Tafsir QS. Al-Furqan, ayat 20 Ibnu Katsir
وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ
مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي
الأسْوَاقِ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ
رَبُّكَ بَصِيرًا (20)
Dan Kami tidak mengutus
rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di
pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kalian cobaan bagi sebagian yang lain.
Maukah kalian bersabar? Dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.
Allah SWT. berfirman,
memberitahukan tentang para rasul terdahulu yang telah Dia utus, bahwa mereka
memakan makanan dan memerlukan gizi, serta biasa berjalan di pasar-pasar untuk
mencari mata pencaharian dan berdagang. Hal tersebut tidaklah bertentangan
dengan keadaan mereka dan juga kedudukan mereka, karena sesungguhnya Allah SWT.
telah menjadikan pada diri mereka tanda-tanda yang baik, sifat-sifat yang
terpuji, ucapan-ucapan yang utama, amal perbuatan yang sempurna, dan
mukjizat-mukjizat yang cemerlang serta dalil-dalil (bukti-bukti) yang jelas
sehingga orang yang mempunyai hati yang sehat dan pandangan yang lurus akan
membenarkan bahwa apa yang disampaikan oleh mereka itu dari Allah SWT. Makna
ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain,
yaitu:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ
قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى
Kami tidak mengutus sebelum
kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara
penduduk kota. (Yusuf: 109)
Dan firman Allah SWT.:
وَمَا جَعَلْنَاهُمْ جَسَدًا
لَا يَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوا خَالِدِينَ
Dan tidaklah Kami jadikan
mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan. (Al-Anbiya:
8), hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah SWT.:
وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ
لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ
Dan Kami jadikan sebagian
kalian cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kalian bersabar? (Al-Furqan:
20)
Yaitu Kami uji sebagian
kalian dengan sebagian yang lain, dan Kami cobai sebagian kalian dengan
sebagian yang lain agar Kami mengetahui siapa orang yang taat dan siapa orang
yang durhaka (di antara kalian). Karena itu, disebutkan oleh firman-Nya:
أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ
رَبُّكَ بَصِيرًا
Maukah kalian bersabar? Dan
adalah Tuhanmu Maha Melihat. (Al-Furqan: 20)
Yakni siapakah yang patut
diberi wahyu. Pengertiannya sama dengan apa yang terkandung di dalam
firman-Nya:
اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ
يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ
Allah lebih mengetahui di
mana Dia menempatkan tugas kerasulan. (Al-An'am: 124)
Maksudnya, siapa yang
berhak dianugerahi tugas kerasulan, dan siapa yang tidak berhak menerimanya.
Muhammad ibnu Ishaq telah
mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah SWT.: Dan Kami jadikan
sebagian kalian cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kalian bersabar? (Al-Furqan:
20) Seakan-akan Allah berfirman, "Seandainya Aku menghendaki dunia ini Aku
jadikan bersama para rasul-Ku, agar mereka tidak ditentang, tentulah Aku dapat
melakukannya. Akan tetapi, sengaja Aku menghendaki untuk menguji hamba-hamba-Ku
dengan para rasul-Ku, dan Aku menguji para rasul-Ku dengan mereka."
Di dalam kitab Sahih
Muslim telah diriwayatkan melalui Iyad ibnu Hammad, dari Rasulullah SAW.
yang telah bersabda:
"يَقُولُ اللَّهُ: إِنِّي مُبْتَلِيك، ومُبْتَلٍ بِكَ"
Allah berfirman,
"Sesungguhnya Aku akan mengujimu dan menguji (hamba-hamba)-Ku
denganmu."
Di dalam kitab musnad
disebutkan dari Rasulullah SAW.:
"لَوْ شِئْتُ لَأَجْرَى اللَّهُ مَعِي جِبَالَ الذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ"
Seandainya aku menghendaki,
tentulah Allah akan menjadikan untukku gunung-gunung itu emas dan perak.
Di dalam kitab sahih disebutkan
bahwa Rasulullah SAW. pernah disuruh memilih antara menjadi seorang nabi lagi
seorang raja atau menjadi seorang hamba lagi seorang rasul. Maka Nabi SAW.
memilih agar dirinya dijadikan seorang hamba lagi seorang rasul.
Tidak ada komentar: