Hadits ke-1 dari 85, BAB 8. ISTIQAMAH, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-1 dari 85, BAB 8. ISTIQAMAH, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN



BAB-8. ISTIQAMAH

Allah Ta’ala berfirman:


فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ 


Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu”  QS. Hud 112


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ, نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا  تَدَّعُونَ, نُزُلًا مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيمٍ


Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu"(30).  Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.(31).  Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (32) QS. Fushilat 30-32


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ, أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ  


“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita” (13).  Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan (14). QS, Al Ahqaf 13-14


عَنْ أَبِيْ عَمْرٍو –وَ قِيْلَ أَبِي عَمْرَةَ- سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رضي الله عنه قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ قُلْ لِيْ فِيْ الإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ أَمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ. رواه مسلم.


85. Dari Abu ‘Amr –ada yang mengatakan Abu ‘Amrah-Sufyan bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, berkata (meminta nasehat): ”Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku satu perkataan dalam (ajaran) Islam, yang aku tidak akan bertanya lagi kepada kepada seorangpun selain engkau.” (Lalu Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda: ”Katakanlah: “Aku beriman kepada Allah”, kemudian istiqamahlah.” ( HR. Muslim.)


Hadits rawahu Muslim fiil iiman (Bab Jamiu aushoful Islami), qaala Nawawi: hadza ahadul ahaditsi allati alaiha madaarul Islam.


Faidah Hadits:

- Hadits ini merupakan himpunan kalimat yang disampaikan oleh Nabi SAW, dimana sesuai dengan firman Allah Ta’ala :


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا

   

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, .QS Fushilat 30

- Al Istiqamatu yaitu komitmen terhadap metodologi dalam ajaran Islam, Kata Umar bin Khattab ra; Istiqamah itu berdiri tegak (konsisten/komitmen ) terhadap perintah dan larangan dan tidak goyah (berubah), walaupun mendapat raungan srigala (gangguan, cacian)

- Mengajak kepada imanan tidak cukup tanpa disertai dengan bukti keimanan amal perbuatan, karena itu adalah terjemahnya (buktinya) dan buah dari pada hasil keimanan (dalam hati)

- Istiqamah merupakan derajat tertinggi yang membuktikan kesempurnaan iman dan semangat (ketaatan) yang tinggi




Hadits ke-1 dari 85, BAB 8. ISTIQAMAH, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-1 dari 85, BAB 8. ISTIQAMAH, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Februari 01, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar: