Hadits ke-1 dari 74, BAB 7. YAKIN dan TAWAKKAL, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-1 dari 74, BAB 7. YAKIN dan TAWAKKAL, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

BAB: YAKIN DAN TAWAKKAL



 Allah Ta’ala berfirman: dalam Surat Al Ahzab 22

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الأحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا (22)

“Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidak menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan”.


Dan juga dalam QS Ali Imran 173-174

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (173) فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ (174)

"(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian. Karena itu, takutlah kepada mereka," maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar".


Juga firman-Nya dalam QS. Al-Furqan 58

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ ... (58)

"dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati"


dan dalam QS Ali Imran 160

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (160)

Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.


dan dalam QS Ali Imran 159

فَإِذا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ

"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah"


Dan dalam QS. Thalaq 3

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

"Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya"


Serta dalam QS Al-Anfal 2.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal."


Dan banyak lagi ayat-ayat tentang keutamaan tawakal

Hadits pertama (bab ini)


عن ابْنُ عَبَّاسٍ رضي اللّه عنهما قال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ، فَرَاَيْتُ النَّبِيُّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ، وَالنَّبِيُّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ والرّجُلَانِ، وَالنَّبِيُّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ، إِذْ رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ، فَظَنَنْتُ انّهُمْ أُمَّتِي،  فَقِيلَ لِيْ: هَذَا مُوسَى وَقَوْمُهُ، وَلَكِنّ انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيْمٌ، فَقِيْلَ لِي : اُنْظُرْ اِلَي الاُفُقِ الاَخَرِ، فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيْمٌ، فَقيل لِيْ: هَذِهِ أُمَّتُكَ ومعهم سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ  بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَعَذَابٍ، ثُمَّ نَهَضَ فَدَخَلَ منْزِلَهُ. فَخَاضَ النّاسُ فِي اولئِكَ الذّيْنَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ  بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَعَذَابٍ، فَقال بَعْضُهُمْ: فَلَعَلّهُمْ الذّيْنَ صَحِبُوا رَسولَ اللّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.  وَقَالَ بَعْضُهُمْ: فَلَعَلّهُمْ الذّيْنَ وُلِدُوا فِي الْإِسْلَامِ فَلَمْ يُشْرِكُوْا بِاللّهِ — وذَكَرُوا أشْيَاءً — فَخَرَجَ عليهم رَسولَ اللّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فقال: مآلذِي تَخُوْضُوْنَ فيهِ. فاخْبَرُوهُ فَقَالَ: هُمْ الَّذِينَ لاَيَرْقُوْنَ، وَلَا يَسْتَرْقُونَ، وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ. فَقَامَ عُكَاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ، فَقَالَ : ادْعُ اللّهَ اَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ. فَقَال: انتَ مِنْهُمْ، ثُمّ قَامَ رَجُلٌ اَخَرٌ فَقَالَ: ادْعُ اللّهَ اَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ. فَقَالَ: سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ. متفق عليه. 

الرهيط: بضمّ الراء تصغير رهط، وهم دون عشرة انفس. والافق: الناخية والجانب. وعكّاشة: بضمّ العين و تشديد الكاف بتخفيفها، والتشديد افصح.


74. Dari Ibnu Abbas radhiyaAllahu 'anhuma,  berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Beberapa umat pernah ditampakkan kepadaku, aku melihat nabi dan bersamanya pengikut,  juga (melihat) seorang nabi dan bersamanya seorang dan dua orang (pengikut), serta (melihat) nabi dan tiada bersamanya seorangpun. Hingga tampak olehku segerombolan hitam (manusia) yang sangat banyak, aku mengira mereka itu ummatku. Lalu dikatakan padaku: ini Musa as dan ummatnya. (dikatakan kepada Nabi SAW) Tapi lihatlah ke ufuk itu: Akupun menyaksikan hingga (terlihat) segerombolan hitam (manusia) yang sangat banyak. Hingga dikatakn lagi kepadaku (Nabi SAW):  lihatlah ke ufuk yang lain.  Sehingga (terlihat) segerombolan hitam (manusia) yang sangat banyak. Kemudian dikatakn lagi kepadaku (Nabi SAW): inilah umatmu dan  mereka (berjumlah) tujuh puluh ribu yang akan memasuki surga tanpa hisab dan tanpa disiksa. Kemudian beliau beranjak dan memasuki rumahnya.  Maka manusia ribut membicarakan tentang orang-orang yang akan memasuki surga tanpa hisab dan tanpa disiksa. Hingga sebagian dari mereka berkata: bisa jadi mereka itu orang-orang yang menjadi sahabat Nabi SAW. Dan hingga sebagian lain berkata: bisa jadi mereka itu orang-orang yang dilahirkan dalam keadaan islam dan tidak pernah menyekutukan Allah. - dan hingga mereka menyatakan banyak hal-. Lalu keluarlah Rasulullah SAW menemui mereka berkata: apa yang sedang kalian ributkan?.  Merekapun memberitahu beliau,  lalu beliau berkata: mereka adalah orang-orang yang tidak meruqyah,  dan tidak meminta diruqyah, tidak pernah bertathayur (menganggap sial pada binatang/karena suatu benda/hal) dan hanya kepada (Allah Ta'ala)lah mereka bertawakal.  Lalu berdirilah Ukkasyah bin Mihshan dan berkata: Mohonkanlah doa kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka. Kemudian belia menjawab: kamu bagian dari mereka.  Lalu berdiri pula seorang laki-laki yang lain dan berkata: Mohonkanlah doa kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka. Beliau menjawab: kamu sudah didahului oleh Ukasah. HR.  Muttafaqun alaih. 


Kata: Arruhaithu: dengan berharakat dhommah huruf ra' (bermakna) sejumlah kecil, mereka tidak sampai 10 orang. Kata: Al Ufuqu: perihal arah dan sisi.  Dan kata: Ukkasyah: dengan berharakat dhommah huruf 'ain dan huruf kaf bertanda tasydid (membacanya) dengan meringankannya,  (namun) dengan penekanan (membacanya) hal itu lebih fasih.


HR. Bukhari Fii Thibbi (Bab Man Iktawa au kawa ghairuhu) wa HR Muslim fiil Iiman (Bab Dalilu 'ala dukhuli thawaifun minal muslimiinal Jannata bighairi hisaab)


Lughatul Hadits:

- Nabiy: yaitu golongan dari pada Nabi, maksudnya disini ialah seseorang yang diwahyukan kepadanya syariat dan diperintahkan menyampaikannya dan dialah Rasul.

- Rufi'a ly sawaadun 'adhiimun: ditunjukkan padaku sekumpulan orang-orang yang banyak, dan manusia yang terlihat hitam tersebut kebanyakannya.

- Musa wa qaumuhu: yaitu orang-orang mukmin umat Nabi Musa as

- Hadihi ummatuka: yaitu kumpulan orang-orang yang tampak hitam dengan jumlah besar.

- Khadun: secara bahasa: perintah untuk memasukkan kedalam, maksudnya disini adalah berbicara.

- Laa yarquun: tidak minta dibacakan sesuatu, berlindung dari keburukan atas apa yang diperbuat untuknya ataupun meminta dilakukan suatu perbuatan. 

- Yustarquun: meminta di ruqyah. Bentuk masdar dari asal kata raqaa.

- Laa yatathayyarun: tidak merasa sial. 

- Yatawakkalun: menyandarkan hanya kepada Allah Ta'ala semata atas apa yang diinginkan baik dengan sebab-sebabnya. 


Faidah Hadits:

- Keutamaan kedudukan Nabi Muhammad SAW atas ditampakkan padanya umat-umat (sebelumnya). Dan maksudnya ini adalah terjadi baik dalam kondisi tidur maupun terjaga para nabi itu adalah haq. Ataupun terjadi pada saat peristiwa isra', ataupun kondisi lain. Dan Allah SWT memkhususkan nabi-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW adalah sesuai kehendak-Nya. 

- Bukti keterangan bahwa Allah SWT memuliakan nabi-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW bahwa umatnya adalah ummat terbanyak. 

- Keutamaan bertawakkal hanya kepada Allah Ta'ala dan bersandar hanya kepada-Nya dalam menolak bahaya maupun hilangnya sesuatu yang bermanfaat.  Dan Allah Ta'ala telah menyediakan bagi orang yang bertawakal yaitu balasan (nikmat) dan pahala. 

- Hukum Ruqyah: ada yang disyariatkan: yaitu ketika dilakukan dengan doa-doa yang ma'tsur /ditinggalkan (diajarkan) secara pasti dari Nabi SAW. Dan ruqyah dengan ayat Al Quran Al Karim diperbolehkan.  Sedangkan yang tidak disyariatkan (tidak sesuai syariat)  adalah manakala berasal dari amal perbuatan jahilyah yang menyesatkan serta klenik perdukunan yang bisa menghilangkan sehatnya (murninya)  iman dan sempurnanya tawakkal.

- Haram hukumnya merasa/menganggap sial(tidak beruntung karena makhluk) dan tathayyur (menganggap sial karena binatang/karena suatu benda/hal)

Hadits ke-1 dari 74, BAB 7. YAKIN dan TAWAKKAL, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-1 dari 74, BAB 7. YAKIN dan TAWAKKAL, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Agustus 29, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar: