Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini sangat membantu para penghuni bumi dalam mempelajari
dan memperluas wawasan keagamaan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan
kualitas ibadah dan mu’malah kepada Allah SWT. Terutama terkait dengan ilmu
ketauhidan, karena tauhid merupakan pondasi dan pemahaman dasar bagi meyakini
agamanya. Dalam literasi khazanah Islam,
seluruh Nabi dan Rasul sebagai utusan Allah SWT, membawa dan menyampaikan satu
hal penting dalam kehidupan beragama yaitu “TAUHID” sebagai pondasi utama untuk
mencapai nilai kehidupan yang sebenarnya (hakiki). Karena kehidupan di dunia
ini tidak akan lama, semua manusia ada batas waktu yang telah ditentukan Allah SWT
pada setiap makhluq yang diciptakannya, dan sering disebut dengan “Ajal”,
sebagaimana firman Allah SWT; Dan setiap umat
mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta
penundaan atau percepatan sesaat pun (QS. Al-A’raf;7:34) penundaan dimaksudkan diundur
atau dimajukan walaupun hanya satu detik (sa’ah)
Dakwah Paling Pertama dan Utama yaitu Tauhid
عن معاذ رضي الله
عنه قَالَ: بَعَثَنِي رَسُول الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: ((إنَّكَ تَأتِي قَوْمًا
مِنْ أهلِ الكِتَابِ فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أنْ لا إلَهَ إلا الله، وَأنِّي
رسولُ الله، فَإنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذلِكَ، فَأعْلِمْهُمْ أنَّ اللهَ قَدِ
افْتَرضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَواتٍ في كُلِّ يَوْمٍ وَلَيلَةٍ، فَإِنْ هُمْ
أطَاعُوا لِذَلِكَ، فَأعْلِمْهُمْ أنَّ اللهَ قَدِ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً
تُؤخَذُ مِنْ أغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ، فَإنْ هُمْ أطَاعُوا
لِذَلِكَ، فَإِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أمْوَالِهِمْ، وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ؛
فإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَها وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Mu'adz r.a., katanya:
"Saya diutus oleh Rasulullah SAW lalu beliau bersabda:
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi
sesuatu kaum dari ahlul kitab - Yahudi dan Nasrani, maka ajaklah mereka itu
kepada menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya
adalah pesuruh Allah. Jikalau mereka telah mentaati untuk melakukan itu, maka
beritahukanlah bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka akan lima kali
sembahyang dalam setiap sehari semalam. Jikalau mereka telah mentaati yang
sedemikian itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah
mewajibkan atas mereka sedekah - zakat - yang diambil dari kalangan mereka yang
kaya-kaya, kemudian dikembalikan - diberikan -kepada golongan mereka yang
fakir-miskin. Jikalau mereka mentaati yang sedemikian itu, maka jagalah
harta-harta mereka yang dimuliakan - yakni yang menjadi milik peribadi mereka.
Takutlah akan permohonan - doa - orang yang dianiaya - baik ia muslim atau
kafir, kerana sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutupi antara
permohonannya itu dengan Allah - yakni doanya pasti terkabul." (HR. Muttafaq 'alaih)
Hadits di atas cukup
memberikan pelajaran penting dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat kelak,
diantara pelajaran yang dapat direalisasikan dalm kehidupan sehari-hari yaitu;
1- Sesungguhnya hal pertama sekali yang
mereka dakwahkan adalah syahadat Laa Ilaaha Illallah. Sebab itulah
pondasi dan pokok (Islam -pen) yang dibangun di atasnya perkara agama yang
lain.
2- Jika syahadat Laa Ilaaha Illallah
telah kokoh maka perkara agama yang lain akan sangat memungkinkan untuk
dibangun. Namun jika syahadat Laa Ilaaha Illallah belum kokoh maka
tidak ada faidahnya yang diperoleh
dari perkara agama.
3- Hadits ini menerangkan tahapan-tahapan yang
wajib dilalui oleh da’i yang menyeru kepada Allah SWT. Tahap pertama seorang
da’i wajib untuk memulai dengan dakwah kepada tauhid, meng-Esakan Allah SWT semata
dalam ibadah, dan menjauhi syirik kecil maupun besar. Hal itu terwujud dengan
persaksian bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Allah SWT dan Muhammad Rasulullah SAW.
4- Maka janganlah anda mengajak manusia untuk
shalat
padahal mereka masih berbuat syirik. Jangan pula anda mengajak mereka untuk
puasa, sedekah, zakat, menyambung silaturahim dan seterusnya padahal mereka
masih melakukan berbagai kesyirikan.
5- Sesungguhnya tauhid adalah asas Islam.
6- Bahwa rukun terpenting setelah tauhid
adalah menegakkan shalat. Karena shalat
merupakan perintahpertama alam agama yang disampaikan secara langsung oleh
Allah SWT kepada utusan terakhir yakni Rasulullah SAW. Dan nanti akan menjadi
bekal pertama untuk menghadapi hisab di akhirat. Karenanya itu maka dalam
shalat sangat dianjurkan khusyu’ dalam pelaksanaannya, untuk bisa khusyu’ saat
shalat maka diperlukan 3 hal pokok yang harus dimiliki para mushalliy yaitu,
pahamami apa yang dibaca, penuhi syarat rukunnya, dan serasikan bacaan dan gerakannya.
7- dalam rukun Islam yang paling urgent setelah shalat adalah
zakat fardhu (wajib), yang merupakan haknya harta yang dimiliki. Karena harta
hakikatnya adalah amanah (titipan) semata, pada akhirnya akan meninggalkan kita,
atau kita yang ditinggalkan dunia. Karena itu sebelum dunia meninggalkan kita,
jadikan dunia sebagai sarana dan bekal bagi kita sebelum menghadap kepada sang
penguasa alam raya ini.
8- Bahwasanya imam/pemimpin
adalah yang berkuasa untuk menarik zakat dan membagikannya, baik dilakukannya
sendiri atau melalui wakilnya, yang biasa dikenal dengan BAZ atau Lazis.
9- Dalam hadits ini terdapat dalil cukupnya
mengeluarkan zakat kepada satu golongan saja. Untuk zakat fithri hanya 2 golongan yaitu Faqir dan
Miskin, sedangka zakat mal boleh kepada salah satu dari 8 golongan (QS.
At-Taubah;9:60)
10- Tidak boleh menyerahkan zakat kepada orang
kaya atau keluarga yang menjadi tanggungan dalam hidupnya, misal; orangtua atau
anak-anaknya.
11- Haram bagi ‘amil (panitia) zakat mengambil
harta yang berharga dari hasil
pengumpulannya.
12- Peringatan untuk berhati-hati dari segala
jenis kezhaliman dan keangkara
murkaan.
13- Seruan seorang da’i memulai sesuatu dari
yang terpenting kemudian yang penting.
Berkaitan dengan ini
banyak ayat al-qur’an yang menjelaskan persoalan ini untuk kita jadikan pedoman
dalam menjalani kehidupan yang fana’ ini, yaitu;
1- Sesungguhnya hal pertama sekali yang mereka
dakwahkan adalah syahadat Laa Ilaaha Illallah. Sebab itulah pondasi dan
pokok (Islam -pen) yang dibangun di atasnya perkara agama yang lain. Jika
syahadat Laa Ilaaha Illallah telah kokoh maka perkara agama yang lain
akan sangat memungkinkan untuk dibangun. Namun jika syahadat Laa Ilaaha
Illallah belum kokoh maka tidak ada faidahnya perkara agama selainnya.
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوتَ
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rosul pada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thaghut”. (QS. An Nahl ;16:36)
2- Allah Subhanahu SWT menyebutkan
kisah Luqman dengan sebutan yang baik, bahwa Dia telah menganugerahinya hikmah;
dan Luqman menasihati anaknya yang merupakan buah hatinya, maka wajarlah bila
ia memberikan kepada orang yang paling dikasihinya sesuatu yang paling utama
dari pengetahuannya. Karena itulah hal pertama yang dia pesankan kepada anaknya
ialah hendaknya ia menyembah Allah SWT semata, jangan mempersekutukannya dengan
sesuatu pun. Kemudian Luqman memperingatkan anaknya, bahwa:
إِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
sesungguhnya
mempersekutukan (Allah)adalah benar-benar kezaliman yang besar.(QS. Luqman;31:13)
3- Berdakwah menuju Allah SWT yaitu kepada
syahadat Laa Ilaaha Illallah merupakan kewajiban bagi setiap orang sesuai
kemampuannya
فَاتَّقُوا
اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Bertaqwalah kepada Allah sesuai
kemampuan kalian”. (QS. At Taghabun;64:16)
4- Maka barangsiapa yang menyelewengkan
sedikit dari ibadah-ibadah tersebut atau selainnya untuk selain Allah, sungguh
dia telah menyekutukan Allah SWT. Allah SWT berfirman,
إِنَّهُ
مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ
النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim
itu seorang penolongpun.” (QS al
Maaidah;5:72).
Sebagai ulasan akhir pada tulisan ini, mari kita evaluasi sistem ke tauhidan kita dalam beragama Islam, apakah tauhid yang didakwahkan sejak Nabi pertama sampai terakhir bahkan sampai nanti pada hari kiamat sudah sesuai dengan apa yang diserukan oleh para Nabiyullah di muka bumi ini. Karena Tauhid menjadi misi utama dari para Nabi dan Rasul Allah SWT, dengan tujuan untuk menyelamatkan manusia dari perkara-perkara yang merusaknya. Untuk lebih mantap dan kokohnya tauhid yang telah ada di dada kita, cobalah mempelajari kembali sirah para Nabi dan Shahabat-shahabatnya misalnya; Nabi Ibrahim dan lainnya, dari kalangan shahabat pelajari sirah Bilal bin Rabah. Wallahu a’lam bish-Shawab.
Tidak ada komentar: