Oleh : H. Imam Abda’I, S.H., M.M.
قُلْ بِفَضْلِ
اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا
يَجْمَعُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah
dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka
kumpulkan.”
QS: YUNUS : 58
Adalah karunia agung dari
Allah SWT. Ketika hari hari yang penuh keafdholan, penuh karunia dan nikmat
ketika jasad dan batin kita hadir menyambut ramadhan dengan penuh gembira dan
hati yang penuh keridhaan, tidak sebanding dengan segala kenikmatan materi yang
kita miliki selama ini dengan segala kebanggaannya,
Maka sunggung beruntung bagi
hamba Allah SWT yang dapat memenuhi panggilan Allah SWT untuk menunaikan ibadah
ramadhan dengan sesempurna dan selengkap amaliyah ramadhan dengan penuh
keimanan dan ihtisaban, karenanya hamba Allah SWT ini akan mendapati puncak
spiritual yang diharapkan Allah SWT dan Rasul-Nya, yakni hamba muttaqiin. Hamba
yag tidak terjebak dengan ritual ramadhan dan tidak menjadikan bulan musiman
orang beribadah yang tentu tidak akan membekas nilai-nilai yang terbangun di
bulan suci yang penuh rahmat dan ampunan ini, diantara puncak spritual ibadah ramadhan
itu didapatkan dari sebuah proses yakni,
tazqiyatul qalbi ( pensucian jiwa) janibirruhiyyah (perubahan aspek ruhaniyah)
jihadunnafs ( memerangi diri sendiri) dan hiqmatul ijtimaiyyah (aspek sosial)
Ada lima dimensi yang terdapat
dalam nilai ketaqwaan pada hamba yang berhasil meraih keberhasilan ibadah ramadhan,
Allah SWT menyebutkan didalam QS. Al-Baqarah ayat: 177”
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
kebajikan orang yang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji; dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Bahwasanya dalam kajian ayat
tersebut terdapat 5 (lima) dimensi hamba yang bertaqwa yakni : 1. Dimensi Iman:
kebajikan itu
ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi pada ayat 2 Dimensi sosial ayat memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam
perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, ,3 Dimensi Ibadah
pada ayat melaksanakan
shalat dan menunaikan zakat, ,4.Dimensi akhlaq pada ayat rang-orang yang
menepati janji apabila berjanji, dan 5 Dimensi Jihad pada ayat orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan dan pada masa peperangan,
Dibawah ini kita akan menghayati
wasiat Rasulullah SAW dalam memasuki bulan suci Ramadhan agar kita mendapatkan
puncak spiritual ibadah ramadhan
“Wahai manusia!,”
“Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan
membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah.
Hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling
utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan
oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah,
amal-amalmu diterima dan do’a-do’amu diijabah.”
“Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus
dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca
kitabnya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di
bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan
kehausan di hari kiamat.”
“Bersedakahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah
yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu
dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang
tidak halal kamu mendengarnya.”
“Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihani manusia anak-anak
yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah
tangan-tanganmu untuk berdo’a pada waktu shalatmu, karena itulah saat-saat yang
paling utama ketika Allah azza wa jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh
kasih; Dia menjawab meraka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka
memanggil-Nya dan mengabulkan do’a mereka ketika mereka ber-do’a kepada-Nya.”
“Wahai manusia!”
"Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu,
maka bebaskanlah dengan beriistighfar. Punggung-punggungmu
berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang
sujudmu.”
“Ketahuilah, Allah ta’ala bersumpah dengan segala
kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan
bersujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia
berdiri di hadapan Rabbul ‘alamin”.
“Wahai manusia!”
“Barangsiapa di antaramu memberi buka kepada
orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama
dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang
lalu.”
Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah tidaklah
kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan: “jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya
dengan sebiji kurma. Jagalah
dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”
“Wahai manusia!”
“Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini akan berhasil
melewati sirathul mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa
yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah
akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.”
“Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan
menahan murka-Nya pada hari ia ber-jumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan
anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa
dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturrahmi)
di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia
berjumpa dengan-Nya."
“Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini,
Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia akan berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan
shalat sunnah di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan
dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya
ganjarann seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lain.”
“Barangsipa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah
akan memberatkan timbangnnya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa
di bulan ini membaca satu ayat al-Qur’an, balasannya sama dengan
mengkhatamkan al-Qur’an pada bulan-bulan yang lain.”
“Wahai manusia!”
“Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagi-mu, maka
mintalah kepada Rabbmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu
neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan
bagimu”.
“Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tidak
lagi pernah menguasaimu. Amirul
Mukminin berkata: “Aku berdiri dan berkata : Ya Rasullullah apa
amal yang paling utama di bulan ini? jawab Nabi: Ya Abal Hasan amal yang
paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.”
Sahabat, kalo kesuksesan materi dan duniawi lainnya
sangat kita kejar siang dan malam hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan gaya
hidup kita dan keluarga kita, akankan satu bulan Ramadhan yang datang ini akan
kita lalui begitu saja tanpa upaya optimalisasi ? ya… Ramadhan menjanjikan kita
akan dapatnya satu Jalan Sukses Tanpa Batas, satu bulan yang membuat
umur kebajikan kita melampaui batas umur kita sendiri, satu bulan yang mampu
melebur habis segala dosa dan maksiat yang pernah kita lakukan, satu bulan yang
memberikan kesempatan kepada kita untuk sampai ke sebuah Zona dimana kita mampu
melihat dengan jelas takdir-takdir kesusksesan dan kegagalan kita. Sehingga
kita tidak lagi meraba-raba atau mencoba-coba banyaknya jalan yang terbentang
di depan kita. Wallahu’alam
bisshowaab
Tidak ada komentar: