Marhaban Yaa Ramadhan: Ramadhan Yang Tak Biasa

 Marhaban Yaa Ramadhan:
Ramadhan Yang Tak Biasa
Oleh. Afkar Hanif S, SE.
Anggota CMM 254



Sungguh karunia Allah Ta’ala yang besar bisa berjumpa dengan bulan yang tercurahkan banyak rahmat dan keberkahan didalamnya dibandingkan bulan-bulan lainnya. Inilah moment satu tahun sekali yang tidak boleh terlewatkan bagi orang mukmin. Inilah wasiat dari Rasulullah SAW:


ورَغِمَ أنفُ رجلٍ دخلَ علَيهِ رمضانُ ثمَّ انسلخَ قبلَ أن يُغفَرَ لَهُ


“Rugilah seseorang yang menjumpai bulan ramadhan sehingga berlalu sebelum diampuni (dosa-dosa)nya., (HR. Muslim 2551. Shahihul jami 3510)

Oleh karena itu, wajib bagi orang-orang beriman untuk berlomba-lomba dan bersegera di bulan Ramadhan, untuk meraih amal kebaikan dan memenangkannya sebanyak mungkin. insyaAllah.

Allah SWT berfirman dal QS Al Imran 133:


وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ


Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa

Dan juga dalam ayat lain QS. Al Mutaffifin 26


وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَٰفِسُونَ


dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba”.


Jika diperhatikan, bukankah orang-orang yang sukses dan pemenang dalam kehidupan ini adalah kesungguhan mereka dalam meraih dan mempersiapkannya? Bukankah pelajar yang juara adalah mereka yang rajin melatih dan menyiapkannya dengan sebaik-baiknya? Bukankah para pemain sebelum berlaga di lapangan, mereka menempa diri dengan berusaha keras berlatih dan berdoa?. Bukankah dalam perkara dunia kita mati-matian dalam meraihnya, lalu bagaimana dengan perkara akhirat yang pasti kita menjumpainya?. itu lah sebabnya para sahabat Nabi SAW 6 bulan sebelum datang bulan ramadhan mereka terus berdoa dan beristigfar agar bisa berjumpa dengannya dan melatih diri dengan amal-amal shalih penuh keihlasan.

 

Maka mari berusaha jadikan kali ini sebagai Ramadhan yang tak biasa, bahkan menjadi Ramadhan yang luar biasa, lebih baik dari ramadhan sebelumnya. Beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menyambutnya diantaranya:


An-Niat (Niat) - Janganlah memulai suatu pekerjaan kecuali telah menetapkan niatnya, karena amal tidak akan diterima kecuali dengan ikhlas, benar dan sesuai dengan syariat, maka niatkan untuk mempersiapkan agar pekerjaan kita diterima, maka pelajarilah ilmunya, ketentuan puasa dan ajarkan kepada keluarga dan orang terdekat kita, Nabi SAW bersabda:


إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ


Amalan-amalan itu hanyalah tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari 54, Muslim 1097)

Maka niatkan untuk berpuasa karena karena Allah Ta’ala semata dengan memohon ridha dan pertolongan-Nya, tanpa ada alasan apapun lainnya.

 

Tandhief (Pembersihan): Pernahkah kita perhatikan, jika rumah/tempat akan didatangi oleh tamu terhormat lalu keadaannya kotor?bukankah kita akan bersihkan, kita rapikan dan menyiapkan dekorasi sebaik-baiknya?, karena itu mari kita usahakan sebelum memasuki ramadhan, sucikan dan bersihkan hati dari sikap dan sifat yang bisa merusak dan mengotori bahkan menghapus pahala amal shaleh.  

 

Tahzhiibun Nafs (Pemurnian jiwa): Mendisiplinkan diri dan berkomitmen untuk takwa mulai sekarang, karena Ramadhan adalah sekolah bagi orang-orang shaleh. Allah SWT berfirman: dalam QS Al Baqarah 183:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

 
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Dan Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ وَالجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ


“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan yang haram, juga berperilaku seperti perilaku orang-orang bodoh, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makanan dan minuman.”
(HR. Bukhari no. 6057)

 

Silatul Arham (Silaturahmi): Bersegera untuk menyambung dan menegakkan tali silaturrahim, dan berhati-hati agar tidak memutuskannya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْهُ قَامَتْ الرَّحِمُ فَقَالَ مَهْ قَالَتْ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنْ الْقَطِيعَةِ فَقَالَ أَلَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ قَالَتْ بَلَى يَا رَبِّ قَالَ فَذَلِكِ لَكِ ثُمَّ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ { فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ }


dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, "Rasulullah
SAW bersabda, "Allah menciptakan manusia, tatkala ia selesai dari penciptaannya, rahim berdiri dan berkata 'Ketahuilah, ini adalah kedudukan yang berlindung kepada-Mu dari terputus.' Lantas Allah berfirman: 'Tidakkah engkau ridha jika Aku menyambung siapa saja yang menyambungmu dan Aku memutus siapa saja yang memutusmu?' Maka rahim menjawab, 'Baik ya Rabb.' Lantas Allah berfirman, 'Itulah bagimu.' Lantas Abu Hurairah membacakan ayat: '(Akankah jika kamu berkuasa akan melakukan kerusakan di muka bumi dan memutus sambungan rahim kalian?) ' (QS. Muhammad: ayat 22). HR Bukhari 7502

 

Salamatus shadr (hati yang selamat/lapang dada): Apakah ada kebahagiaan yang lebih indah dari berlapang dada?... ia menghabiskan siang dan malam dengan tenang, sementara yang lain mendidihkan hati mereka dalam kemarahan pada orang lain.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ


Abdullah bin 'Amru dia berkata, Ditanyakan kepada Rasulullah
SAW, "Manusia seperti apakah yang paling mulia?" Beliau menjawab, "Setiap (pemilik) hati yang selamat dan selalu jujur dalam bertutur kata." Mereka (para shahabat) berkata, "Jujur dalam bertutur kata telah kami ketahui, lantas apakah maksud dari hati yang selamat?" Beliau bersabda, "Hati yang bertakwa dan bersih, yang tak ada dosa dan kelaliman padanya, serta tak ada iri dan dengki.".(HR Ibnu Majah 4216)

 

Salamatul Lisan (Lisan yang selamat) : Yaitu lisan yang terhindar dari setiap ghibah dan setiap pergunjingan. Lisan yang mendamaikan dan menentramkan saat berucap. Dikatakan kepada Al-Syafi'i, fulan yang membicarakanmu dengan buruk. Beliau menjawab; jika kamu percaya maka kamu mengadu domba, jika kamu dusta, maka kamu adalah orang yang fasik. Rasulullah SAW bersabda:

المُسْلِمُ مَن سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِن لِسانِهِ ويَدِهِ، والمُهاجِرُ مَن هَجَرَ ما نَهَى اللَّهُ عنْه


“Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari lisan dan tangannya. Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.”
(HR Bukhari 10, Muslim 40)

 

Qira atul Qur'an: Di bulan Ramadhan, memperbanyak membaca dan mentadabburi Al-Quran dan berusaha menghatamkannya, maka untuk mempermudah tujuan tersebut, mulailah dengan membuat program dan menyelesaikannya. Orang bijaklah yang bisa menyisihkan waktu untuknya dan tidak akan pernah meninggalkannya,serta tidak membaca Al-Qur'an hanya untuk waktu luang saja. Karena Ramadhan adalah syahrul quran

 

Shalat berjamaah : rukun islam dan kewajibannya adalah yang paling utama, maka biasakan diri mulai sekarang untuk shalat berjamaah di masjid khususnya bagi laki-laki, atau bersama keluarga, istri dan anak-anak anda, dan biasakan diri untuk lebih lama lagi setelah shalat untuk mengingat dan zikir untuk persiapan di bulan Ramadhan. Apalah arti puasa jika tidak shalat. Padahal shalat adalah pembeda mukmin dan kafir disamping perkara yang pertama dihisab di hari kiamat.

 

Asyu’uru bil ghairi (Merasakan orang lain): memperbanyak sedekah, khususnya kepada fakir miskin, dan memberi makan dan minum untuk orang yang perpuasa. Ada banyak orang fakir dan miskin yang membutuhkan dan tidak memiliki apa-apa untuk puasa ramadhan dan bahkan dari mereka tidak memiliki pakaian yang layak. Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَـكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ


“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan”
. (HR. Bukhari 3554, Muslim 2308)

 

Dzikrullah: Mulai sekarang, mari kita biasakan lidah harus lembab dengan mengingat Allah SWT, jadi jangan kendor dari mengingat, meminta pengampunan, mengagungkan, dan bersujud kepada Allah SWT. Mulai membaca dan mengahafalkan dzikir-dzikir yang ma’tsur sesuai yang diajarkan oleh Nabi SAW.

 

Tandhimul ‘Amal (Mengatur aktivitas): mulai memprogram kegiatan-kegiatan untuk persiapan bulan ramadhan, mulai membiasakan jadwal tidur lebih awal agar bisa bangun shalat malam untuk bermunajat kepada Allah SWT, mengurangi aktifitas yang tidak memberi manfaat, dan memaksimalkan aktivitas yang bernilai ibadah sebagai persiapan mengisi bulan ramadhan.

 

Ad Du’a (memperbanyak doa): Perbanyaklah berdoa untuk diri, orang tua, keluarga, dan anak-anak sebelum dan sesudah setiap shalat, dan memberi menasihat kepada keluaga, membangkitkan semangat mereka, dan juga memperingatkan mereka untuk bersiap menyambut dan memeriahkan Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda :

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي


“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik bagi keluargaku” (HR. At Tirmidzi 3895 dan Ibnu Majah 1977. Dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah no: 285)

 

Musamahah (memaafkan): Terakhir, dan yang paling penting, memaafkan semua orang, terutama mereka yang bersalah kepada kita. Memang susah tapi itulah surga balasannya.

Semoga Ramadhan kali ini kita mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT dan ditempatkan di Surga-Nya bersama orang-orang yang bertaqwa. Allahumma bariklana fi rajaba wa sya’bana wa balligna ramadhan. Aamien ya Rabbal ‘alamien.

Marhaban Yaa Ramadhan: Ramadhan Yang Tak Biasa Marhaban Yaa Ramadhan: Ramadhan Yang Tak Biasa Reviewed by sangpencerah on Maret 15, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar: