Durhaka berbuah sengsara

 Durhaka berbuah sengsara
Oleh : Alm Suherman


Diceritakan pernah ada seorang sahabat Nabi bernama Alqamah. Sekitar tiga hari badannya meregang sakit seperti sekarat/naza’,(keadaan tubuh bergetar,biasanya hanya bisa berbaring, tak bisa diapa apakan lagi/tak bisa berbuat apa-apa lagi). Dia selalu berteriak kesakitan, Sampai-sampai paman/ mertuanya mentalqinnya; ”Ucapkanlah Laa ilaaha illallaah” Alqamah tak mampu mengucapkannya, yang dipanggilnya Ibunya, Istri, saudara, mertua dan yang lain merasa prihatin dan kasihan melihat keadaan Alqamah. Mertua Alqamah bertanya pada Istri Alqamah; Apa kau sudah memberitahu Rasulullah tentang hal ini? ”Belum Ayah.”Lebih baik satu diantara kita memberitahu Rasulullah, Barang kali Rasulullah bisa membantu”.”Baiklah saya menjumpai Rasulullah”, kata paman Alqamah. Sesampai di Rumah Nabi SAW, diceritakanlah kejadiannya. Rasulullah SAW bertanya, Apa dia masih punya ibu?” Masih ya Rasulullah.” jawab sang paman. ”Mintalah Ibunya untuk mengunjungi ku.Kata Nabi. Lalu sang paman menemui Ibu Alqamah, meminta sang Ibu untuk mengunjungi Alqamah. Tetapi ibunya tak bersedia menjenguk anaknya, karena mengingat sikap-sikap Alqamah selama ini yang dianggapnya sangat menyakitkan. Kemudian saudaranya mengajaknya menemui Rasulullah SAW. Sesampainya di rumah Nabi SAW, sang Ibu ditanya mengapa begitu membenci Alqamah? Dia menjelaskan; Sebenarnya Alqamah berbakti, namun setelah menikah berubah. Dia terlalu memperhatikan istrinya. Sementara ibunya diabaikannya begitu saja.

·      Suatu hari Ia mengunjungi rumahku.Setelah kubukakan pintu,Dia membukakan bungkusan. Tanpa pilih-pilih, Ia memberikan oleh-oleh baju yang sangat bagus sehingga aku sangat gembira. Eh,ternyata Dia minta lagi baju itu, katanya Dia keliru memberikan. itu untuk istrinya. Untukku baju yang lain, yang jelek.

·   Saat Aku berkunjung ke rumahnya, pas aku kelelahan dan lapar, aku minta izin padanya untuk makan kue yang tersaji di meja. Dia tak mengizinkanku karena kue itu pesanan Istrinya yang dibelinya dengan susah payah.

·   Saat Aku mengutus seseorang ke rumah Dia dengan membawa surat,….Anakku, Aku tak mempunyai sesuatu untuk dimakan, bisakah kau membantuku, titipkan pada orang yang membawa surat ini. Dia berpesan, uangku hanya cukup untuk beberapa hari saja. Aku khawatir istriku marah kalau uang ini berkurang. kalau nanti ada rizki lagi, insyaallah aku antar ke rumah Ibu.   

Nabi bertanya: Apa Kau masih tetap pada pendirianmu? Aku tak sudi untuk mengenalnya lagi dan aku tak kan pernah datang ke rumahnya. Lalu Nabi SAW Menyuruh Bilal, Ammar dan lainnya untuk mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Alqamah. Sang Ibu terkejut, dijelaskan, agar Alqamah hanya merasakan siksa dunia saja. Lalu sang ibu berkenan memaafkan dan meridloi nya, tak lama kemudian, sebelum orang-orang yang di rumah Nabi SAW sampai rumah Alqamah, Alqamah menghembuskan nafas terakhir tanpa kesulitan, didahului ucapan Laa ilaaha illallaah berkat ridlo Ibunda.

Jika ada riwayat lain mengenai hal ini yang dianggap lebih shahih,penulis mengikuti riwayat tersebut.

Sungguh indah petuah Rasulullah SAW berikut,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : لاَ يَجْزِي وَلَدٌ وَالِدَهُ، إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ.


“Seorang anak belum dianggap berbakti pada ortu nya kecuali ia mendapati ortunya sebagai budak, lalu ia membelinya dan memerdekakannya” (HR Ibnu Majah 3659)


Seperti kita ingat,Abu Bakar RA yang kaya raya itu sigap memerdekakan Bilal RA,seorang budak yang disiksa tuannya (Umayyah) karena keislaman Bilal. Dana pembebasan Bilal mencapai 40 ons emas/ 4000 gram. Andai harga emas 400rb, berarti sejumlah 1.600.000.000 (Satu Milyar Enam Ratus Juta Rupiah)

Berarti, sebelum kita mengeluarkan uang sekitar 1,6M ,belum bisa menganggap diri telah berbakti pada orang tua

Dari Abdullah bin Masud, Aku bertanya kepada Nabi SAW: ,amal apa yang terbaik? Beliau menjawab; Shalat tepat waktunya, bakti kepada orang tua, jihad fie sabilillah. Lalu aku tak menambah pertanyaan lagi karena menjaga perasaannya  (HR Bukhary I/134,Muslim no 120)

Firman Allah SWT,

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah diri.” Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. ( QS Al ahqaf 46: 15-16.)


Senada dengan ini,

Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mem­persekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Kulah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. -Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh. (QS Al ‘ankabut( 29); 8.

حُسْناً  =berbuat baik =kt Ibnu ‘Athiyah; wajib mentaati mereka dalam hal yang mubah.

Katakanlah (Muhammad), Katakanlah, "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat) Jika aku mendurhakai Tuhanku.”QS Al an’am 15)

“Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam Sijjīn.**

(QS. Al Muthaffifin 7) Sijjin: Nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka.

dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. (QS Al Infithar 14)

Sesungguhnya ketika air naik (sampai ke gunung), Kami Membawa (nenek moyang) kamu **ke dalam kapal, (QS. Al Haqqah 11). **Yang dibawa dalam kapal Nabi Nuh untuk diselamatkan ialah keluarga Nabi Nuh dan orang- orang yang beriman, tidak termasuk anaknya yang durhaka.

 dan (juga) kaum Nuh sebelum itu. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka.

(QS An Najm 52)

“Beginilah (keadaan mereka). Dan sungguh, bagi orang-orang yang durhaka pasti (disediakan) tempat kembali yang buruk”,(QS Shaad 55)

Dan (Kami) telah Menjaganya dari setiap setan yang durhaka, (QS Assoffat 7)

Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhan-nya, dan sesatlah dia.**

(QS Thaha 121)


**Yang dimaksud “durhaka” di sini ialah melanggar larangan Allah SWT karena lupa, tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surah ini. Dan yang dimaksud “sesat” ialah mengikuti apa yang dibisikkan setan. Kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang, bagaimanapun kecilnya.

dan Kami akan Menggiring orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.” (QS Maryam 86)

“dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka”. (QS Maryam 14)

“Dan tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami Membinasakannya sebelum hari Kiamat atau Kami Siksa (penduduknya) dengan siksa yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Lauh Mahfuzh)” (QS Al Isra’ 58)

Dan tidak ada satu negeri pun melainkan Kami Membinasakannya sebelum hari kiamat, atau Kami Mengazabnya dengan azab yang dahsyat. Yang demikian itu termaktub di dalam al-Kitab.

Wa im ming qaryatin illā nahnu muhlikūhā (dan tidak ada satu negeri pun melainkan Kami Membinasakannya), yakni Kami Jadikan penghuni negeri itu mati.

Qabla yaumil qiyāmati au mu‘adz-dzibūhā ‘adzābaη syadīdā (sebelum hari kiamat, atau Kami Mengazabnya dengan azab yang dahsyat), yakni dengan pedang (serangan musuh) dan berbagai penyakit.

Kāna dzālika (yang demikian itu), yakni kebinasaan dan azab itu.

Fil kitābi mas-thūrā (termaktub di dalam al-Kitab), yakni termaktub di Lauh Mahfuzh dan akan terjadi.

(penjelasan dalam tafsir oleh Ibnu ‘Abbas QS Al Isra’ 58)

Sepintas tentang durhaka,adalah ketidak patuhan seseorang terhadap obyeknya (Allah SWT/ Rasul SAW/ ortu) salah satu bentuknya; gangguan yang ditimbulkan seorang anak pada kedua orang tuanya  berupa perkataan dan perbuatan, uffin/cis/ah/berkata dengan kalimat yang keras/ menyakitkan hati, menggertak, mencaci dll. berlaku kasar, memukul dengan tangan/kaki bila orang tua menginginkan sesuatu/menyuruh untuk memenuhi keinginannya, membenci, tak mempedulikan, tak bersilaturrahmi/tak memberi nafkah pada mereka yang miskin.

Sanksi bagi yang durhaka adalah siksa di dunia dan akhirat.

Wallahu A’lam Bis Shawab


 

 

Durhaka berbuah sengsara Durhaka berbuah sengsara Reviewed by sangpencerah on Agustus 24, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar: