Tafsir QS. An-Nisa, ayat 80-81 Ibnu Katsir
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ
فَقَدْ أَطاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَما أَرْسَلْناكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظاً
(80) وَيَقُولُونَ طاعَةٌ فَإِذا بَرَزُوا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طائِفَةٌ
مِنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ
عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفى بِاللَّهِ وَكِيلاً (81)
Barang siapa yang menaati rasul, sesungguhnya
ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu),
maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. Dan mereka
mengatakan, "(Kewajiban kami hanyalah) taat." Tetapi apabila mereka
telah pergi dari sisimu, sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari
(mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis
siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka
dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung.
Allah SWT. memberitahukan perihal hamba dan
Rasul-Nya (yaitu Nabi Muhammad SAW.), bahwa barang siapa yang menaatinya,
berarti ia taat kepada Allah. Barang siapa yang durhaka kepadanya, berarti ia
durhaka kepada Allah. Hal tersebut tidak lain karena apa yang diucapkannya itu
(Al-Qur'an) bukan menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diturunkan kepadanya.
قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ سِنَان، حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ
أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى
اللَّهَ وَمَنْ أَطَاعَ الْأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي، وَمَنْ عَصَى الْأَمِيرَ
فَقَدْ عَصَانِي".
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah,
dari Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa
Rasulullah SAW. telah bersabda: Barang siapa yang taat kepadaku, berarti ia
taat kepada Allah; dan barang siapa yang durhaka kepadaku, berarti ia durhaka
kepada Allah. Barang siapa yang menaati amir(ku), berarti ia taat kepadaku; dan
barang siapa yang durhaka kepada amir(ku), berarti ia durhaka kepadaku.
Hadis ini disebutkan di dalam kitab Sahihain
melalui riwayat Al-A'masy dengan lafaz yang sama.
Firman Allah SWT.:
وَمَنْ تَوَلَّى فَما
أَرْسَلْناكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظاً
Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan
itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
(An-Nisa: 80)
Tugasmu bukan untuk itu, melainkan hanyalah
menyampaikan. Untuk itu barang siapa yang mengikutimu, maka berbahagia dan
selamatlah ia, sedangkan bagimu ada pahala yang semisal dengan pahala yang
diperolehnya. Barang siapa yang berpaling darimu, maka rugi dan kecewalah dia,
sedangkan kamu tidak dikenai beban sedikit pun dari urusannya. Makna ayat ini
sama dengan apa yang disebut oleh sebuah hadis yang mengatakan:
«مَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ رَشَدَ، وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
فَإِنَّهُ لَا يَضُرُّ إِلَّا نَفْسَهُ»
Barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya,
berarti ia telah mendapat petunjuk; dan barang siapa yang durhaka terhadap
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia tidak membahayakan selain hanya
terhadap dirinya sendiri.
Firman Allah SWT.:
وَيَقُولُونَ طاعَةٌ
Dan mereka mengatakan, "(Kewajiban
kami hanyalah) taat." (An-Nisa: 81)
Allah SWT. menceritakan perihal kaum munafik,
bahwa mereka menampakkan setuju dan taat hanya pada lahiriahnya saja.
فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ
عِنْدِكَ
Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu.
(An-Nisa: 81)
Yakni pergi dan tidak kelihatan olehmu.
بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ
غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ
sebagian dari mereka mengatur siasat di malam
hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi.
(An-Nisa: 81)
Yaitu dengan diam-diam di malam harinya mereka
mengatur siasat di antara sesama mereka yang bertentangan dengan apa yang
mereka lahirkan di hadapanmu.
Maka Allah SWT. berfirman:
وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا
يُبَيِّتُونَ
Allah menulis siasat yang mereka atur di malam
hari itu. (An-Nisa: 81)
Allah mengetahui dan mencatatnya ke dalam buku
catatan amal perbuatan mereka. Hal ini dilakukan oleh para malaikat pencatat
amal perbuatan yang ditugaskan oleh Allah SWT. untuk menanganinya terhadap
semua hamba-Nya.
Di dalam firman ini terkandung ancaman yang
tersimpulkan dari pemberitahuan Allah SWT yang menyatakan bahwa Dia mengetahui
semua yang tersimpan di dalam hati mereka, semua hal yang mereka rahasiakan di
antara sesamanya, dan semua makar yang mereka sepakati di malam hari (yaitu
makar untuk menentang Rasulullah SAW. dan mendurhakainya), sekalipun pada
lahiriahnya mereka bersikap menampakkan ketaatan dan sikap setuju. Kelak di
hari kemudian Allah SWT akan membalas perbuatan mereka itu terhadap diri mereka.
Perihal mereka sama dengan yang disebutkan di dalam ayat lain, yaitu
firman-Nya:
وَيَقُولُونَ آمَنَّا
بِاللَّهِ وَبِالرَّسُولِ وَأَطَعْنا
Dan mereka berkata, "Kami telah beriman
Kepada Allah dan rasul, dan kami menaati (keduanya)." (An-Nur: 47),
hingga akhir ayat.
Mengenai firman Allah SWT.:
فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ
Maka berpalinglah kamu dari mereka.
(An-Nisa: 81)
Dengan kata Lain, maafkanlah mereka dan
bersabarlah terhadap mereka; jangan kamu menghukum mereka, jangan kamu sebarkan
perihal mereka (orang-orang munafik itu) di kalangan orang banyak, jangan pula
kamu merasa takut terhadap ancaman mereka.
وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلا
dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah
menjadi Pelindung. (An-Nisa: 81)
Dengan kata lain, cukuplah Allah sebagai
Penolong, Pelindung, dan Pembantu bagi orang yang bertawakal dan berserah diri
kepada-Nya
Tidak ada komentar: