Hadits ke-5 dari 64, BAB 5. PENGAWASAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN.
عنْ أبي هُريرةَ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيِّ صلَّي اللهُ علَيه وسلَّم, قَالَ: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَغَارُ, وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ. متَّفقٌ عَليْه. ((والغَيْرة)) بفتح الغين : واصلها الانفةُ
64. Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki kecemburuan. Kecumburan Allah adalah jika seorang mukmin mengerjakan apa yang diharamkan oleh-Nya." HR. Muttafaqun alaih"
Al ghairatu dengan huruf ghain berfathah, asalnya bermakna meremehkan.
HR. Bukhari fiin Nikahi (Bab Al Ghairatu), wa Muslim fiit Taubati (Bab Ghairatul Allahi Ta'ala wa tahrimul fawahisya).
Lughatul Hadits:
- Al ghairatu : dalam hak (hubungan) manusia (terdapat) perubahan kondisi manusia dan (menyebabkan) rasa kekesalannya. Dan hal ini mustahil dalam hak atas Allah Ta'ala, adapun makna kecemburuan Allah Ta'ala: mencegah manusia berbuat hal keji dan segala yang diharamkan., dan sungguh Allah Ta'ala tidak ridha (kepada makhluk) yang melakukannya.
Faidah Hadits:
- Menjauh dari melakukan perbuatan yang diharamkan, karena itu (yang diharamkan) dapat menyebabkan murkanya Allah Ta'ala.
Tidak ada komentar: