Tafsir QS. Yunus, ayat 26-27 Ibnu Katsir (1)
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (26)
وَالَّذِينَ كَسَبُوا السَّيِّئَاتِ جَزَاءُ سَيِّئَةٍ بِمِثْلِهَا وَتَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ مَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ كَأَنَّمَا أُغْشِيَتْ وُجُوهُهُمْ قِطَعًا مِنَ اللَّيْلِ مُظْلِمًا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (27)
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.(26) Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.(27)
Allah SWT. memberitahukan pahala
bagi orang yang berbuat baik dalam amalnya selama di dunia ini, yaitu beriman
dan beramal saleh, bahwa mereka mendapat balasan yang baik di negeri akhirat
nanti. Perihalnya sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui
firman-Nya:
هَلْ جَزَاءُ الإحْسَانِ إِلا الإحْسَانُ
Tidak ada balasan kebaikan
kecuali kebaikan (pula). (Ar-Rahman: 60)
Adapun firman Allah SWT.:
وَزِيَادَة
Maksudnya, pahala amal yang baik
itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat kebaikan sampai dengan tujuh
ratus kali lipat, bahkan lebih dari itu. Balasan kebaikan itu mencakup semua
kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada ahli surga di dalam surga, berupa
gedung-gedung, bidadari-bidadari yang bermata jeli, rida Allah kepada mereka,
dan apa yang disimpan oleh Allah buat mereka berupa hal-hal yang menyejukkan
hati dan pandangan mata. Dan yang paling utama di antara semua nikmat surgawi
itu ialah memandang kepada Zat Allah SWT. Yang Mahamulia. Sesungguhnya nikmat
ini jauh lebih besar daripada semua yang telah diberikan oleh Allah kepada
mereka; mereka sebenarnya tidak berhak mendapatkannya karena amal perbuatan
mereka, melainkan berkat kemurahan dan rahmat dari Allah semata.
Sehubungan dengan tafsir makna
ayat ini yang diinterpretasikan dengan pengertian memandang Zat Allah Yang
Mahamulia, telah diriwayatkan dari Abu Bakar As-Siddiq, Huzaifah ibnul Yaman,
Abdullah ibnu Abbas, Sa'id ibnul Musayyab, Abdur Rahman ibnu Abu Laila, Abdur
Rahman ibnu Basit, Mujahid, Ikrimah, Amir ibnu Sa'd, Ata, Ad-Dahhak, Al-Hasan,
Qatadah, As-Saddi, Muhammad ibnu Ishaq, dan lain-lainnya dari kalangan ulama
Salaf dan Khalaf.
Sehubungan dengan hal ini, banyak
hadis yang diriwayatkan dari Nabi SAW yang menerangkannya, antara lain
diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan bahwa:
حَدَّثَنَا عَفَّانُ، أَخْبَرَنَا حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ، عَنْ
ثَابِتٍ البُناني، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ صُهَيْبٍ؛
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ: لِلَّذِينَ
أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَقَالَ: "إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ
الْجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ، نَادَى مُنَادٍ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ،
إِنَّ لَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ مَوْعِدًا يُرِيدُ أَنْ يُنْجِزَكُمُوه.
فَيَقُولُونَ: وَمَا هُوَ؟ أَلَمْ يُثقِّل مَوَازِينَنَا، وَيُبِيِّضْ وُجُوهَنَا،
وَيُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ، وَيُزَحْزِحْنَا مِنَ النَّارِ؟ ". قَالَ:
"فَيَكْشِفُ لَهُمُ الْحِجَابَ، فَيَنْظُرُونَ إِلَيْهِ، فَوَاللَّهِ مَا
أَعْطَاهُمُ اللَّهُ شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَيْهِ، وَلَا
أَقَرَّ لِأَعْيُنِهِمْ"
telah menceritakan kepada kami
Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit
Al-Bannani, dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Suhaib r.a. yang
menceritakan bahwa Rasulullah SAW. membaca ayat berikut, yaitu firman-Nya: Bagi
orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.
(Yunus: 26) Lalu beliau SAW. bersabda: Apabila ahli surga telah masuk surga dan
ahli neraka telah masuk neraka, maka ada suara yang menyerukan, "Hai ahli
surga, sesungguhnya Allah telah menjanjikan suatu janji kepada kalian, sekarang
Dia hendak menunaikannya kepada kalian. Mereka berkata, "Apakah itu?
Bukankah Dia telah memberatkan timbangan-timbangan amal kami, bukankah Allah
telah membuat wajah kami menjadi putih dan memasukkan kami ke dalam surga serta
menyelamatkan kami dari neraka?” Dilanjutkan bahwa lalu Allah membuka hijab-Nya
bagi mereka, maka mereka dapat memandang kepada Allah. Demi Allah, Allah belum
pernah memberikan suatu nikmat yang lebih mereka sukai daripada memandang
Dzat-Nya, dan tidak (pula) lebih menyenangkan mata (hati) mereka (selain dari
memandang kepada Dzat Allah).
Hal yang sama telah diriwayatkan
oleh Imam Muslim dan sejumlah orang dari kalangan para imam melalui hadis
Hammad ibnu Salamah dengan sanad yang sama.
قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: أَخْبَرَنَا يُونُسُ، أَخْبَرَنَا ابْنُ
وَهْبٍ: أَخْبَرَنَا شَبِيبٌ، عَنْ أَبَانٍ عَنْ أَبِي تَمِيمَة الهُجَيْمي؛
أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا مُوسَى الْأَشْعَرِيَّ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ مُنَادِيًا يُنَادِي: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ -بصَوْت يُسْمعُ أوَّلهم
وَآخِرَهُمْ -: إِنَّ اللَّهَ وَعْدَكُمُ الْحُسْنَى وَزِيَادَةً، الْحُسْنَى:
الْجَنَّةُ. وَزِيَادَةٌ: النَّظَرُ إِلَى وَجْهِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ
Ibnu Jarir mengatakan, telah
menceritakan kepadaku Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dan
telah menceritakan kepadaku Syabib, dari Aban, dari Abu Tamimah Al-Hijaimi,
bahwa ia pernah mendengar Abu Musa Al-Asy'ari menceritakan hadis berikut dari
Rasulullah SAW.: Sesungguhnya Allah pada hari kiamat nanti memerintahkan juru
penyeru untuk menyerukan, "Hai penduduk surga —dengan suara yang dapat
didengar oleh mereka semua dari awal hingga akhirnya—, sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepada kalian pahala yang terbaik dan tambahannya. Pahala yang
terbaik adalah surga, sedangkan tambahannya ialah memandang kepada Dzat Tuhan
Yang Maha Pemurah.”
Ibnu Abu Hatim telah
meriwayatkannya pula melalui hadis Abu Bakar Al-Huzali, dari Abu Tamimah
Al-Hujaimi, dengan sanad yang sama.
Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa
telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami
Ibrahim ibnul Mukhtar, dari Ibnu Juraij, dari Ata, dari Ka'b ibnu Ujrah. dari
Nabi SAW. sehubungan dengan firman-Nya: Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada
pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. (Yunus: 26) Nabi SAW. bersabda:
(Tambahannya ialah) memandang kepada Zat Allah SWT.
Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abdur Rahim, telah menceritakan kepada kami
Umar ibnu Abu Salamah, bahwa ia pernah mendengar Zahir mengatakan dari orang
yang mendengarnya dari Abul Aliyah, telah menceritakan kepada kami Ubay ibnu
Ka'b, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. mengenai firman Allah SWT.
berikut: Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga)
dan tambahannya (Yunus: 26) Nabi SAW. bersabda: Pahala yang terbaik adalah
surga, sedangkan tambahannya ialah memandang kepada Zat Allah SWT.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya
pula melalui hadis Zuhair dengan sanad yang sama.
Firman Allah SWT.:
وَلا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ
Dan muka mereka tidak ditutupi
debu hitam. (Yunus: 26)
Yakni kegelapan dan kehitaman di
Padang Mahsyar, seperti yang dialami oleh orang-orang kafir lagi pendurhaka,
maka wajah mereka hitam lagi kotor oleh debu yang hitam.
وَلا ذِلَّةٌ
dan tidak (pula) kehinaan.
(Yunus: 26)
Maksudnya, kehinaan dan
diremehkan. Dengan kata lain, keadaan mereka —baik lahir maupun batinnya— tidak
terkena kehinaan, bahkan keadaan mereka adalah seperti yang disebutkan oleh
Allah SWT. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً
وَسُرُورًا
Maka Tuhan memelihara mereka dari
kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan
kegembiraan hati. (Al-Insan: 11)
Yaitu kesegaran dalam wajah
mereka dan kegembiraan dalam kalbu mereka. Semoga Allah menjadikan kita
termasuk golongan mereka berkat kemurahan dan rahmat-Nya, amin.
Tidak ada komentar: