat-ayat-Ku yang dibacakan kepadamu, lalu kamu menyombongkan
diri? (Al-Jatsiyah: 31)
Yakni dikatakan hal tersebut kepada mereka
sebagai kecaman dan cemoohan. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa bukankah
telah dibacakan kepada kalian ayat-ayat Allah SWT, tetapi kalian bersikap
sombong dan tidak mau mengikutinya, kalian berpaling dari mendengarkannya, dan
kalian adalah orang-orang yang berdosa dalam semua perbuatan kalian di samping
itu hati kalian dipenuhi dengan kedustaan?
وَإِذَا قِيلَ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ
وَالسَّاعَةُ لَا رَيْبَ فِيهَا
Dan apabila dikatakan (kepadamu), "Sesungguhnya janji Allah
itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya.” (Al-Jatsiyah:
32)
Yaitu apabila orang-orang mukmin mengatakan hal tersebut kepada kalian.
قُلْتُمْ مَا نَدْرِي مَا السَّاعَةُ
niscaya kalian menjawab, "Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu.”(Al-Jatsiyah:
32)
Maksudnya, kami tidak mengerti apakah hari kiamat itu.
إِنْ نَظُنُّ إِلا ظَنًّا
kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (Al-Jatsiyah:
32)
Yakni kami tidak mengira akan kejadiannya selain
hanya menduga-duga saja. Dengan kata lain, kejadian hari kiamat itu menurut
pandangan kami hanyalah suatu hal yang bersumber dari dugaan saja. Karena
itulah dalam firman berikutnya disebutkan:
وَمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِينَ
dan kami sekali-kali tidak meyakini (nya). (Al-Jatsiyah: 32)
Yaitu tidak dapat memastikan kejadiannya. Dalam firman berikutnya disebutkan
pula:
وَبَدَا لَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا عَمِلُوا
Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka
kerjakan. (Al-Jatsiyah: 33)
Yakni tampak jelas bagi mereka hukuman dari
perbuatan-perbuatan mereka yang jelek itu.
وَحَاقَ بِهِمْ
dan mereka diliputi. (Al-Jasiyalrr 33)
Maksudnya, dikelilingi.
مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
oleh (azab) yang mereka selalu memperolok-olokkannya. (Al-Jatsiyah:
33)
Yaitu azab dan pembalasan yang dahulunya mereka perolok-olokkan.
وَقِيلَ الْيَوْمَ نَنْسَاكُمْ
Dan dikatakan (kepada mereka), "Pada hari ini Kami melupakan
kamu.”(Al-Jatsiyah: 34)
Yakni kami akan memperlakukan kamu sebagaimana
perlakuan orang yang melupakan kamu di dalam neraka Jahanam.
كَمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا
sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini. (Al-Jatsiyah:
34)
Yakni kalian tidak mau beramal untuk menyambut
kedatangannya, disebabkan kalian tidak mempercayai keberadaannya.
وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ
نَاصِرِينَ
dan tempat kembalimu ialah neraka dan kamu sekali-kali tidak memperoleh
penolong. (Al-Jatsiyah: 34)
Di dalam hadits sahih disebutkan bahwa Allah SWT.
berfirman kepada sebagian hamba-hamba-Nya pada hari kiamat:
"أَلَمْ أُزَوِّجْكَ؟ أَلَمْ
أُكْرِمْكَ؟
أَلَمْ أُسَخِّرْ لَكَ
الْخَيْلَ وَالْإِبِلَ، وَأَذَرْكَ تَرْأَسُ وتَرْبَع؟ فَيَقُولُ: بَلَى، يَا
رَبِّ. فَيَقُولُ: أَفَظَنَنْتَ أَنَّكَ مُلاقيّ؟ فَيَقُولُ: لَا. فَيَقُولُ
اللَّهُ تَعَالَى: فَالْيَوْمَ أَنْسَاكَ كَمَا نَسِيتَنِي"
"Bukankah Aku telah mengawinkanmu dan
bukankah Aku telah memuliakanmu? Bukankah Aku telah menundukkan kuda dan unta
untukmu, dan Aku biarkan kamu memimpin dan bertempat tinggal?” Maka si hamba
itu bekata, "Memang benar, ya Tuhanku.” Allah berfirman, "Apakah kamu
meyakini bahwa kamu akan bersua dengan-Ku?” Si hamba menjawab, "Tidak.'.'
Maka Allah SWT. berfirman, "Maka pada hari ini Aku melupakanmu sebagaimana
kamu melupakan Aku.”
Allah SWT. berfirman:
ذَلِكُمْ بِأَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ آيَاتِ
اللَّهِ هُزُوًا
Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat
Allah sebagai olok-olokan. (Al-Jatsiyah: 35)
Yakni sesungguhnya Kami memberikan balasan ini
kepadamu hanyalah karena kamu telah menjadikan hujah-hujah Allah SWT terhadap
kalian sebagai bahan olok-olokanmu. Kamu memperolok-olokkannya dan menghinanya,
وَغَرَّتْكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia. (Al-Jatsiyah: 35)
Kegemerlapan duniawi telah menipu kalian, dan
kalian merasa tenang dan bahagia dengannya. Karena itulah kalian menjadi
orang-orangyang merugi. Karena itulah disebutkan oleh firman berikutnya:
فَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُونَ مِنْهَا أَيْ:
مِنَ النَّارِ وَلا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ
Maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula
mereka diberi kesempatan untuk bertobat. (Al-Jatsiyah: 35)
Yakni mereka tidak diberi kesempatan untuk
bertobat, melainkan langsung diazab tanpa diperiksa terlebih dahulu dan tanpa
ditanyai, sebagaimana sebagian dari orang-orang mukmin dimasukkan ke dalam
surga tanpa azab dan tanpa dihisab.
Setelah meyebutkan hukum-Nya terhadap orang-orang
mukmin dan orang-orang kafir, lalu Allah SWT. berfirman:
فَلِلَّهِ الْحَمْدُ رَبِّ السمواتِ وَرَبِّ
الأرْضِ
Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi. (Al-Jatsiyah:
36)
Yaitu yang memiliki keduanya dan semua yang ada
pada keduanya. Karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya:
رَبِّ الْعَالَمِينَ
Tuhan semesta alam. (Al-Jatsiyah: 36)
Adapun firman Allah SWT.:
وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السمواتِ
وَالأرْضِ
Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan bumi. (Al-Jatsiyah: 37)
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kibriya
ialah kekuasaan. Yakni Dialah Yang Mahabesar, Yang Mahaagung, Yang segala
sesuatu tunduk dan berhajat kepada-Nya.
Di dalam hadits sahih disebutkan:
"يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى الْعَظَمَةُ
إِزَارِي وَالْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا
أَسْكَنْتُهُ نَارِي".
Allah SWT. berfirman, "Kebesaran adalah (bagaikan)
kain-Ku, Keagungan adalah (bagaikan) selendang-Ku. Maka barang siapa
yang menyaingi-Ku dalam salah satu dari keduanya, niscaya Kutempatkan dia di
dalam neraka-Ku.”
Imam Muslim meriwayatkan hadits ini melalui
Al-A'masy, dari Abi Ishaq, dari Al-Agar alias Abu Muslim, dari Abu Hurairah dan
Abu Sa'id r.a, dari Rasulullah Saw. dengan lafaz yang semisal.
Firman Allah SWT.:
وَهُوَ الْعَزِيزُ أَيِ: الَّذِي لَا
يُغَالَبُ وَلَا يُمَانَعُ الْحَكِيمُ
Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al-Jatsiyah: 37)
Yakni Mahaperkasa, tiada seorang pun yang dapat
mengalahkan dan tiada pula yang dapat mencegah-Nya. Dan Dia Mahabijaksana dalam
semua ucapan, perbuatan, syariat, dan takdir-Nya. Mahatinggi dan Mahasuci
Allah; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia.
Tidak ada komentar: