Shin Tae Yong (STY) pelatih tim nasional Indonesia saat ini atau
baru-baru ini, dalam sesi wawancara podcast ketika ditanya apa
kekurangan pemain Indonesia pada piala AFF lalu yang
belum berhasil merebut juara 1. Hal yang disebutkan oleh STY dan sangat penting
kita perhatikan adalah masalah makanan.
Para pemain Indonesia memang belum pandai dalam mengatur pola makan
dan memilih makanan. Terlebih makanan favorit mereka adalah dominasi goreng-gorengan dan over karbohidrat yang mengakibatkan pemain
tidak memiliki power dan loyo.
Pemain tim nasional Indonesia menjadi representasi penduduk umum di
negeri ini, yakni dalam hal memperhatikan makanan masih belum baik. Sekelas
atlet nasional masih belum, menurut STY, apalagi yang
bukan atlet. Data penyakit tidak menular yang terus meningkat juga tidak hanya
dialami oleh orang yang berusia lanjut atau tua, namun kaum muda juga saat ini
mengalaminya, obesitas, gula darah, darah tinggi, dsb. Semua berawal dari pola
makan yang kurang baik.
Sebagai seorang muslim, tentu ayat-ayat
kauniyah yang berasal dari fenomena alam maupun dari manusia itu sendiri perlu
kita pikirkan, perlu kita sandingkan kembali kepada rujukan utama. Karena telah
digaransi Allah SWT dan RasulNya untuk berpegang teguh
kepadanya yakni Al-Qur’an dan Sunnah. nukilan ayat terkait makanan tentu ada
pada surat ke 80 Abasa, ayat 24 ‘falyandzuril insaanu ilaa
tho’aamih” maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
memperhatikan pola makannya, memperhatikan apa yang dimakannya, memperhatikan
cara makannya, termasuk cara memperolehnya, dsb. Semua
tentang makan dan makanan
Berlaku untuk siapa ayat tersebut? tentunya bagi seluruh manusia
khususnya umat muslim, akan tetapi terkadang umat lainlah yang lebih memperhatikan
tentang pola makan ini. Program-program seperti TRF time
restricted feeding atau intermitten
fasting yang kerap dianggap berhasil dalam diet menjaga kesehatan di era
saat ini, juga prinsip utamanya adalah
puasa, yang sebenarnya umat muslim lebih memiliki program yang sempurna
seperti puasa Ramadhan satu bulan yang wajib, puasa sunnah
senin-kamis, puasa ayyamul bidh dan sebagainya. Sayang sekali bilamana
yang menggunakan program-program tersebut justru non muslim.
Bahkan yang lebih menarik perhatian adalah peraih penghargaan
sekelas nobel dunia 2016, di dapatkan oleh seorang Jepang bernama Yoshinori
Ohsumi yang meneliti terkait puasa ini yakni authophagy<1>, sel mati dimakan oleh sel yg hidup sehingga terjadi peremajaan dalam tubuh manusia. Manusia akan sehat, awet muda, usia sel nya lebih muda shuumu
tashihu, berpuasalah maka engkau akan sehat. Ketika seseorang puasa dalam beberapa jam, maka tubuh akan membentuk protein khsusus di seluruh
tubuh yang disebut Autophagisom. Dan Autophagisom inilah yang berperan seperti
sapu raksasa mengumpulkan sel sel mati yg tidak berguna dan bisa membahayakan
tubuh untuk dikeluarkan.
Efek jangka panjang dari perintah berpuasa ini, kita dapati
seseorang yang usia biologisnya lebih muda dibanding
usia kronolgisnya, usia biologis adalah usia sel sel penyusun tubuhnya,
sedangkan usia kronolgis adalah usia semenjak ia lahir hingga sekarang atau
tertera di KTP. tidak heran bila seorang yang berusia 50 tahun namun ia masih
energik, kuat, dan semangat bekerja, karena ia menjaga pola makannya yang
menguntungkan usia biologisnya yaitu usia sel-sel
yang ada dalam tubuhnya dimana ia mengalami peremajaan teus menerus tatkala ibadah puasa.
Sayangnya, kesehatan
tidak diperjual belikan di aplikasi online seperti shoope food dll, pun halnya gojek
grab dll yang mendapatkan berbagai macam diskon, dll. Padahal ia merupakan
kebutuhan yang sejajar dengan kebutuhan primer sepeti makan. Kaya raya tetapi
tidak sehat tentu kurang sempurna, ganteng atau cantik tapi kalau sakit juga
hambar. Untuk sehat pun juga tidak bisa diwakilkan, semua terserah diri
sendiri.
Kata-kata bijak mengatakan bahwa you
are what you eat, kamu adalah kumpulan apa yang kamu makan. Anda adalah apa
yang anda makan, Kita nanti akan seperti apa yang kita makan. Sehingga
pandai-pandai memilih makan adalah solusi terbaik. Tentunya yang halal dan thoyyib. Allah SWT
berfirman dalam Al-Quran:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا
Wahai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi (QS Al-Baqarah:168)
Pun halnya terlalu berlebihan dalam makanan juga
tidak terlalu direkomendasikan. Wakulu wasyrobuu
wala tusrifuu.. dan makan minumlah, tetapi jangan berlebihan, innahu laa
yukhibul musrifiin, sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih
lebihan. (QS. Al-A’raf 31)
Terlalu
berlebihan gula mengakibatkan beberapa penyakit yang tidak menular sepeti
diabetes, telalu banyak lemak gorangan juga kolesterol tinggi, terlalu banyak garam
juga darah tinggi, obesitas, yang
semuanya akan menjadi komorbid, dan ketika terdapat virus-virus
seperti corona, omicron, deltacron, maka penyakit bawan tersebut akan menghambat proses penyembuhan.
Dan yang terakhir, lembaga-lembaga modern saat ini, dibuat untuk memenuhi kebutuhan berupa makan, minum. Bisnis makanan sampai sekarang
adalah bisnis yang paling banyak menyedot uang di dunia modern. Di jalan-jalan besar, kanan-kiri,
kesemuanya menyajikan makanan. bahkan aset bulanan suatu restoran fast food di Indonesia bisa
sampai puluhan miliyar rupiah. Jadi, puluhan miliyar rupiah dikeluarkan oleh
orang Indonesia hanya untuk makan. Rata-rata orang Indonesia mengeluarkan lebih dari 75%
dari penghasilannya untuk makan & minum. Inilah
fakta penduduk modern saat ini,
Oleh karenanya, mari kita perhatikan pola makan kita, tentunya kembali
meniru Rasulullah SAW
dengan pola hidupnya yg sehat, khususnya terkait menjaga pola makan kita dengan
sebaik-baiknya. Pandai-pandai memilih makanan, mengolah,
dan kapan memakannya.
Inilah bahan renungan kita bersama hari ini, semoga kita semuanya sehat, semangat beraktifitas, beirbadah, dan kehidupan kita penuh berkah serta bahagia dunia akhirat
Catatan:
1. Yoshinori Ohsumi, Mechanisms for autophagy, https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/2016/press-release
Tidak ada komentar: