Hadits ke-3 dari 62, BAB 5. PENGAWASAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-3 dari 62, BAB 5. PENGAWASAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN.




عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ:  كُنْتُ خَلْفَ النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ:  يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ، احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَاِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتْ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ. رواه الترميذي وقَالَ: حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.

وفي رواية غير الترميذي: احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَي اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، واعلمْ أنّ مااخْطـأك لم يكن لِيُصِيْبَكَ، وما اصَابَكَ لم يَكُن لِيُخْطِئَكَ: واعلَمْ انّ النصر مع الصَّبْرِ، وانّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وانّ مع العُسْرِ يُسْراً.


62. dari Ibnu Abbas berkata, Aku pernah berada di belakang Rasulullah ﷺ pada suatu hari, beliau bersabda, "Hai nak, sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat: Jagalah Allah niscaya Ia menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemui-Nya di hadapanmu, bila kau meminta, mintalah pada Allah dan bila kau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah, ketahuilah sesungguhnya seandainya umat bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak akan mampu memberi manfaat apa pun selain yang telah ditakdirkan Allah untukmu dan seandainya bila mereka bersatu untuk membahayakanmu, mereka tidak akan mampu membahayakanmu sama sekali kecuali yang telah ditakdirkan Allah padamu, pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering (maksudnya takdir telah ditetapkan)."

Dan diriwayatkan selain dari At-Tirmidzi:  Jagalah Allah niscaya engkau mendapati-Nya di hadapanmu. Ingatlah Allah di waktu lapang niscaya Dia akan ingat kepadamu di waktu sempit. Dan ketahuilah bahwasanya apapun  yang bukan milikmu maka tidak akan menjadi bagianmu, dan yang telah menjadi bagianmu tidak akan lepas/salah darimu : Dan ketahuilah Bahwa pertolongan itu (datang) setelah kesabaran, dan kelapangan itu (datang) setelah kesempitan serta bahwa kemudahan itu (datang) setelah kesulitan."


HR. At Tirmidzi fii Abwaabi shifatul qiyamah ( Bab: walakin yahnadhalatu saatun wa saatun) Raqm 2518/ wal haditsu ladzi fi dhiyali hadzal haditsu, rawahu Imam Ahmad.



Lughatul Hadits;

-Yauman : pada suatu hari.

-Ghulamun: anak saat usia menjelang baligh, dan Ibnu Abbas saat itu usia sekitar 10 tahunan.

-Kalimat: kumpulan ucapan. untuk kemudahan menghafalnya, dan menghindari kerusakan akibat besarnya resikonya. 

-Ihfadullah: jagalah agamanya (islam) dengan berpegang teguh pada ketakwaan padanya (Allah SWT). dan menjauhi perkara yang tidak diridhainya.

- Tujahak: bersamamu, dan maksud kebersamaan dengan Allah SWT, hanya Allah SWT yang lebih mengetahuinya, dan dikatakan juga dengan penjagaannya, bantuan dan pertolongannya.

- Ista'anta: memohon pertolongan atas perkara agama.

- Al Ummatu: sekelompok orang, dan pengikut para nabii. maksudnya, semua makhluk.

- Rufi'atil Aqlam: tidak menulis lagi, karena selesainya urusan dna ketetapannya.

- juffat: mengering

- ashuhufu: yang didalamnya ketetapan alam semesta yaitu Lauh Mahfudz.

- Arrakhau:kenikmatan.

- Alfaraju: keluar dari kesusahan dan kesusahan itu kesempitan (hati) yang dirasakan jiwa.


Faidah Hadits:


- Haram meminta sesuatu kepada selain Allah Ta'ala, atas apa yang tidak bisa dilakukan kecuali Dia. seperti Rizky, kesembuhanm, ampunan, pertolongan dan dsb. adapun yang sudah biasa (hubungan) pada manusia seperti salig tolong menolong yang bisa dilakukan maka tidak dilarang memintanya. seperti meminjam, memberi, menasehati dsb.

- segala didalam ilmu Allah SWT, atau apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT di kitab Al-quran, adalah tetap dan tidak akan pernah terganti, tidak akan berubah dan tidak akan dihapus, dan apa yang terjadi dan yang akan terjadi semuanya sepengetahuan Allah SWT, dan tidaklah terjadi apapun melainkan dengan pengetahuan Allah Ta'Ala.

- Dari hal yang senantiasa perpasangan (beriringan), kelapangan setelah kesusahan/kesempitan, dan kemudahan setelah kesulitan,  bahwa kesusahan bila sangat mendalam dan bisa berakhir putus asanya seorang hamba dari semua makhluk, (yaitu bila) dengan menautkankan hatinya (hanya) dengan Allah Ta'ala semata, dan inilah tawakkal sebenarnya  

- Hadits ini membuktikan atas dasar perkara yang agung dalam hal pengawasan Allah Ta'ala, dan pemeliharaan yang sebenarnya, menyerahkan segala urusannya, bertawakkal pada-Nya, bersaksi atas ketauhidannya/keesaannya, men-sendiri-kannya, kelemahan semua makhluk-makhluknya dan membutuhkan semua (makhluk) pada-Nya





Hadits ke-3 dari 62, BAB 5. PENGAWASAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-3 dari 62, BAB 5. PENGAWASAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Mei 01, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar: