Tafsir QS. Ali Imran, ayat 83-85 Ibnu Katsir (1)
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ
أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ
يُرْجَعُونَ (83) قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنزلَ
عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا
أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ
أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (84) وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ
دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (85)
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari
agama Allah, padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di langit
dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Allahlah mereka
dikembalikan. Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq,
Ya'qub dan anak-anaknya; dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi
dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan
hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri." Barang siapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Allah SWT. mengingkari melalui firman-Nya
terhadap orang yang menghendaki sebuah agama selain agama Allah SWT yang
diturunkan melalui kitab-kitab-Nya dengan perantara para rasul yang diutus-Nya.
Agama Allah SWT itu adalah yang memerintahkan hanya menyembah kepada Allah SWT semata,
tidak ada sekutu bagi-Nya; semua makhluk yang ada di langit dan di bumi
berserah diri kepada-Nya, baik dengan suka maupun terpaksa. Seperti yang
disebutkan di dalam firman-Nya:
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّماواتِ
وَالْأَرْضِ طَوْعاً وَكَرْهاً
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa
yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa.
(Ar-Ra'd: 15)
أَوَلَمْ يَرَوْا إِلى مَا خَلَقَ اللَّهُ مِنْ
شَيْءٍ يَتَفَيَّؤُا ظِلالُهُ عَنِ الْيَمِينِ وَالشَّمائِلِ سُجَّداً لِلَّهِ
وَهُمْ داخِرُونَ وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّماواتِ وَما فِي الْأَرْضِ مِنْ
دابَّةٍ وَالْمَلائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ يَخافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ
فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala
sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan
dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedangkan mereka berendah diri?
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua
makhluk yang melala di bumi dan (juga) para malaikat, sedangkan mereka
(malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang
berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).
(An-Nahl: 48-50)
Orang yang benar-benar mukmin dengan segenap
jiwa dan raganya berserah diri kepada Allah SWT, sedangkan orang yang kafir
berserah diri kepada Allah SWT hanya karena terpaksa; karena sesungguhnya ia
berada di bawah pengaruh, keperkasaan, dan kekuasaan Yang Mahaagung yang tidak
dapat ditentang dan tidak pula dapat dicegah.
Di dalam sebuah hadits disebutkan pengertian lain sehubungan dengan
tafsir ayat ini yang di dalamnya terkandung keanehan. Untuk itu, Al-Hafiz Abul
Qasim At-Tabrani mengatakan:
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ النَّضْرِ الْعَسْكَرِيُّ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ حَفْصٍ
النُّفَيْلي، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِحْصَن الْعُكَّاشِيُّ، حَدَّثَنَا
الْأَوْزَاعِيُّ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
طَوْعًا وَكَرْهًا أمَّا مَنْ فِي السَّمَاواتِ فَالْمَلائِكَةُ، وأمَّا مَنْ فِي
الأرضِ فَمَنْ وُلِدَ عَلَى الإسْلامِ، وأمَّا كَرْهًا فَمَنْ أُتِي بِهِ مِنْ
سَبَايا الأمَمِ فِي السَّلاسِلِ والأغْلالِ، يُقَادُونَ إلَى الْجَنَّةِ وَهُمْ
كَارِهُونَ".
telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnun Nadr
Al-Askari, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Hafs An-Nufaili, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Mihsan Al-Ukasyi, telah menceritakan
kepada kami Al-Auza'i, dari Ata ibnu Abu Rabah, dari Nabi SAW. yang telah
bersabda: "Padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di
langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa" (Ali Imran: 83).
Adapun makhluk yang ada di langit, mereka adalah para malaikat. Dan adapun
makhluk yang ada di bumi, maka mereka adalah orang yang dilahirkan dalam
keadaan Islam. Dan adapun orang yang berserah diri dengan terpaksa, maka mereka
adalah para tawanan dari berbagai umat yang didatangkan dalam keadaan
terbelenggu oleh rantai; mereka digiring masuk surga, sedangkan mereka dalam
keadaan terpaksa.
Di dalam sebuah hadits sahih disebutkan:
«عَجِبَ رَبُّكَ مِنْ قَوْمٍ يُقَادُونَ
إِلَى الْجَنَّةِ فِي السَّلَاسِلِ»
Tuhanmu merasa kagum terhadap suatu kaum yang
digiring ke surga dalam keadaan dirantai.
Dalam pembahasan berikut akan disebutkan dalil
lain dan segi yang lain, tetapi makna yang pertama bagi ayat ini lebih kuat.
Waki' mengatakan di dalam kitab tafsirnya,
telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Mansur, dari Mujahid sehubungan
dengan firman-Nya: padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di
langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa. (Ali Imran; 83);
Menurut Mujahid, makna ayat ini sama dengan yang terdapat di dalam ayat Lain,
yaitu firman-Nya:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّماواتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka,
"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?. Tentu mereka akan menjawab,
"Allah." (Luqman: 25)
Waki' mengatakan pula, telah menceritakan
kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Mujahid dan Ibnu Abbas sehubungan
dengan firman-Nya: padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di
langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa. (Ali Imran: 83) Yakni
hal ini terjadi di saat Allah SWT mengambil janji (dari mereka bahwa mereka
tidak akan menyembah melainkan hanya kepada Allah SWT, yaitu di zaman azali).
وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan. (Ali
Imran: 83)
Yakni pada hari kemudian, lalu Allah SWT membalas
tiap-tiap orang sesuai dengan amal perbuatannya.
Kemudian Allah SWT. berfirman:
قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزلَ عَلَيْنَا
Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan
kepada apa yang diturunkan kepada kami." (Ali Imran: 84)
Yang dimaksud adalah Al-Qur'an.
وَمَا أُنزلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ
وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ
dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, dan Ya'qub. (Ali Imran: 84)
Yakni semua suhuf (lembaran-lembaran kitab) dan
wahyu yang diturunkan kepada mereka.
وَالأسْبَاطِ
dan anak-anaknya. (Ali
Imran: 84)
Mereka adalah kabilah-kabilah dari kalangan
Bani Israil yang bercabang dari anak-anak Israil (yakni Nabi Ya'qub) yang
jumlahnya ada dua belas orang.
وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى
dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa. (Ali
Imran: 84)
Yang dimaksud ialah kitab Taurat dan kitab
Injil.
وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ
dan para nabi dari Tuhan mereka. (Ali
Imran: 84)
Hal ini mencakup pengertiannya kepada semua
nabi secara umum.
لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ
Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di
antara mereka. (Ali Imran: 84)
Bahkan kami beriman kepada semuanya.
وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri. (Ali
Imran: 84)
Orang-orang mukmin dari kalangan umat ini
beriman kepada semua nabi yang diutus dan beriman kepada semua kitab yang
diturunkan. Mereka sama sekali tidak ingkar kepada sesuatu pun dari hal
tersebut, bahkan mereka membenarkan bahwa semuanya itu diturunkan dari sisi
Allah dan membenarkan semua nabi yang diutus oleh Allah SWT.
Bersambung 2 Habis
Tidak ada komentar: