Tafsir QS. Al-Hijr, ayat 85-86 Ibnu Katsir
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا
بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَإِنَّ السَّاعَةَ لآتِيَةٌ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ
الْجَمِيلَ (85) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ (86)
Dan
tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya,
melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat)
itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
Firman
Allah SWT.:
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا
بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ
Dan
tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya,
melainkan dengan benar. (Al-Hijr: 85)
Yang
dimaksud dengan al-haq ialah dengan adil.
لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا
وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى
supaya
Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang
telah mereka kerjakan' (An-Najm: 31), hingga akhir ayat.
Allah SWT.
telah berfirman:
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالأرْضَ وَمَا
بَيْنَهُمَا بَاطِلا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ
كَفَرُوا مِنَ النَّارِ
Dan Kami
tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah
orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. (Shad:
27)
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا
وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا
إِلَهَ إِلا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Maka
apakah kalian mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara
main-main (saja), dan bahwa kalian tidak akan
dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, Raja Yang sebenarnya; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arasy
yang mulia. (Al-Mu’minun: 115-116)
Kemudian
Allah SWT. memberitahukan kepada Nabi-Nya akan terjadinya hari kiamat, dan
sesungguhnya hari kiamat itu pasti terjadi. Selanjutnya Allah SWT.
memerintahkan kepada Nabi-Nya bersikap memaaf dengan cara yang baik terhadap
kaum musyrik yang telah menyakitinya dan mendustakan berita yang ia sampaikan
kepada mereka. Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain
melalui firman-Nya:
فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلامٌ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
Maka
berpalinglah kamu (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah,
"Salam (selamat tinggal)." Kelak mereka akan mengetahui (nasib
mereka yang buruk). (Az-Zukhruf: 89)
Mujahid,
Qatadah, dan lain-lainnya mengatakan bahwa hal ini sebelum adanya perintah
untuk memerangi mereka. Dan kenyataannya memang seperti apa yang dikemukakan
keduanya, mengingat ayat ini adalah ayat Makkiyyah, sedangkan ayat perang hanya
baru diturunkan dan disyariatkan sesudah hijrah.
Firman
Allah SWT.:
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ
Sesungguhnya
Tuhanmu. Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (Al-Hijr:
86)
Penegasan
tentang adanya hari kembali (kiamat), dan bahwa Allah SWT. mampu menjadikan
hari kiamat, karena sesungguhnya Dialah Yang Maha Pencipta, tiada sesuatu pun
yang tidak dapat diciptakan-Nya. Dia Maha Mengetahui semua tubuh yang telah
berserakan dan telah berpisah-pisah di tempat yang berbeda-beda di bumi. Ayat
ini semakna dengan firman-Nya:
أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ
الْعَلِيمُ إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ
فَيَكُونُ فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ
تُرْجَعُونَ
Dan
tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan
kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan
Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila
Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka
terjadilah ia. Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas
segala sesuatu dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan. (Yasin: 81-83)
Tidak ada komentar: