KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW

 KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW

Oleh. Drs.Nurdin Hasan M.Ag.
Dosen AIK UMM dan CMM

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا


            Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi yang menghadap (rahmat Allah) dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21).


            Setiap tahun umat Islam senantiasa merayakan, atau memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, ada yang merayakan dengan berbagai acara, ada yang merayakan dengan mengundang Muballigh untuk menyampaikan ceramah dll. Setelah acara tidak ada kesan bahwa apa yang ada pada diri Rasulullah SAW itu, sebagai umat Islam dan sebagai pengikutnya harus benar-benar menghayati bagaimana pribadi Rasul SAW sebagai seorang yang menjadi panutan kita, dan bagaimana usaha kita untuk mengamalkan dan mencontohi tingkah lakunya, sudah berapa persen kita mencoba mencontohi Akhlah Rasulullah SAW, begitu pula dalam bidang aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya, muamalah duniawinya, hablumminannasnya. Tentu semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Pribadi Rasul yang agung dan mulia digambarkan dalam Al-Qur'an "Sesungguhnya engkau benar-benar memiliki Akhlak yang Agung" (QS. Al-Qalam: 4).

            Bagaimana pribadi, kepemimpinan Rasulullah SAW dan Akhlaknya mari kita mencoba sekelumit untuk kita jadikan teladan bagi kita, agar supaya kita jadikan teladan bagi kita, agar supaya kita ini tidak hanya mengaku diri umat Muhammad SAW, atau pengikut Muhammad SAW tetapi perilaku kita jauh dari contoh Rasul SAW.

            Ahli-ahli sejarah diluar Islam yang menyelidiki secara obyektif riwayat dan perjuangan Rasulullah SAW, pada kesimpulannya bahwa semuanya merasa kagum bahkan ada yang diketemukan dalam sejarah seorang juru selamat, atau juru perobah yang begitu besar seperti Nabi Muhammad SAW. Pengakuan dari seorang Barat yang bernama Bernard Shaw orang Inggris ahli fikir mengatakan “Islamlah satu-satunya Agama yang menunjukkan kepada saya memiliki daya kemampuan untuk merubah tingkat-tingkat satu keadaan yang amat penting pada setiap abad. Saya telah mempelajari riwayat hidup manusia yang mengagumkan itu (Maksudnya Muhammad) dan menurut pendapat saya, dia harus dipanggil penyelamat kemanusiaan. Saya percaya jika Muhammad diserahkan tugas untuk memimpin dunia modern sekarang dia pasti mampu memecahkan persoalan-persoalan yang timbul. Saya meramalkan bahwa ajaran Muhammad akan diterima oleh Dunia Eropa dihari esok, seperti halnya sudah kelihatan tanda-tanda permulaan penerimaan oleh dunia Eropa pada hari ini'.


Ciri-ciri kepemimpinan Rasulullah SAW yang amat menonjol dan karakteristik ialah:

1.     Pemimpin dalam segala bidang.

Reformasi yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW meliputi segala bidang, pembaharuan ini dilakukan secara stimultan, yang dimulai dari titik berat pada bidang Aqidah, dan bersamaan dilakukan pembaharuan dilapangan sosial, kehidupan akhlak dan baru kemudian kehidupan politik dan ketatanegaraan, dan pertahanan keamanan. Rasulullah SAW menjalankan semuanya itu secara beruntun dan sekaligus, Nabi menjadi seorang pemimpin Agama, pembangun Akhlak, menjadi negarawan, menjadi ekonom, menjadi seorang jendral perang.

Ciri khas yang menonjol dalam sifat kepemimpinan Rasulullah SAW ialah, bahwa segala sifat-sifat yang ada pada Rasul-rasul sebelumnya, semuanya terdapat dalam dirinya. Dalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat sifat keberanian Nabi Musa As, sifat kemurahan Nabi Harun As., sifat kesabaran Nabi Ayub As, sifat ketabahan hati Nabi Daud As, sifat kebesaran Nabi Sulaiman As, sifat kegembiraan Nabi YahyaAs, dan sifat kepengasuhan Nabi Isa As (Muhammad Athiyah. Al Abraiy dalam Uzmatul Rasul Hal. 99).


2.      Pemimpin bagi seluruh dunia dan umat manusia.

Rasul-rasul atau pemimpin sebelumnya hanya di utus untuk satu kaum atau satu bangsa saja, untuk satu periode tertentu, umpamanya Nabi Hud As hanya diutus pada bangsa ‘Aad saja, Nabi Sholeh As kepada kaum Tsamud dll, dan ajaran yang mereka bawa tidak kekal terbatas pada masa tertentu saja kemudian diganti oleh Rasul yang lain dll. Dalam hal inilah terdapat kelebihan Nabi Muhammad SAW, beliau bukan diutus untuk bangsa Arab saja, tetapi untuk semua bangsa-bangsa dijagad raya ini, kepemimpinan bersifat Universal dan kosmopolitan, yaitu teruntuk semua umat dan untuk seluruh dunia.

Dalam Al-Qur'an Allah SWT mengatakan:

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ


a.     Dan tidaklah kami utus engkau (Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat seluruh alam. (QS. Al-Anbiya: 107).


وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا


b.      Dan tidaklah kami utus engkau Muhammad melainkan untuk seluruh manusia membawa berita gembira dan peringatan. (QS. Saba': 28).


 إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا


c.       Saya diutus Allah kepada kamu semuanya. (QS. Al-A'raf: 158).


3.      Pemimpin yang menciptakan keadaan.

Berdasarkan proses evolusi yang biasa, kebanyakan pemimpin diciptakan oleh keadaan lingkungan masyarakat dimana dia hidup dan berada. Pemimpin itu adalah produk dari masyarakat. Berbeda halnya dengan Nabi Muhammad SAW, tanpa pembela, pembantu, beliau berdiri seorang diri menghadapi bahaya resiko yang tak kecil. Hal ini dibuktikan dengan pengikutnya berjumlah kecil dan puluhan ketika zaman Mekkah, maka dakwah dilakukan secara diam-diam, karena kekuatan masih sangat kecil dan mudah dihancurkan berdasarkan pertimbangan akal. Namun Allah SWT tetap melindunginya walaupun orang-orang kafir senantiasa berusaha menghalang-halanginya.


4.      Pemimpin yang meletakkan sendi-sendi perdamaian.

Ajaran yang diletakkan atau diajarkan Rasulullah SAW adalah meletakkan sendi-sendi keragaman dan kerukunan dalam masyarakat, dengan tujuan menciptakan perdamaian yang abadi. Dengan mempersatukan tujuan hidup dan aqidah, maka beliau berusaha untuk mempertemukan hati dan jiwa, sebab segala sesuatu yang bersifat lahiriyah pada pokoknya berpangkal pada sumber-sumber Rohaniyah. Beliau mengajarkan bahwa manusia seharusnya hidup bersaudara laksana bangunan rumah yang saling kuat menguatkan antara satu bagian dengan yang lain. Beliau mengatakan pula, bahwa tidak boleh ada diskriminasi karena perbedaan turunan, kulit dll. Semua orang mempunyai kedudukan yang sama, mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Kelebihan yang satu daripada yang lain hanya diukur dari kataatan dan baktinya. (Takwa kepada Allah SWT).

Salah satu aspek yang paling penting dari revolusi itulah penjelmaan akhlak dan jiwa yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam perbuatan dan dalam kehidupan pribadinya dan dalam prinsip-prinsip yang dipertahankan sesuai dengan kata dan semangat ajaran yang dibawahnya. Rasulullah sendiri dalam ajarannya memandang bahwa akhlak ada ajaran yang paling pokok sampai ada pertanyaan empat kali tentang pokok atau hakekat ajaran Islam, Rasulullah SAW tetap menjawab dengan jawaban yang sama yaitu hakekat Islam adalah 'Akhlakul Karimah'.


Unsur yang sangat penting dalam akhlak beliau adalah sesuai kata dengan perbuatan, sesuai ucapan dan tingkah laku. Inilah ciri yang paling menarik dan menonjol yang harus dicontoh setiap pemimpin, setiap anggota yang mengatakan sebagai pengikut Muhammad, maka sangat mencoba memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari walaupun tidak semua akhlak beliau dapat kita lakukan secara penuh, misalnya Rasulullah SAW adalah orang yang sangat berani, keberaniannya dapat kita saksikan beliau sering jadi panglima perang berkali-kali, bukan sebagai seorang jendral yang berdiri dibelakang meja tetapi paling depan menghadapi musuh-musuh Islam, bisakah kita seperti itu? Rasulullah SAW tidak suka dikultus individukan, tidak suka dipuja, tidak suka disanjung, bahkan ketika dia datang para sahabat berdiri untuk menyambut dia sebagai penghormatan pada beliau, tetapi Rasulullah SAW menyeru sahabat duduk kembali dan mengatakan yang demikian itu adalah kebiasaan orang-orang asing. Akhlak yang lain dan setia kawan, penyabar dan pemaaf, kepemurahan dan rendah hati, dengan akhlak beliau itulah Rasulullah SAW berhasil membangun umat, membangun masyarakat yang memiliki peradaban yang tinggi, masyarakat yang religius, masyarakat yang penuh dengan kekeluargaan, masyarakat yang bersifat toleran, masyarakat yang terbuka, masyarakat yang yang memiliki SDM yang tinggi, baik dibidang politik, ekonomi, kebudayaan, sosial, sehingga saking tingginya peradaban yang dibangun Rasulullah SAW selam 23 tahun hanya mampu bertahan selama 30 tahun yang ditandai dengan berakhirnya kekuasaan Ali bin Abi Thalib dan dimulainya sistem pemerintahan yang bersifat monarchi. Sedang sistem pemerintahan yang dibangun Rasulullah SAW adalah republik demokrasi, dimana para khalifah yang memegang tampuk pimpinan harus dipilih melalui musyarawah. Orang menjadi pimpinan harus orang yang memahami agama dengan konsisten dan konsekwen, dan orang yang menjadi pimpinan haruslah orang yang memahami masalah-masalah masyarakat dan masalah kenegaraan, sehingga dapat menciptakan suatu masyarakat yang berperadaban, atau masyarakat Madani (Civil Society) yang merupakan fase baru yang harus menggelinding di Indonesia. Variannya berupa gerakan demokratisasi ditingkat masyarakat yang melahirkan proses memperkuat daulat rakyat dihadapan daulat negara. Sementera umat Islam makin gencar gerakan masyarakat. Madani yang muaranya kearah pembentukan Sipil Islam yang kuat.




KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW Reviewed by sangpencerah on Oktober 07, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar: