PANDANGAN ISLAM BERKEMAJUAN HASIL MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SOLO

 PANDANGAN ISLAM BERKEMAJUAN
HASIL MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SOLO
Oleh. Ust. Hafidz, S.Pd. M.Pd.I
(Anggota CMM dan MPI-PDM Kota Malang)


 

Dalam proses perjalanan sejarah panjang, sering kali Islam di tengah-tengah umatnya telah kehilangan spirit kemajuan. terbukti bahwa pada kurun waktu tertentu, umat Islam mengalami kejumudan dan kemunduran karena Islam yang dipahami dan diamalkan bukanlah agama yang membawa kemajuan. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah agama yang mendorong kemajuan dan karena itu ia harus menjadi kekuatan aktual yang menggerakan pemeluknya untuk memberi kesaksian atas keunggulan agama Islam.

 

1.         KONSEP DASAR ISLAM BERKEMAJUAN

Muhammadiyah adalah gerakan dakwah yang membawa misi Islam Berkemajuan, sesungguhnya sama dengan Islam itu sendiri. Apabila dipahami dan diamalkan dengan benar, Islam akan melahirkan umat yang unggul dan peradaban yang maju, dan Islam sesungguhnya merupakan agama yang mempertinggi derajat dan memajukan kehidupan manusia, serta memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan kemerosotan akhlak dalam Islam.

 

A.    Karakteristik Islam Berkemajuan

Dalam menjalankan misi untuk mencapai cita-cita kejayaan Islam yang membawa kemaslahatan umat manusia, Muhammadiyah merumuskan beberapa ciri Islam Berkemajuan (al-Islam al-Taqaddumi). Karena Islam merupakan agama yang menjadi kekuatan pendorong bagi kemajuan manusia, Muhammadiyah mengembangkan cara pandang yang berkemajuan atas Islam yang dirumuskan dalam Karakteristik Lima (al-Khasha’ishu al-Khamsu), yakni :

1)      Berlandaskan pada Tauhid (al-Mabni ‘ala al- Tauhid)

2)      Bersumber pada al-Qur’an dan al-Sunnah (al-Ruju’ ila al-Qur’an wa al-Sunnah)

3)      Menghidupkan Ijtihad dan Tajdid (Ihya’ al- Ijtihad wa al-Tajdid)

4)      Mengembangkan Wasathiyah (Tanmiyat al- Wasathiyah)

5)      Mewujudkan Rahmat bagi Seluruh Alam (Tahqiq al-Rahmah li al-‘Alamin

 

B.     Manhaj Islam Berkemajuan

1)      Sumber Ajaran Islam

Al-Sunnah yang menjadi sumber ajaran Islam adalah sunnah  maqbulah (yang  diterima),  yang  diyakini secara ilmiah berasal dari Nabi Muhammad SAW. Sunnah maqbulah tersebut dapat berupa hadis shahih lidzatihi (sahih dengan sendirinya), shahih lighairihi (menjadi sahih karena diperkuat dengan bukti lain), hadis hasan lidzatihi (hasan dengan sendirinya), atau hasan lighairihi (menjadi hasan karena diperkuat dengan bukti lain). Istilah sunnah maqbulah menjadi penegasan atas penerimaan hadis-hadis yang diyakini benar berasal dari Nabi Muhammad SAW.

 

2)      Dimensi Ajaran Islam

Ajaran tentang akhlak berkaitan dengan prinsip-prinsip normatif yang menegaskan dan membedakan antara perbuatan yang mulia (al-karimah) dan yang rendah (al- radzilah) dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia, manusia dengan hewan, dan manusia dengan alam. Ajaran tentang muamalah dunyawiyah menyangkut ketentuan bagaimana mengelola dunia ini dengan sebaik-baiknya dan menggerakkan kehidupan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip agama.

 

3)      Tiga Pendekatan

Dalam memahami ajaran agama, digunakan tiga pendekatan, yakni bayani (menggunakan teks), burhani (menggunakan akal) dan ‘irfani (menggunakan hati). Pendekatan bayani digunakan untuk memahami agama yang didasarkan atas petunjuk teks atau bahasa dari al- Qur’an dan al-Sunnah, dan merupakan pendekatan paling dasar dalam memahami agama

 

4)      Ijtihad Berkelanjutan

Berijtihad adalah sebuah keharusan karena peristiwa- peristiwa baru dalam kehidupan manusia senantiasa berkembang, yang sebagiannya tidak memiliki preseden dalam sejarah Islam. Sementara pada saat yang sama, teks-teks keagamaan (ayat qauliyah) sebagai landasan dasar beragama telah berhenti dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW.

 

5)      Akal dan Ilmu Pengetahuan

Akal merupakan anugerah Allah SWT kepada manusia yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memahami wahyu (ayat qauliyah) dan gejala alam semesta (ayat kauniyah)

 

6)      Mazhab Keagamaan

Dalam menyikapi mazhab atau pendapat yang berbeda-beda, jalan tarjih (mengambil yang lebih kuat) digunakan dengan memilih dalil yang kuat di antara dalil- dalil yang berbeda atau bertentangan, mencari pendapat yang lebih kuat, dan menggunakan prinsip kemaslahatan.

 

7)      Kemuliaan Manusia

semua manusia diciptakan dengan fitrah yang sama dan lahir dalam keadaan setara, dan kemudian perjalanan hidup merekalah yang akan menentukan apakah mereka tetap berada dalam fitrahnya atau sebaliknya.

 

2.      GERAKAN ISLAM BERKEMAJUAN

Karena dikembangkan atas dasar-dasar agama yang otentik, Islam Berkemajuan sesungguhnya merupakan kebutuhan semua umat Islam untuk meraih keunggulan.

 

A.    Gerakan Dahwah

Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia ini dengan membawa misi dakwah untuk mengeluarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam terang benderang (Q.S. Ibrahim [14]

 

1)      Mandat Manusia

Mandat tersebut lahir dari posisi manusia sebagai hamba (‘abd) yang patuh, menyembah dan berserah diri kepada Allah SWT, dan wakil (khalifah) untuk mengatur kehidupan, menjaga dan memakmurkan bumi ini agar menjadi lingkungan yang layak untuk kehidupan semua makhluk

 

2)      Dakwah, Amar Ma’ruf, Nahi Munkar

Dakwah sesungguhnya merupakan upaya pencerahan untuk mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik. Dakwah memiliki dua sasaran, yakni ummat al-ijabah (telah menerima) dan ummat al-da’wah (diajak).

 

3)      Dakwah Berbasis Budaya

alam upaya  mencerahkan umat manusia, Muhammadiyah menempuh jalan dakwah berbasis budaya. Dakwah tersebut dimaksudkan untuk menjawab tantangan zaman, dan memberikan apresiasi terhadap budaya yang berkembang, serta menerima dan menciptakan budaya baru yang lebih baik sesuai dengan pesan Islam sebagai rahmatan li al-alamin.

 

4)      Dakwah di Tengah Keragaman

Dakwah pencerahan menghadapi kenyataan sosial- keagamaan yang rumit dan beragam. Selain berhadapan dengan agama, paham keagamaan, dan budaya yang beragam, dakwah juga menemui kenyataan ras dan  suku bangsa yang begitu majemuk.

 

5)      Hubungan Antarumat Beragama

Kemajemukan agama menjadi realitas dalam kehidupan sebagai lapangan dakwah. Allah SWT mengutus banyak nabi dan rasul, yang sebagiannya dikisahkan dalam al-Qur’an. Dalam bahasa al-Qur’an, agama yang diturunkan kepada nabi-nabi tersebut adalah Islam.

 

6)      Kerja Sama dalam Kebajikan dan Takwa

Dalam melaksanakan dakwah, kerjasama dibangun untuk mewujudkan kebajikan dan ketakwaan. Kerjasama ini dikembangkan pada usaha-usaha memperbaiki keyakinan, peribadatan, akhlak, dan muamalah atau pengelolaan kehidupan bersama.

 

  1. Gerakan Tajdid

Tajdid adalah upaya pembaharuan dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam seiring dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Para ulama pada masa-masa yang lalu telah melakukan tajdid untuk mengatasi kebekuan umat Islam dan menjalankan agenda pembaharuan untuk menjawab tantangan zaman, agar misi Islam sebagai rahmat bagi semuanya tetap benar-benar terwujud.

 

  1. Gerakan Ilmu

Al-Qur’an mendorong manusia untuk mempelajari alam raya seisinya sehingga berkembanglah ilmu sebagai rahmat Allah SWT. Karena itu, membangun “Gerakan ilmu dalam Muhammadiyah,” dan menjadikan “Muhammadiyah sebagai gerakan ilmu” harus diperkokoh untuk dapat menghadapi tantangan zaman dan mempertinggi mutu kehidupan

 

  1. Gerakan Amal

Islam adalah din al-amal (agama perbuatan), yang menekankan pentingnya amal sebagai implementasi dari iman yang merupakan cahaya bagi kehidupan, kekuatan yang menggerakkan, dan kerangka pandangan dunia. Dalam merumuskan pemahaman dan pengamalan agama, aspek amal menjadi pertimbangan yang sangat penting.

 

3.      PERKHIDMATAN ISLAM BERKEMAJUAN

Sebagai organisasi yang menekankan pentingnya amal saleh, maka Muhammadiyah berkhidmat untuk kepentingan keumatan, kebangsaan, kemanusiaan, dunia internasional, dan kemaslahatan masa depan umat manusia. Perkhidmatan ini dilakukan atas dasar keikhlasan untuk mencari ridla Allah SWT dan memberikan kemanfatan seluas-luasnya.

 

1.      Perkhidmatan Keumatan

a.      Peneguhan Ukhuwah

Setiap muslim seyogianya memiliki kesadaran akan ukhuwah itu karena diikat oleh kesamaan keyakinan. Umat Islam dipersatukan oleh keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa, al- Qur’an adalah kitab suci yang menjadi rujukan utama dalam menjalani kehidupan, dan Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang membawa ajaran kebenaran dan kebaikan, yang mengantarkan manusia kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

 

b.      Perbaikan Kualitas Umat

Secara global pemeluk Islam adalah umat yang tumbuh sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya angka kelahiran yang tinggi dan perpindahan agama. Kenyataan ini melahirkan kebanggaan sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa akan berbangga dengan jumlah umat yang banyak.

 

2.      Perkhidmatan Kebangsaan

a.      Pemajuan Demokrasi

Demokrasi sesungguhnya bukan sekadar sarana untuk menyelenggarakan negara atau proses-proses politik, namun merupakan sarana untuk meningkatkan mutu hidup masyarakat. Demokrasi sesungguhnya memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam Islam, dan karena itu usaha peningkatan kualitas demokrasi dipandang sebagai bagian dari perwujudan konsep Dar al-’Ahdi wa al-Syahadah

 

b.      Peningkatan Ekonom

Ekonomi yang dikehendaki oleh Islam Berkemajuan adalah ekonomi Pancasila yang mengedepankan prinsip-prinsip kerakyatan, keadilan dan kemanusiaan. Muhammadiyah terlibat secara langsung dalam pemberdayaan masyarakat, terutama mereka yang tergolong sebagai masyarakat lemah (dhu’afa’ wa mustadh’afin).

 

c.       Pengembangan Hukum

Dalam konteks ini, persoalan terjadi ketika hukum mengabaikan tujuan pro-justitia. Bentuk-bentuk kejahatan yang sering kali muncul, seperti jual-beli hukum, mafia kasus, dan kriminalisasi, harus menjadi musuh bersam

 

d.      Pembangunan Kebudayaan

Pembangunan kebudayaan adalah tanggung jawab semua anak bangsa. Dalam konteks Indonesia secara umum, setiap anak bangsa berkewajiban untuk membangun karakter unggul, menempa rasa cinta tanah air atau patriotisme, serta berpihak pada kepentingan kemanusiaan.

 

3.      Perkhidmatan Kemanusiaan

a.       Pengentasan Kemiskinan

b.      Penguatan Masyarakat

c.       Pemberdayaan Perempuan

d.      Perlindungan Anak

e.       Penanggulangan Bencana

f.        Pendidikan untuk Semua

g.      Pelayanan Kesehatan

 

4.      Perkhidmatan Global

a.      Penegakan Keadilan

b.      Pemenuhan Hak-Hak Manusia

c.       Perwujudan Perdamaian

d.      Pelestarian Lingkungan

e.       Pembangunan Peradaban

 

5.      Perkhidmatan Masa Depan

Mempersiapkan masa depan merupakan bagian penting dari kewajiban keagamaan. Islam mengajarkan bahwa kehidupan di dunia ini adalah ladang untuk beramal yang buahnya dapat dirasakan mungkin di dunia ini atau di akhirat nanti. Islam mengecam mereka yang hanya berpikir jangka pendek dan melupakan jangka panjang.

Inilah uraian singkat dari agenda besar Muhammadiyah di Surakarta-Solo 2022. Semoga bermanfaat!

 


 

PANDANGAN ISLAM BERKEMAJUAN HASIL MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SOLO PANDANGAN ISLAM BERKEMAJUAN  HASIL MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SOLO Reviewed by sangpencerah on Desember 30, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar: