Muchamad Arifin
(Muballigh Muhammadiyah Surabaya)
Setiap hamba
Allah SWT tidak lepas dari ujian. Ujian yang diterimanya merupakan cara Allah
untuk mengetahui nilai dan kesungguhan hambaNya. Sebagiaman
firman Allah SWT
اَحَسِبَ
النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ
Apakah manusia mengira
bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan
mereka tidak diuji? (QS. Al-Ankabut;29:2)
Apa
itu mushibah?
Musibah adalah sesuatu yang terjadi
di luar kehendak, kemampuan, dan kemauan kita. Itu bisa jadi akibat langsung
atau tidak langsung dari perbuatan kita. Tapi ada juga yang murni karena
kehendak dan taqdir Allah SWT.
مَا
أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ
يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada suatu musibah pun
yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman
kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. QS. Ath-Taghabun;64:11
Dalam
ayat lain Allah SWT berfirman; bahwa sebenarnya jika dibandingkan antara
pelanggaran yang kita lakukan dan sebagai penyebab datangnya mushibah lebih
banyak daripada ketaatn yang kita lakukan dalam kehidupan ini, akan tetapi
Allah mengampuninya kesalahan tesebut (menutupinya) bahan sebagian besar yang
diampuninya.
وَمَا
أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang
menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy-Syura;42:30)
Kesalahan
persepsi dikalangan yang enggan beriman,dijadikan alasan oleh kebanyakan mereka
atas apa yang menimpanya.
وَلَوْلَآ
اَنْ تُصِيْبَهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۢبِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ فَيَقُوْلُوْا
رَبَّنَا لَوْلَآ اَرْسَلْتَ اِلَيْنَا رَسُوْلًا فَنَتَّبِعَ اٰيٰتِكَ وَنَكُوْنَ
مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan agar mereka tidak mengatakan ketika adzab menimpa mereka disebabkan
apa yang mereka kerjakan, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang
Rasul kepada kami, agar kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan
termasuk orang mukmin. (QS. Al Qashash;28:47)
Ayat lain mejelaskan
اَوَلَمَّآ
اَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَدْ اَصَبْتُمْ مِّثْلَيْهَاۙ قُلْتُمْ اَنّٰى هٰذَا ۗ
قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اَنْفُسِكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Dan mengapa kamu (heran) ketika
ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah menimpakan
musibah dua kali lipat (kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar) kamu berkata,
“Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu
sendiri.” Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran;3:165)
Dalam
ayat lain dijelaskan bentuk dan jenis ujian yang diberikan oleh Allah SWT
kepada orang beriman, seperti penjelasan Allah SWT
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَيَبْلُوَنَّكُمُ اللّٰهُ بِشَيْءٍ مِّنَ الصَّيْدِ تَنَالُـهۤ اَيْدِيْكُمْ وَ رِمَا
حُكُمْ لِيَـعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّخَا فُه بِا
لْـغَيْبِ فَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَه عَذَا بٌ اَ لِيْمٌ
“Wahai orang-orang yang
beriman! Allah pasti akan menguji kamu dengan hewan buruan yang dengan mudah
kamu peroleh dengan tangan dan tombakmu agar Allah mengetahui siapa yang takut
kepada-Nya, meskipun dia tidak melihat-Nya. Barang siapa melampaui batas setelah
itu, maka dia akan mendapat azab yang pedih.” (QS. Al-Ma’idah;5: 94)
Allah SWT akan selalu menguji
orang beriman, Kenapa orang beriman diuji ; hal ini
termasuk Sunatullah
hidup adalah ujian
ٱلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِ يْزُ الْغَفُوْرُ
“yang
menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,” (QS. Al-Mulk;67:2)
Allah SWT Maha Mengetahui orang yang
dusta atau tidak.:
Apakah manusia mengira bahwa
mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka
tidak diuji? (QS Al Ankabut;29:2)
Dan sungguh, Kami telah menguji
orang-orang sebelum mereka, maka Allah SWT pasti mengetahui orang-orang yang
benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.
Menunjukkan jalan Allah SWT tidak
mudah tetapi pasti Allah SWT menolong,
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا
يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ
وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا
مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
Ataukah kamu mengira bahwa kamu
akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami)
orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan,
dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (QS Al Baqarah;2:214)
Kesungguhan, apakah sungguh
sungguh dalam beramal?
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تُتْرَكُوْا وَلَـمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلَا رَسُوْلِه وَلَا الْمُؤْمِنِيْنَ وَلِيْجَةً
وَا للّٰهُ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja),
padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan
tidak mengambil teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman. Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS.
At-Taubah;9:16)
Akan tetapi
kita sebagai orang yang beriman harus memahami bahwa seatiap ujian yang
diberikan kepada kita, dapat kita hadapai dan ada jalan keluarnya, karena Allah
SWT tidak akan memnguji hambaNya diluar batas emampuan yang
telah disiapkan oleh Allah SWT.
Dalam
al-qur’an Allah
SWT tidak menguji kita diluar batas kemampuan.
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَه عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَاطَا
قَةَ لَنَا بِه وَا عْفُ عَنَّا وَا غْفِرْ لَنَا وَا
رْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِ يْنَ
“Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah
kami menghadapi orang-orang kafir.”(QS. Al-Baqarah;2:286)
Dari penjelasan
beberapa ayat di atas diharapkan agar sebagai seorang muslim tetap sabar dalam
menghadapi bermacam-macam musibah.
Allah SWT telah memberikan
jalan keluar atau solusi ketika menghadapi musibah, yaitu hendaknya dengan
sabar dan shalat. Sebagaimana firmanNya:
وَاسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikan sabar dan shalat
sebagai penolong kalian. Sungguh hal itu teramat berat kecuali bagi orang-orang
yang khusyuk.
(QS.
Al Baqarah;2:45)
Orang-orang yang sabar
juga dijanjikan Allah SWT sebagai calon penghuni surga dan mendapatkan ampunan
dari segala dosanya dan pahala yang agung. Sebagaimana firmanNya:
إِنَّ
ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ
وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ
وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ
وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ
وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم
مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya laki-laki dan
perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’,
laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan
yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar. (QS. Al Ahzab;33:35)
Karena
itu sebenarnya hidup ini adalah masalah, sekalipun kita tidak diuji oleh Allah SWT,
pasti menghadapi masalah dalam hidup ini, karena tidak ada rumusnya orang yang
hidup bebas dari masalah. Lalu bagaimana sikap kita menghadapi semua itu, maka
kuatkan keimanan, tauhid, shabar dan syukur, sambil memohon kepada
Allah SWT sebagai pemilik alam raya ini dan mengtur roda kehidupan
manusia dan makhluq lainnya.
![MENGAPA ORANG BERIMAN MASIH DIUJI?](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFVJYGk2PZesrV0_M9d_-o_SmF63Eif_7CHK64pMhTcayzD1BgE15m3zrEz7r6oM7VpSHpN0xLsfuwWH6U8-MT1I3_zov845RxASZcgtJqocAn5zNgKVXPVsGq55aVr8PBvQxPu5sHeiZg4QFPBemMWGPjiFPKSX0kzIzaY1DTP1Z2zSFLuKLDC0sa_o8/s72-c/135027.png)
Tidak ada komentar: