Hadits ke-1 dari 142, BAB 14. PERTENGAHAN DALAM KETAATAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-1 dari 142, BAB 14. PERTENGAHAN DALAM KETAATAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN



الإقتصاد فى الطاعة


قال الله تعالى؛ 

مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ


"Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah" (QS. Thaha1)


 يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ


"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" (QS. Al-baqarah 185)


عَنْ عَائِشَةَ  رضي الله عنها، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا وَعِنْدَهَا امْرَأَةٌ، قَالَ ؛ مَنْ هَذِهِ؟، قَالَتْ؛ هذِهِ فُلَانَةُ تَذْكُرُ مِنْ صَلَاتِهَا، قَالَ؛ مَهْ. عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ، فَوَاللَّهِ لَا يَمَلُّ اللَّهُ حَتَّى تَمَلُّوا، وَكَانَ أَحَبَّ الدِّينِ إِلَيْهِ مَادَامَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ. متفق عليه

ومه: كلمة نهي وزجر. ومعني لايملّ الله: لا يقطع ثوابه عنكم وزاء اعمالكم، ويعاملكم معاملة  المال حتي تملوا وتتركوا ، فينبغي لكم أن تاخذوا ماتطيقون الدوام عليه ليدوم ثوابه لكم وفضله عليكم


142, Dari Aisyah ra, bahwa Nabi SAW mendatanginya dan bersamanya ada seorang wanita lain, lalu Nabi SAW bertanya: siapa ini? Aisyah menjawab: dia fulanah, Lalu diceritakan tentang shalat (Sunnah)nya. Maka Nabi SAW bersabda: tinggalkanlah apa yang tidak kalian sanggupi, demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri yang menjadi bosan, dan agama yang paling dicintai-Nya adalah apa yang senantiasa dikerjakan secara rutin pelakunya. HR. Muttafaqun Alaih.

an kata "Mah": yaitu kata larangan dan pencegahan.  "Laa Yamallullahu" : Tidak akan terhenti/terputus (Allah SWT) memberikan pahala dan balasan amal2 ibadah kalian, dan memperlakukanmu seperti harta (yg inginkan) hingga kalian bosan dan meninggalkannya. maka hendaklah kamu mengambil apa yang mampu untuk terus (diamalkan) agar tetap pahala-Nya bagi kalian dan karunia-Nya atas kalian tetap ada.


HR. Bukhari fii tahajjudi (Bab maa yukrahu minattasydidi fiil ibadah). Wa Muslim fiil musafirin ( Bab Amri Minan na'si fii shalatihi)


Lughatul Hadits:

-Tadzkuru: yaitu seorang wanita yang Aisyah diceritakan tentang banyaknya ibadahnya dan shalatnya

-Laayamallu: Almallaalu: sesuatu yang terasa berat dan enggan/jenuh setelah disukainya. dan hal itu perkara mustahil (merasa berat/jenuh) bagi Allah Ta'ala, akan tetapi Allah Ta'ala membebaskan/mengeluarkan diri hamba dari masalah, maksudnya (karena) menghentikan pemberian pahala (akibat hamba bosan/jenuh dan akhirnya tidak ibadah) .

-wa kaana ahabbu diin ilaih: yaitu ditujukan (seperti dicontohkan oleh) Rasulullah SAW, adapun bagi (anggapan) penerimanya (yang mengamalkan diatas tadi); dan agama yang paling dicintai adalah (berlebih-lebihan ibadah)kepada Allah SWT, dan  tidak ada perbedaan diantara 2 riwayat tersebut karena apa yang paling dicintai Allah SWT, (itulah juga yang) paling dicintai Rasulullah SAW.


Faidah Hadits:

-Makruh kebanyakan aktivitas ibadah dikawatirkan bosan dan menjauh karena  bosan (apatis)

-seimbang dan pertengahan dalam melaksanakan ibadah.

-Pahala amal yang terbanyak yaitu rutinnya walaupun sedikit.

-Dalam kelanggengan/rutinitas ibadah yang sedikit akan menjadikan terusnya keberlangsungan ketaatan dalam berdzikir (mengingat), mendekat (kepada-Nya), ikhlas (melaksanakan perintah-nya) dan (akhirnya) diterimanya amal oleh Allah SWT.

-sedikit yang rutin lebih bernilai daripada yang banyak tapi tidak rutin (terhenti)

-Memberi diri sendiri apa yang menjadi haknya adalah halal dan ada pahala, dan dimana pahalanya jika niatnya adalah ketakwaan dalam beramal shaleh dan beribadah kepada Allah SWT


Hadits ke-1 dari 142, BAB 14. PERTENGAHAN DALAM KETAATAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-1 dari 142, BAB 14. PERTENGAHAN DALAM KETAATAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Agustus 26, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar: