Hadits ke-24 dari 48, BAB 3. SABAR, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN.
وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ: "لَا تَغْضَبْ" فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: "لَا تَغْضَبْ". رواه البخارى
48. Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ada seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW.: "Berilah wasiat padaku." Beliau SAW bersabda: "Jangan marah." Orang itu mengulanginya beberapa kali (permintaanya), tetapi beliau SAW. tetap bersabda: "jangan marah." (Riwayat Bukhari)
HR. Bukhari fiil Adabi (Babul Hadzri minal ghadzabi).
Lughatul Hadits:
-Aushiny: tausiyah /wasiat yang mencakup kebaikan di dunia dan akhirat. Dan di riwayat lain: "beritahukan padaku dengan amalan yang memasukkanku kedalam surga namun tidak banyak bagiku banyak berpikir."
Faidah Hadits:
- Besarnya dampak kerusakan dari amarah dan perbuatannya.
- (Bahaya) Fitnah kemarahan dan menjauhi dari penyebabnya.
- Marah itu tercela meskipun dalam perkara dunia, dan marah menjadi terpuji jika karena Allah SWT dan untuk menolong agamanya. Dan Nabi SAW akan marah jika kehormatan Allah SWT dilanggar.
Tidak ada komentar: