Hadits ke-5 dari 78, BAB 7. YAKIN dan TAWAKKAL, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-5 dari 78, BAB 7. YAKIN dan TAWAKKAL, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN



أنَّ جَابِرَ بنَ عبدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عنْه: أنَّهُ غَزَا مع رَسولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قِبَلَ نَجْدٍ، فَلَمَّا قَفَلَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قَفَلَ معهُم، فأدْرَكَتْهُمُ القَائِلَةُ في وادٍ كَثِيرِ العِضَاهِ، فَنَزَلَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ وتَفَرَّقَ النَّاسُ يَسْتَظِلُّونَ بالشَّجَرِ، ونَزَلَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ تَحْتَ سَمُرَةٍ ,فَعَلَّقَ بهَا سَيْفَهُ، ونِمْنَا نَوْمَةً، فَإِذَا رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَدْعُونَا، وإذَا عِنْدَهُ أَعْرَابِيٌّ، فَقالَ: إنَّ هذا اخْتَرَطَ عَلَيَّ سَيْفِي، وأَنَا نَائِمٌ، فَاسْتَيْقَظْتُ وهو في يَدِهِ صَلْتًا، فَقالَ: مَن يَمْنَعُكَ مِنِّي؟ فَقُلتُ: اللَّهُ، - ثَلَاثًا - ولَمْ يُعَاقِبْهُ وجَلَسَ. متفق عليه.

وفي رواية: (( قال جابر: كُنَّا مع  رسول الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بذَاتِ الرِّقَاعِ، فَإِذَا أتَيْنَا علَى شَجَرَةٍ ظَلِيلَةٍ تَرَكْنَاهَا لرسول الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فَجَاءَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ وسَيْفُ رسول الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مُعَلَّقٌ بالشَّجَرَةِ، فَاخْتَرَطَهُ، فَقالَ: تَخَافُنِي؟ قالَ: لَا، قالَ: فمَن يَمْنَعُكَ مِنِّي؟ قالَ: اللَّهُ.

وفي رواية أبي بكرٍ الإِسماعيلي في صحيحِهِ: فقَالَ منْ يمْنعُكَ مِنِّي؟ قَالَ: اللَّهُ, فسقَطَ السَّيْفُ مِنْ يدِهِ، فَأخَذَ رسَول اللَّه صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ السَّيْفَ فَقال: منْ يمنعُكَ مِنِّي؟  فَقال: كُن خَيْرَ آخِذٍ، فَقَالَ: تَشهدُ أنْ لا إلَه إلاَّ اللَّهُ، وأنِّي رسولُ اللَّه؟  قَالَ: لاَ، ولكِنِّي أعاهِدُك أنْ لا أقَاتِلَكَ، وَلاَ أكُونَ مَعَ قَومٍ يُقَاتِلُونَكَ، فَخلَّى سبِيلهُ، فَأتى أصحابَه فقَالَ: جِئتكُمْ مِنْ عِندِ خيرِ النَّاسِ.)). قوله (( قفل)) اي رجع. و (( العضاه)) الشجر الذي له شوك. و (( السمرة)) بفتح السين وضم الميم: الشجرة من الطلح, وهي العظام من شجر العضاه, ((واخترط السيف)) اي سلة وهو في يده. (( صلتا)) اي مسلولا, وهو بفتح الصاد وضمها...


78. Dari Jabir bin 'Abdullah radhiallahu'anh mengabarkan, bahwa dia berangkat berperang bersama Rasulullah SAW melewati Najed. Ketika Rasulullah SAW kembali dan (Jabir) pun ikut kembali, mereka beristirahat di lembah yang banyak pohon durinya. Maka Rasulullah SAW turun dan orang-orangpun berpencar mencari tempat berteduh di bawah pohon. Dan Rasulullah SAW singgah berteduh di bawah suatu pohon lalu menggantungkan pedang Beliau pada pohon tersebut kemudian beliau tidur sejenak. Ketika Rasulullah SAW memangil kami, di hadapan beliau ada seorang Badui. Beliau berkata, "Orang ini telah mengambil pedangku disaat aku tidur lalu aku bangun sedang tangannya sudah memegang pedang terhunus lalu dia berkata, "Siapa yang dapat melindungimu dariku?" Aku (Rasulullah SAW) jawab, "Allah" sebanyak tiga kali. Maka orang itu tidak dapat berbuat apa-apa kepada beliau lalu dia terduduk lemas. HR. Muttafaqun alaih.

Didalam riwayat lain, Jabir menceritakan, bahwa ia bersama Rasulullah SAW di Dzati Riqa’ ketiak sampai di pepohonan yang rindang, kami berpencar dengan Rasulullah SAW, lalu datanglah seorang dari Musyrikin dan pedang Rasulullah SAW digantungkan di pohon, lalu orang itu merampasnya, Beliau berkata: kamu menakutiku?, tidak bisa, lalu (orang musyrik itu) berkata: Siapa yang bisa membelamu dariku?, Maka beliau SAW menjawab: Allah.

Didalam riwayat Abu Bakar Al Ismaili dalam shahihnya, menceritakan: maka berkatalah (orang musyrik): siapa yang bisa membelamu dariku? Beliau SAW menjawab; Allah, maka lepaslah pedang ditangannya. Lalu Rasulullah SAW mengambil pedang tersebut dan bertanya ganti: Siapa yang bisa membelamu dariku? Lalu ia menjawab; Jadilah orang yang berbuat baik, lalu Beliau SAW berkata: Bersaksilah bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku (Muhammad SAW) adalah utusan Allah? Lalu ia menjawab, Tidak, akan tetapi aku berjanji padamu tidak membunuhmu, juga kaumku tidak akan membunuhmu, lalu beliau SAW membiarkannya pergi, sehingga para sahabat datang, lalu Nabi SAW bersabda: aku telah datang kepada kalian dari sisi sebaik-baik manusia.

Katanya: (( Qafala)) yaitu kembali. ((Al ‘idhaah) pohon yang ada durinya. ((samurah)) dengan huruf sin berfathan dan huruf mim berdomah, pohon sejenis akasia, batangnya pohon yang berduri. ((wakhtarathus saifi)) yaitu merampas pedang ditangannya. (( Shaltan)) terhunus.

 

 Al Hadits akhrajahu Bukhari fiil Jihadi ( Bab: man ‘alaqa saifahu bis syajari fiis safari) wal maghaziy ( Bab Ghazwatu dzatur raqa’) wa Muslim fiil Fadhaail ( Bab Tawakkaluhu Shallaallahu ‘alaihi wasalam ‘ala Allahi ta’ala wa ‘ismatullahi Ta’ala lahu minan naasi).

 

Lughahul Hadits:

- Najdin: secara Bahasa sesuai yang muncul dari permukaan tanah, dan maksudnya bukan di daerah Hijaz.

- Al Qailatu: waktu qailulah, yaitu tidur di waktu siang.

- A’rabiyun: yaitu Ghaurats bin Haris dari Bani Muharib yang keluar untuk membunuh Nabi SAW dalam perang Dzatu Riqa’, dan memeluk islam setelah peristiwa ini dan bersahabat dengan Nabi SAW, dinamakan dengan Dzatu Riqa’, karena mereka sangat kesakitan kakinya dari terik panasnya dan kehilangan sandal mereka. Dan dikatakan : Dzatu Riqa’ (yaitu) nama gunung yang dekat dengan Madinah yang (tampat) titik merah, hitam dan putih seperti tambalan, dinamakan hal itu, karena terjadi peperangan disana sehingga dinamakan dengan Dzatu Riqa’. Selain itu, saat itu terjadi pada tahun ke enam hijriyah.

- Tsalatsan: Pertanyaannya diulang hingga 3 kali, dan Rasulullah SAW megulang jawabannya juga sebanyak itu.

- Dhalilatun: banyak naungan

- Kun khaira akhadin : maafkan dan berjabat tangan, dan membalas kejahatan dengan kebaikan.

- Fakhalla sabilahu: tenang lah dia dan dilepaskannya

 

Faidah Hadits:

- Keberanian Nabi SAW dan tenangnya hati Beliau didepan pertaruhan (nyawa), mantapnya percaya beliau kepada Allah Ta’ala dan benar tawakkalnya serta bagusnya (keyakinan) berlindunga kepada-Nya.

- Teladan keikhlasan tawakal (Nabi SAW) kepada Allah Ta’ala dari kesusahan.

- Pemberian maaf Nabi SAW dan mulianya akhlaq beliau, dan tidak adanya rasa dendam setelah melihat peristiwa tersebut, dan perlakuan yang baik terhadap jiwa demi membawa mereka kepada kebenaran  



Hadits ke-5 dari 78, BAB 7. YAKIN dan TAWAKKAL, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN  Hadits ke-5 dari 78, BAB 7. YAKIN dan TAWAKKAL, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on November 07, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar: