KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya telah ada
pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi yang
menghadap (rahmat Allah) dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah. (QS. Al-Ahzab: 21).
Setiap tahun umat Islam senantiasa
merayakan, atau memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, ada yang
merayakan dengan berbagai acara, ada yang merayakan dengan mengundang Muballigh
untuk menyampaikan ceramah dll. Setelah acara tidak ada kesan bahwa apa yang
ada pada diri Rasulullah SAW
itu,
sebagai umat Islam dan sebagai pengikutnya harus benar-benar menghayati
bagaimana pribadi Rasul
SAW sebagai seorang yang menjadi panutan kita, dan
bagaimana usaha kita untuk mengamalkan dan mencontohi tingkah lakunya, sudah
berapa persen kita mencoba mencontohi Akhlah Rasulullah SAW, begitu pula dalam
bidang aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya, muamalah duniawinya, hablumminannasnya.
Tentu semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Pribadi Rasul yang agung
dan mulia digambarkan dalam Al-Qur'an "Sesungguhnya engkau benar-benar
memiliki Akhlak yang Agung" (QS. Al-Qalam: 4).
Bagaimana pribadi, kepemimpinan
Rasulullah SAW dan
Akhlaknya mari kita mencoba sekelumit untuk kita jadikan teladan bagi kita,
agar supaya kita jadikan teladan bagi kita, agar supaya kita ini tidak hanya
mengaku diri umat Muhammad
SAW, atau pengikut Muhammad SAW tetapi perilaku kita
jauh dari contoh Rasul SAW.
Ahli-ahli sejarah diluar Islam yang
menyelidiki secara obyektif riwayat dan perjuangan Rasulullah SAW, pada
kesimpulannya bahwa semuanya merasa kagum bahkan ada yang diketemukan dalam
sejarah seorang juru selamat, atau juru perobah yang begitu besar seperti Nabi
Muhammad SAW. Pengakuan dari seorang Barat yang bernama Bernard Shaw orang
Inggris ahli fikir mengatakan Islamlah satu-satunya Agama yang menunjukkan
kepada saya memiliki daya kemampuan untuk merubah tingkat-tingkat
satu keadaan yang amat penting pada setiap abad. Saya telah mempelajari riwayat
hidup manusia yang mengagumkan itu (Maksudnya Muhammad) dan menurut pendapat
saya, dia harus dipanggil penyelamat kemanusiaan. Saya percaya jika Muhammad
diserahkan tugas untuk memimpin dunia modern sekarang dia pasti mampu
memecahkan persoalan-persoalan yang timbul. Saya meramalkan bahwa ajaran
Muhammad akan diterima oleh Dunia Eropa dihari esok, seperti halnya sudah
kelihatan tanda-tanda permulaan penerimaan oleh dunia Eropa pada hari ini'.
Ciri-ciri
kepemimpinan Rasulullah SAW yang amat menonjol dan karakteristik ialah:
1. Pemimpin
dalam segala bidang.
Reformasi
yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW meliputi segala bidang, pembaharuan ini
dilakukan secara stimultan, yang dimulai dari titik berat pada bidang Aqidah,
dan bersamaan dilakukan pembaharuan dilapangan sosial, kehidupan akhlak dan
baru kemudian kehidupan politik dan ketatanegaraan, dan pertahanan keamanan.
Rasulullah SAW menjalankan
semuanya itu secara beruntun dan sekaligus, Nabi menjadi seorang pemimpin
Agama, pembangun Akhlak, menjadi negarawan, menjadi ekonom, menjadi seorang
jendral perang.
Ciri
khas yang menonjol dalam sifat kepemimpinan Rasulullah SAW ialah, bahwa segala
sifat-sifat yang ada pada Rasul-rasul sebelumnya, semuanya terdapat dalam
dirinya. Dalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat sifat
keberanian Nabi Musa
As, sifat kemurahan Nabi Harun As., sifat kesabaran Nabi
Ayub As,
sifat ketabahan hati Nabi Daud As, sifat kebesaran Nabi Sulaiman As, sifat kegembiraan
Nabi YahyaAs,
dan sifat kepengasuhan Nabi Isa As (Muhammad Athiyah. Al Abraiy dalam Uzmatul Rasul Hal. 99).
2. Pemimpin bagi seluruh dunia dan umat
manusia.
Rasul-rasul atau pemimpin sebelumnya hanya di utus untuk satu kaum atau satu bangsa saja, untuk satu periode tertentu, umpamanya Nabi Hud As hanya diutus pada bangsa Aad saja, Nabi Sholeh As kepada kaum Tsamud dll, dan ajaran yang mereka bawa tidak kekal terbatas pada masa tertentu saja kemudian diganti oleh Rasul yang lain dll. Dalam hal inilah terdapat kelebihan Nabi Muhammad SAW, beliau bukan diutus untuk bangsa Arab saja, tetapi untuk semua bangsa-bangsa dijagad raya ini, kepemimpinan bersifat Universal dan kosmopolitan, yaitu teruntuk semua umat dan untuk seluruh dunia.
Dalam Al-Qur'an Allah SWT mengatakan:
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
a. Dan
tidaklah kami utus engkau (Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat seluruh alam.
(QS. Al-Anbiya: 107).
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا
b.
Dan
tidaklah kami utus engkau Muhammad melainkan untuk seluruh manusia membawa
berita gembira dan peringatan. (QS. Saba': 28).
إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا
c.
Saya
diutus Allah kepada kamu semuanya. (QS. Al-A'raf:
158).
3. Pemimpin yang menciptakan keadaan.
Berdasarkan
proses evolusi yang biasa, kebanyakan pemimpin diciptakan oleh keadaan
lingkungan masyarakat dimana dia hidup dan berada. Pemimpin itu adalah produk
dari masyarakat. Berbeda halnya dengan Nabi Muhammad SAW, tanpa pembela,
pembantu, beliau berdiri seorang diri menghadapi bahaya resiko yang tak kecil.
Hal ini dibuktikan dengan pengikutnya berjumlah kecil dan puluhan ketika zaman
Mekkah, maka dakwah dilakukan secara diam-diam, karena kekuatan masih sangat
kecil dan mudah dihancurkan berdasarkan pertimbangan akal. Namun Allah SWT tetap melindunginya
walaupun orang-orang kafir senantiasa berusaha menghalang-halanginya.
4. Pemimpin yang meletakkan sendi-sendi
perdamaian.
Ajaran
yang diletakkan atau diajarkan Rasulullah SAW adalah meletakkan
sendi-sendi keragaman dan kerukunan dalam masyarakat, dengan tujuan menciptakan
perdamaian yang abadi. Dengan mempersatukan tujuan hidup dan aqidah, maka
beliau berusaha untuk mempertemukan hati dan jiwa, sebab segala sesuatu yang
bersifat lahiriyah pada pokoknya berpangkal pada sumber-sumber Rohaniyah.
Beliau mengajarkan bahwa manusia seharusnya hidup bersaudara laksana bangunan
rumah yang saling kuat menguatkan antara satu bagian dengan yang lain. Beliau
mengatakan pula, bahwa tidak boleh ada diskriminasi karena perbedaan turunan,
kulit dll. Semua orang mempunyai kedudukan yang sama, mempunyai hak dan
kewajiban yang sama. Kelebihan yang satu daripada yang lain hanya diukur dari
kataatan dan baktinya. (Takwa kepada Allah SWT).
Salah
satu aspek yang paling penting dari revolusi itulah penjelmaan akhlak dan jiwa
yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam perbuatan dan dalam kehidupan
pribadinya dan dalam prinsip-prinsip yang dipertahankan sesuai dengan kata dan
semangat ajaran yang dibawahnya. Rasulullah sendiri dalam ajarannya memandang
bahwa akhlak ada ajaran yang paling pokok sampai ada pertanyaan empat kali
tentang pokok atau hakekat ajaran Islam, Rasulullah SAW tetap menjawab dengan
jawaban yang sama yaitu hakekat Islam adalah 'Akhlakul Karimah'.
Unsur yang sangat penting dalam akhlak beliau adalah sesuai kata dengan perbuatan, sesuai ucapan dan tingkah laku. Inilah ciri yang paling menarik dan menonjol yang harus dicontoh setiap pemimpin, setiap anggota yang mengatakan sebagai pengikut Muhammad, maka sangat mencoba memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari walaupun tidak semua akhlak beliau dapat kita lakukan secara penuh, misalnya Rasulullah SAW adalah orang yang sangat berani, keberaniannya dapat kita saksikan beliau sering jadi panglima perang berkali-kali, bukan sebagai seorang jendral yang berdiri dibelakang meja tetapi paling depan menghadapi musuh-musuh Islam, bisakah kita seperti itu? Rasulullah SAW tidak suka dikultus individukan, tidak suka dipuja, tidak suka disanjung, bahkan ketika dia datang para sahabat berdiri untuk menyambut dia sebagai penghormatan pada beliau, tetapi Rasulullah SAW menyeru sahabat duduk kembali dan mengatakan yang demikian itu adalah kebiasaan orang-orang asing. Akhlak yang lain dan setia kawan, penyabar dan pemaaf, kepemurahan dan rendah hati, dengan akhlak beliau itulah Rasulullah SAW berhasil membangun umat, membangun masyarakat yang memiliki peradaban yang tinggi, masyarakat yang religius, masyarakat yang penuh dengan kekeluargaan, masyarakat yang bersifat toleran, masyarakat yang terbuka, masyarakat yang yang memiliki SDM yang tinggi, baik dibidang politik, ekonomi, kebudayaan, sosial, sehingga saking tingginya peradaban yang dibangun Rasulullah SAW selam 23 tahun hanya mampu bertahan selama 30 tahun yang ditandai dengan berakhirnya kekuasaan Ali bin Abi Thalib dan dimulainya sistem pemerintahan yang bersifat monarchi. Sedang sistem pemerintahan yang dibangun Rasulullah SAW adalah republik demokrasi, dimana para khalifah yang memegang tampuk pimpinan harus dipilih melalui musyarawah. Orang menjadi pimpinan harus orang yang memahami agama dengan konsisten dan konsekwen, dan orang yang menjadi pimpinan haruslah orang yang memahami masalah-masalah masyarakat dan masalah kenegaraan, sehingga dapat menciptakan suatu masyarakat yang berperadaban, atau masyarakat Madani (Civil Society) yang merupakan fase baru yang harus menggelinding di Indonesia. Variannya berupa gerakan demokratisasi ditingkat masyarakat yang melahirkan proses memperkuat daulat rakyat dihadapan daulat negara. Sementera umat Islam makin gencar gerakan masyarakat. Madani yang muaranya kearah pembentukan Sipil Islam yang kuat.
Tidak ada komentar: