PEMBINAAN KELUARGA DENGAN PEDOMAN HIDUP ISLAMI

 PEMBINAAN KELUARGA DENGAN PEDOMAN HIDUP ISLAMI

 Oleh; H.M Soeyoethi Cholil, SH

 ..

Bagi kita kaum muslimin selalu mendambakan sebuah keluarga yang kita idamkan yakni keluarga sakinah, keluarga yang bahagia lahir batin. Namun pada kenyataannya tidaklah mudah untuk mencapainya, dan bahkan dalam pengalaman hidup ini justru jauh panggang dari api, antara yang dicita-citakan dengan kenyataan yang ada dalam hidup dan kehidupan. Mengapa bisa terjadi yang demikian ini?

 

Kalau kita cermati ada beberapa sebab manusia mengalami nasib yang sebaliknya dari pada yang diharapkan antara lain disebabkan: 1 Bukan dengan petunjuk Allah swt sebagai landasan hidupnya. Pada hal Allah SWT telah memberikan petunjukNya lewat Kitab Suci Al Qur'an dan Hadits Nabi SAW, agar dipedomani sebagai Pedoman Hidup Islami. Kita renungkan Firman Allah SWT dalam Surah Thaha ayat 124

 

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ


“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

 

2. Karena dorongan nafsu yang tidak terkendalikan, nafsunya selalu mendorong untuk

berbuat kejahatankemungkaran seperti Firman Allah SWT dalam Surah Yusuf ayat 53

 

وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ


Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

3. Karena pengaruh lingkungan sekitar. Disebutkan dalam Firman Nya Surah At-Taghabun ayat 14 yang berbunyi:

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

 

Demikian beberapa faktor penyebab sebagaimana Firman Allah SWT itu, maka menjadi pilihan utama bagi orang beriman untuk mengatur dan menata kehidupannya berdasarkan Pedoman Hidup Islami yang diturunkan Allah SWT kepada umat manusia.

Kalau kita mau rajin membaca Al Qur'an dan Al Hadits Nabi SAW maka segera kita akan mendapatkan bimbingan dan petunjuk bagi upaya menggapai kebahagiaan hidup dengan cara:

 

1. Menciptakan lingkungan rumah tangga yang Islami, 2. Para orang tua Bapak/Ibu / dan orang-orang dewasa yang tinggal bersama keluarga, hendaknya menjadi/meneladani sebagai orang shaleh. 3. Makan yang dikonsumsi harus halal dan baik 4. Lingkungan tempat tinggal yang bagus. 5. Pembinaan keluarga sakinah terus berlangsung, lingkungan pergaulan yang baik.

 

Menciptkan lingkungan yang Islami yakni menciptakan agar rumah tangga selalu dalam suasana yang diwarnai dengan ajaran Al-Islam. Untuk itu diperlukan beberapa faktor untuk mendapatkan perhatian:

a. Pedoman Hidup harus Islami: b. Menyadari tanggung jawab sebagai manusia dengan tugas hidupnya. c. Memperhatikan tujuan hidupnya.

Kita seharusnya yakin bahwa sesungguhnya Allah SWT sebagai Pencipta manusia Yang Maha Mengetahui tentang manusia dan apa yang baik bagi manusia. Itulah sebabnya Allah SWT menurunkan Al Qur'an sebagai pedoman hidup manusia. Lihat Firman Allah SWT Surah Al Jaatsiyah ayat 20; “Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini”

.

Untuk menjadikan Al Qur'an sebagai Pedoman Hidup, itu tidaklah semudah yang kita bayangkan, ada suatu proses panjang yang harus kita tekuni antara lain :

1. Kita yakini bahwa Al Qur'an itu wahyu Allah SWT; 2. Bahwa Al Qur'an itu Pedoman Hidup Islami yang sempurna ; 3. Sering mempelajari dengan membacanya berulang-ulang:

Rasulullah SAW dalam Sabdanya :

 

اِنَ الٌذِي لَيسَ فيِ جَوفِه شَي مِنَ القُرانِ كَالَبيتِ الخَرِبِ

“Sesungguhnya orang yang tidak ada (pernah membaca) Al Qur'an dalam hatinya, maka dia laksana rumah yang roboh (rusak)” ( HR Tarmidzi).

 

Kita mengulangi membacanya tanpa bosan, bahkan akan semakin merasuk ke dalam Qalbu, sehingga hati ini semakin cinta terhadap Al Qur'an, dan ini merupakan kunci keberhasilan.

Bila sudah tumbuh rasa cinta kepada Al qur'an, itulah pertanda bahwa Iman telah bersemi dalam hati sanubari, inilah modal dasar.

 

Dengan Iman kepada Al Qur'an dan As Sunnah serta menjadikan pedoman hidup, kita mesti selamat dari bahaya kesesatan dalam hidup. Firman Allah SWT dalam surah Al An'am ayat 153 ;

 

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa”

.

Dengan Iman hati kita menjadi aman, aman dari rasa takut kepada selain Allah SWT. Berdasarkan Firman Allah SWT dalam Surah Al Ahqaf ayat 13.

 

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ


“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.”

 

Sekedar ilustrasi, pernah terjadi perdebatan singkat antara Nabi SAW dengan kaum Quraisy seperti Abu Jahal, Al Walid bin Mughirah, dan Nadir bin Harts, mereka pada mengatakan kepada Junjungan Besar kita dengan ucapan :

 

إنك لتشقى حيث تركت دین أبائك

 

"Sungguh engkau celaka bilamana engkau meninggalkan agama nenek moyangmu. Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab:

 

بل بعثت رحمة للعالمين

"Bahkan saya di utus untuk menjadi Rahmat bagi seluruh semesta alam". Mereka mengatakan lagi ; "Bahkan kamu pasti celaka; Nabi Saw menolak pendapat mereka dan mereka tetap menuduh Nabi sebagai sumber marabahaya.

Peristiwa inilah yang menyebabkan turunnya Surah Thaha ayat 2 yang berbunyi:

 

مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ

“Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah”;

Al Maraghi menafsirkan ayat ini: Allah SWT menurunkan ayat tersebut untuk meyakinkan kesalahan orang Quraisy menolak tuduhan mereka kepada Nabi SAW sekaligus memperkanalkan bahwa Islam adalah satu-satunya Agama untuk mencapai segala kesuksesan, itu pasti.

 



PEMBINAAN KELUARGA DENGAN PEDOMAN HIDUP ISLAMI PEMBINAAN KELUARGA DENGAN PEDOMAN HIDUP ISLAMI Reviewed by sangpencerah on Mei 26, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar: