Dalam proses perjalanan sejarah
panjang, sering kali Islam di tengah-tengah umatnya telah kehilangan spirit
kemajuan. terbukti bahwa pada kurun waktu tertentu, umat Islam mengalami
kejumudan dan kemunduran karena Islam yang dipahami dan diamalkan bukanlah
agama yang membawa kemajuan. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam yang
sesungguhnya adalah agama yang mendorong kemajuan dan karena itu ia harus
menjadi kekuatan aktual yang menggerakan pemeluknya untuk memberi kesaksian
atas keunggulan agama Islam.
1.
KONSEP DASAR ISLAM BERKEMAJUAN
Muhammadiyah adalah gerakan
dakwah yang membawa misi Islam Berkemajuan, sesungguhnya sama dengan Islam itu
sendiri. Apabila dipahami dan diamalkan dengan benar, Islam akan melahirkan
umat yang unggul dan peradaban yang maju, dan Islam sesungguhnya merupakan agama
yang mempertinggi derajat dan memajukan kehidupan manusia, serta memerangi
keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan kemerosotan akhlak dalam Islam.
A. Karakteristik
Islam Berkemajuan
Dalam menjalankan misi untuk mencapai cita-cita kejayaan Islam yang membawa kemaslahatan umat manusia, Muhammadiyah merumuskan beberapa ciri Islam Berkemajuan (al-Islam al-Taqaddumi). Karena Islam merupakan agama yang menjadi kekuatan pendorong bagi kemajuan manusia, Muhammadiyah mengembangkan cara pandang yang berkemajuan atas Islam yang dirumuskan dalam Karakteristik Lima (al-Khasha’ishu al-Khamsu), yakni :
1) Berlandaskan
pada Tauhid (al-Mabni ‘ala al- Tauhid)
2) Bersumber
pada al-Qur’an dan al-Sunnah (al-Ruju’ ila al-Qur’an wa al-Sunnah)
3) Menghidupkan
Ijtihad dan Tajdid (Ihya’ al- Ijtihad wa al-Tajdid)
4) Mengembangkan
Wasathiyah (Tanmiyat al- Wasathiyah)
5) Mewujudkan
Rahmat bagi Seluruh Alam (Tahqiq al-Rahmah li al-‘Alamin
B.
Manhaj Islam Berkemajuan
1)
Sumber Ajaran Islam
Al-Sunnah yang menjadi sumber
ajaran Islam adalah sunnah maqbulah (yang diterima),
yang diyakini secara ilmiah berasal dari Nabi Muhammad SAW. Sunnah
maqbulah tersebut dapat berupa hadis shahih lidzatihi (sahih dengan
sendirinya), shahih lighairihi (menjadi sahih karena diperkuat dengan
bukti lain), hadis hasan lidzatihi (hasan dengan sendirinya),
atau hasan lighairihi (menjadi hasan karena diperkuat dengan bukti
lain). Istilah sunnah maqbulah menjadi penegasan atas penerimaan hadis-hadis
yang diyakini benar berasal dari Nabi Muhammad SAW.
2)
Dimensi Ajaran Islam
Ajaran tentang akhlak berkaitan
dengan prinsip-prinsip normatif yang menegaskan dan membedakan antara perbuatan
yang mulia (al-karimah) dan yang rendah (al- radzilah) dalam hubungan
manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia, manusia dengan hewan, dan
manusia dengan alam. Ajaran tentang muamalah dunyawiyah menyangkut ketentuan
bagaimana mengelola dunia ini dengan sebaik-baiknya dan menggerakkan kehidupan
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip agama.
3)
Tiga Pendekatan
Dalam memahami ajaran agama,
digunakan tiga pendekatan, yakni bayani (menggunakan teks), burhani (menggunakan
akal) dan ‘irfani (menggunakan hati). Pendekatan bayani digunakan
untuk memahami agama yang didasarkan atas petunjuk teks atau bahasa dari al-
Qur’an dan al-Sunnah, dan merupakan pendekatan paling dasar dalam memahami
agama
4)
Ijtihad Berkelanjutan
Berijtihad adalah sebuah
keharusan karena peristiwa- peristiwa baru dalam kehidupan manusia senantiasa
berkembang, yang sebagiannya tidak memiliki preseden dalam sejarah Islam.
Sementara pada saat yang sama, teks-teks keagamaan (ayat qauliyah)
sebagai landasan dasar beragama telah berhenti dengan wafatnya Nabi Muhammad
SAW.
5)
Akal dan Ilmu Pengetahuan
Akal merupakan anugerah Allah SWT
kepada manusia yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memahami wahyu (ayat
qauliyah) dan gejala alam semesta (ayat kauniyah)
6) Mazhab Keagamaan
Dalam menyikapi mazhab atau pendapat yang
berbeda-beda, jalan tarjih (mengambil yang lebih kuat) digunakan dengan
memilih dalil yang kuat di antara dalil- dalil yang berbeda atau bertentangan,
mencari pendapat yang lebih kuat, dan menggunakan prinsip kemaslahatan.
7) Kemuliaan Manusia
semua manusia diciptakan dengan fitrah yang sama
dan lahir dalam keadaan setara, dan kemudian perjalanan hidup merekalah yang
akan menentukan apakah mereka tetap berada dalam fitrahnya atau sebaliknya.
2. GERAKAN ISLAM BERKEMAJUAN
Karena
dikembangkan atas dasar-dasar agama yang otentik, Islam Berkemajuan
sesungguhnya merupakan kebutuhan semua umat Islam untuk meraih keunggulan.
A. Gerakan Dahwah
Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia ini dengan
membawa misi dakwah untuk mengeluarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam
terang benderang (Q.S. Ibrahim [14]
1) Mandat Manusia
Mandat tersebut lahir dari posisi manusia sebagai
hamba (‘abd) yang patuh, menyembah dan berserah diri kepada Allah SWT,
dan wakil (khalifah) untuk mengatur kehidupan, menjaga dan memakmurkan
bumi ini agar menjadi lingkungan yang layak untuk kehidupan semua makhluk
2) Dakwah, Amar Ma’ruf, Nahi Munkar
Dakwah sesungguhnya merupakan upaya pencerahan
untuk mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik. Dakwah memiliki dua
sasaran, yakni ummat al-ijabah (telah menerima) dan ummat al-da’wah (diajak).
3) Dakwah Berbasis Budaya
alam upaya mencerahkan umat manusia,
Muhammadiyah menempuh jalan dakwah berbasis budaya. Dakwah tersebut dimaksudkan
untuk menjawab tantangan zaman, dan memberikan apresiasi terhadap budaya yang
berkembang, serta menerima dan menciptakan budaya baru yang lebih baik sesuai
dengan pesan Islam sebagai rahmatan li al-alamin.
4) Dakwah di Tengah Keragaman
Dakwah pencerahan menghadapi kenyataan sosial-
keagamaan yang rumit dan beragam. Selain berhadapan dengan agama, paham
keagamaan, dan budaya yang beragam, dakwah juga menemui kenyataan ras dan
suku bangsa yang begitu majemuk.
5) Hubungan Antarumat Beragama
Kemajemukan agama menjadi realitas dalam kehidupan
sebagai lapangan dakwah. Allah SWT mengutus banyak nabi dan rasul, yang
sebagiannya dikisahkan dalam al-Qur’an. Dalam bahasa al-Qur’an, agama yang
diturunkan kepada nabi-nabi tersebut adalah Islam.
6) Kerja Sama dalam Kebajikan dan Takwa
Dalam melaksanakan dakwah, kerjasama dibangun untuk
mewujudkan kebajikan dan ketakwaan. Kerjasama ini dikembangkan pada usaha-usaha
memperbaiki keyakinan, peribadatan, akhlak, dan muamalah atau pengelolaan
kehidupan bersama.
- Gerakan Tajdid
Tajdid adalah upaya pembaharuan dalam
memahami dan melaksanakan ajaran Islam seiring dengan tantangan dan kebutuhan
zaman. Para ulama pada masa-masa yang lalu telah melakukan tajdid untuk
mengatasi kebekuan umat Islam dan menjalankan agenda pembaharuan untuk menjawab
tantangan zaman, agar misi Islam sebagai rahmat bagi semuanya tetap benar-benar
terwujud.
- Gerakan Ilmu
Al-Qur’an mendorong manusia untuk mempelajari alam
raya seisinya sehingga berkembanglah ilmu sebagai rahmat Allah SWT. Karena itu,
membangun “Gerakan ilmu dalam Muhammadiyah,” dan menjadikan “Muhammadiyah
sebagai gerakan ilmu” harus diperkokoh untuk dapat menghadapi tantangan zaman
dan mempertinggi mutu kehidupan
- Gerakan Amal
Islam adalah din al-amal (agama perbuatan),
yang menekankan pentingnya amal sebagai implementasi dari iman yang merupakan
cahaya bagi kehidupan, kekuatan yang menggerakkan, dan kerangka pandangan
dunia. Dalam merumuskan pemahaman dan pengamalan agama, aspek amal menjadi
pertimbangan yang sangat penting.
3. PERKHIDMATAN ISLAM BERKEMAJUAN
Sebagai
organisasi yang menekankan pentingnya amal saleh, maka Muhammadiyah berkhidmat
untuk kepentingan keumatan, kebangsaan, kemanusiaan, dunia internasional, dan
kemaslahatan masa depan umat manusia. Perkhidmatan ini dilakukan atas dasar
keikhlasan untuk mencari ridla Allah SWT dan memberikan kemanfatan
seluas-luasnya.
1. Perkhidmatan Keumatan
a. Peneguhan Ukhuwah
Setiap muslim seyogianya memiliki kesadaran akan
ukhuwah itu karena diikat oleh kesamaan keyakinan. Umat Islam dipersatukan oleh
keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa, al- Qur’an adalah kitab suci yang
menjadi rujukan utama dalam menjalani kehidupan, dan Muhammad adalah nabi dan
rasul terakhir yang membawa ajaran kebenaran dan kebaikan, yang mengantarkan
manusia kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
b. Perbaikan Kualitas Umat
Secara global pemeluk Islam adalah umat yang tumbuh
sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya angka
kelahiran yang tinggi dan perpindahan agama. Kenyataan ini melahirkan
kebanggaan sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa akan berbangga
dengan jumlah umat yang banyak.
2. Perkhidmatan Kebangsaan
a. Pemajuan Demokrasi
Demokrasi sesungguhnya bukan sekadar sarana untuk
menyelenggarakan negara atau proses-proses politik, namun merupakan sarana
untuk meningkatkan mutu hidup masyarakat. Demokrasi sesungguhnya memiliki
nilai-nilai yang terkandung dalam Islam, dan karena itu usaha peningkatan
kualitas demokrasi dipandang sebagai bagian dari perwujudan konsep Dar
al-’Ahdi wa al-Syahadah
b. Peningkatan Ekonom
Ekonomi yang dikehendaki oleh Islam Berkemajuan
adalah ekonomi Pancasila yang mengedepankan prinsip-prinsip kerakyatan, keadilan
dan kemanusiaan. Muhammadiyah terlibat secara langsung dalam pemberdayaan
masyarakat, terutama mereka yang tergolong sebagai masyarakat lemah (dhu’afa’
wa mustadh’afin).
c. Pengembangan Hukum
Dalam konteks ini, persoalan terjadi ketika hukum
mengabaikan tujuan pro-justitia. Bentuk-bentuk kejahatan yang sering
kali muncul, seperti jual-beli hukum, mafia kasus, dan kriminalisasi, harus
menjadi musuh bersam
d. Pembangunan Kebudayaan
Pembangunan kebudayaan adalah tanggung jawab semua
anak bangsa. Dalam konteks Indonesia secara umum, setiap anak bangsa
berkewajiban untuk membangun karakter unggul, menempa rasa cinta tanah air atau
patriotisme, serta berpihak pada kepentingan kemanusiaan.
3. Perkhidmatan Kemanusiaan
a. Pengentasan Kemiskinan
b. Penguatan Masyarakat
c. Pemberdayaan Perempuan
d. Perlindungan Anak
e. Penanggulangan Bencana
f.
Pendidikan
untuk Semua
g. Pelayanan Kesehatan
4. Perkhidmatan Global
a. Penegakan Keadilan
b. Pemenuhan Hak-Hak Manusia
c. Perwujudan Perdamaian
d. Pelestarian Lingkungan
e. Pembangunan Peradaban
5. Perkhidmatan Masa Depan
Mempersiapkan masa depan merupakan bagian penting dari kewajiban
keagamaan. Islam mengajarkan bahwa kehidupan di dunia ini adalah ladang untuk
beramal yang buahnya dapat dirasakan mungkin di dunia ini atau di akhirat
nanti. Islam mengecam mereka yang hanya berpikir jangka pendek dan melupakan
jangka panjang.
Inilah uraian singkat dari agenda besar Muhammadiyah di Surakarta-Solo
2022. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar: