Hadits ke-9 dari 150, BAB 14. PERTENGAHAN DALAM KETAATAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-9 dari 150, BAB 14. PERTENGAHAN DALAM KETAATAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN



عن ابي محمد عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو بن العاصي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ ؛ أُخْبِرَ النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنِّي أَقُولُ؛ وَاللَّهِ لَأَصُومَنَّ النَّهَارَ، وَلَأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ الَّذِي تَقُولُ ذلك؟ فقُلْتُ له؛ قَدْ قُلْتُهُ بأبي أنت وأمّي يارسول الله، قَالَ فإِنَّكَ لَا تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ، فَصُمْ وَأَفْطِرْ ،وَقُمْ وَنَمْ، وَصُمْ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، وَذَلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ. قُلْتُ؛ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. قَالَ؛ فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ.. قُلْتُ؛ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ وَهُوَ أَعْدَلُ الصِّيَامِ، وفي رواية؛ هُوَأَفْضَلُ الصِّيَامِ.  فقُلْتُ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ،  فقَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ لَا أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. ولان اكون قبلتُ الثَّلاثةَ الايّامَ التي قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أحَبُّ إليّ من اهْلي ومالِي

وفي رواية؛ الَمْ أخْبَرْ أنَّكَ تَصُوْمُ النَّهارَ وتَقُومُ اللَيْلَ؟، قلتُ؛ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ؛ فَلَا تَفْعَلْ، صُمْ وَأَفْطِرْ، وَقُمْ وَنَمْ فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْرِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ، فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا، فَإِنَّ ذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ، فَشَدَّدْتُ فَشُدِّدَ عَلَيَّ، قُلْتُ؛ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً، قَالَ؛ فَصُمْ صِيَامَ نَبِيِّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَلَا تَزِدْ عَلَيْهِ، قُلْتُ وَمَا كَانَ صِيَامُ نَبِيِّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام، قَالَ نِصْفَ الدَّهْرِ. فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَقُولُ بَعْدَ مَا كَبِرَ؛ يَا لَيْتَنِي قَبِلْتُ رُخْصَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وفي رواية؛ أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَصُومُ الدَّهْرَ وَتَقْرَأُ الْقُرْآنَ كُلَّ لَيْلَةٍ؟ فَقُلْتُ؛ بَلَى يَا رسولَ اللَّهِ، وَلَمْ أُرِدْ بِذَلِكَ إِلَّا الْخَيْرَ. قال؛ فَصُمْ  نَبِيِّ اللَّهِ صَوْمَ دَاوُدَ، فَإِنَّهُ كَانَ أَعْبَدَ النَّاسِ، فَإِنَّهُ كَانَ أَعْبَدَ النَّاسِ، قلتُ؛  يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ؟ قال؛ فَاقْرَأْهُ فِي كُلِّ عِشْرِينَ، قلتُ؛  يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ؟ مِنْ ذَلِكَ؟ قَالَ؛ فَاقْرَأْهُ فِي كُلِّ عَشْرٍ، قلتُ؛  يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ؟ قَالَ؛ فَاقْرَأْهُ فِي كُلِّ سَبْعٍ وَلَا تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ. قَالَ فَشَدَّدْتُ فَشُدِّدَ عَلَيَّ، وَقَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكَ لَا تَدْرِي لَعَلَّكَ يَطُولُ بِكَ عُمْرٌ. قَالَ فَصِرْتُ إِلَى الَّذِي قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا كَبِرْتُ وَدِدْتُ أَنِّي كُنْتُ قَبِلْتُ رُخْصَةَ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.  وفي رواية: وإنَّ لوَلَدِكَ عليْكَ حَقًا. وفي رواية: لاصامَ من صام الاَبَدَ !. ثَلاثا

وفي رواية؛ أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ تعالى صِيَامُ دَاوُدَ، وأَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ  تعالى صَلَاةُ دَاوُدَ، كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَيَقُومُ ثُلُثَهُ، وَيَنَامُ سُدُسَهُ، وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا، ولا يفِرُّ إذا لَاقَى.

وفي رواية؛أَنْكَحَنِي أَبِي امْرَأَةً ذَاتَ حَسَبٍ، وكَانَ يَتَعَاهَدُ كَنَّتَهُ، اي ٱمرأة ولدِهِ، فَيَسْأَلُهَا عَنْ بَعْلِهَا، فَتَقُولَ لَهُ؛ نِعْمَ الرَّجُلُ مِنْ رَجُلٍ، لَمْ يَطَأْ لَنَا فِرَاشًا، وَلَمْ يُفَتِّشْ لَنَا كَنَفًا مُنْذُ أَتَيْنَاهُ. فَلَمَّا طَالَ ذَلِكَ عَلَيْهِ ذَكَرَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ؛ الْقَنِي بِهِ، فَلَقِيتُهُ بَعْدُ فَقَالَ؛ كَيْفَ تَصُومُ؟  قلتُ؛ كُلَّ يَوْمٍ، قَالَ؛ وَكَيْفَ تَخْتِمُ؟، قلتُ؛ كُلَّ لَيْلَةٍ، وذكر نَحْوَ مَاسَبقَ، وكَانَ يَقْرَأُ عَلَى بَعْضِ أَهْلِهِ السُّبْعَ الَّذِي يَقْرَؤُهُ يَعْرِضُهُ مِنْ النَّهَارِ لِيَكُونَ أَخَفَّ عَلَيْهِ بِاللَّيْلِ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَتَقَوَّى أَفْطَرَ أَيَّامًا وَأَحْصَى، وَصَامَ مِثْلَهُنَّ، كَرَاهِيَةَ أَنْ يَتْرُكَ شَيْئًا فَارَقَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. 

كل هذه الروايات صحيحة معظمها في الصحيحين، وقليل منها في اخدهما


150. Dari Abu Muhammad 'Abdullah bin 'Amru bin Ash ra. berkata;  Kuberitahu kepada Nabi SAW bahwa aku berkata; "Demi Allah, sungguh aku akan berpuasa sepanjang hari dan sungguh aku akan shalat malam sepanjang hidupku." Maka Rasulullah SAW bertanya: "Benarkah kamu yang berkata seperti itu?. Kujawab kepada Beliau SAW; "sungguh aku telah mengatakannya, Demi bapak, Engkau, dan ibuku wahai Rasulullah". Maka Beliau SAW bersabda: "Sungguh kamu pasti tidak akan sanggup melaksanakannya. Akan tetapi berpuasalah dan berbukalah, tidurlah dan shalat malam-lah, berpuasalah tiga hari di setiap bulan, Sungguh setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu seperti puasa sepanjang tahun." Aku katakan kepada Beliau SAW; "Sungguh aku mampu lebih dari itu". Belau berkata: "Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah selama dua hari". Aku katakan lagi: "Sungguh aku mampu yang lebih dari itu". Beliau SAW berkata: "Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu adalah puasa Nabi Daud 'alaihi salam yang merupakan puasa yang seimbang". Dalam riwayat lain “puasa yang utama”,  Aku katakan lagi: "Sungguh aku mampu yang lebih dari itu". Maka beliau bersabda: "Tidak ada puasa yang lebih utama dari itu". Sehingga aku menerimanya agar berpuasa tiga hari (setiap) yang disampaikan Rasulullah SAW dimana lebih aku cintai dari keluargaku dan hartaku. 

Dalam Riwayat lain: (Wahai 'Abdullah), Apakah benar berita bahwa kamu puasa seharian penuh lalu kamu shalat malam sepanjang malam?" Aku jawab: "Benar, wahai Rasulullah". Beliau SAW berkata: "Janganlah kamu lakukan itu, tetapi puasalah dan berbukalah, tidurlah dan shalat malamlah, karena sesungguhnya jasadmu punya hak atasmu, matamu punya hak atasmu, isterimu punya hak atasmu dan rongga dadamu punya hak atasmu. Dan cukuplah bagimu bila kamu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan karena bagimu setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu berarti sudah melaksanakan puasa sepanjang tahun ". Maka kemudian aku meminta tambahan, lalu Beliau menambahkannya. Aku katakan: "Wahai Rasulullah, aku mendapati diriku memiliki kemampuan". Maka Beliau SAW berkata: "Berpuasalah dengan puasanya Nabi Allah Daud Alaihissalam dan jangan kamu tambah lebih dari itu". Aku bertanya: "Bagaimanakah itu cara puasanya Nabi Allah Daud Alaihissalam?" Beliau menjawab: "Dia Alaihissalam berpuasa setengah dari puasa Dahar (puasa sepanjang tahun). Di kemudian hari 'Abdullah (bin 'Amru bin 'Ash) ra. berkata: "Seandainya dahulu aku telah menerima keringanan yang telah diberikan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ". 

Dalam riwayat lain: (Wahai 'Abdullah) Benarkah berita bahwa kamu berpuasa sepanjang masa dan membaca (mengkhatamkan) Al Qur`an sekali setiap malam?" saya menjawab, "Benar wahai Rasulullah, namun tidaklah saya menginginkannya kecuali kebaikan." Beliau SAW bersabda: Puasalah puasa Nabi Allah Dawud 'alaihi wasallam, sebab ia adalah hamba yang paling banyak beribadah, Dan baca (khatamkan) Al Qur`an setiap bulan. Saya berkata, "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya masih kuat lebih dari itu." Beliau SAW bersabda: "Kalau begitu, pada setiap dua puluh hari sekali." Saya berkata, "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya masih kuat lebih dari itu." Beliau SAW bersabda: "Kalau begitu, setiap sepuluh hari sekali." Saya berkata, "Wahai Nabiyullah, sungguh, saya masih kuat lebih dari itu." beliau bersabda: "Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) Al Qur`an setiap tujuh hari sekali, janganlah kamu menambahnya lagi". (Abdullah berkata); Aku telah berlebih-lebihan, hingga aku pun diberatkan sendiri. Dan kepadaku, Nabi SAW bersabda: "Sesunguhnya kamu tidak tahu, apakah umurmu masih panjang." Abdullah berkata; "Maka aku pun lebih memilih (dan melakukan) apa yang disabdakan Nabi SAW padaku. setelah lanjut usia, aku pun berangan-angan, sekiranya dahulu aku menerima rukhshah (keringanan) Nabi SAW." Dalam riwayat lain: “ sesungguhnya anakmu punya hak atasmu.” Dan dalam sebuah riwayat: “Bukanlah (disebut) puasa, siapa yang yang puasa selamanya; (beliau) mengulang 3 kali. 

Dalam riwayat lain: Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud, dan shalat yang dicintai oleh Allah adalah shalat Nabi Daud, Dimana tidur separuh malam, dan bangun di sepertiganya, dan tidur lagi di seperenamnya (akhir malam), beliau puasa sehari dan berbuka sehari, dan tidak lari jika bertemu musuh.

Dalam riwayat lain: (Abdullah bin Amru ia berkata); Bapakku menikahkanku dengan seorang wanita yang memiliki kemuliaan luhur. dia berkenalan dengan menantu perempuannya, yaitu istri anaknya, Lalu bapakku bertanya pada sang menantunya mengenai suaminya. Maka sang menantu pun berkata, "Dia adalah laki-laki terbaik, ia belum pernah meniduriku dan tidak juga memelukku mesra semenjak aku menemuinya." Maka setelah selang beberapa lama, bapakku pun mengadukan hal itu pada Nabi SAW, akhirnya Beliau SAW bersabda : "Bawalah ia kemari." Maka setelah itu, aku pun datang menemuinya, dan beliau SAW bersabda: "Bagaimanakah ibadah puasamu?" aku menjawab, "Yaitu setiap hari." Beliau SAW bertanya lagi, "Lalu bagaimana kamu khatamkan (Al Qur`an)?" aku menjawab, "Yaitu setiap malam." Dan disebutkan lainya seperti sebelumnya. Lalu ia membacakan sepertujuh dari Al Qur`an kepada keluarganya pada siang hari, dan ayat yang ia baca, ia perlihatkan pada siang harinya hingga pada malam harinya ia bisa lebih mudah membacanya. Dan bila ingin memperoleh kekuatan, maka ia akan berbuka beberapa hari dan menghitungnya, lalu ia berpuasa sebanyak itu pula, sebab ia tak suka meninggalkan sesuatu yang menyelisihi Nabi SAW. Semua riwayat-riwayat tersebut adalah shahih dan tertulis di shahihain (Bukhari & Muslim) dan sedikit dari salah satunya.


Al Hadits biriwayaatihi al muta’adidati ruwiya ba’dhuha Al Bukhari fi shaumi (Bab Saumi dhahri) wa (Bab Haqqi dhaifi fii shaumi) wa (Bab haqqil jismi fii shaumi) wal anbiya;, wa ruwaaha Muslim fii shaumi (Bab Nahyi ‘an shaumi dhahri).


Lughatul Hadits:

-Laa tastathiu dzalika: Kamu tidak mampu bertahan (melakukan itu), akibat ada beban dan ketidak nyamanan.

-Lizaurika: untuk (jamuan) yang mengunjungimu.

-Wainna bihasbika: cukuplah bagimu

-Laa shama man shamal abada; ini adalah informasi bagi orang yang menyelisihi (sunnah Nabi SAW) dan tidak menyamai perintah syariat (Islam) yang bijak.

-Laa yafirru idza laqaa: tidak lari jika menjumpai musuh dalam peperangan, karena kuatnya tubuhnya (Nabi Daud as)

-Ankahani: menikahkanku

-Alkunnah: secara lughawi: (menantunya yaitu) anak perempuan dari seorang bapak yang juga saudara (seimannya) 

-An ba’liha: tentang kondisi suaminya.

-Lam yatha’ lana firasyan: istilah menemani tidur bersamanya di kasur.

-La yufattisy lana kanafan: tidak pernah membuka penutup (pakaian) yaitu tidak melakukan hubungan suami-istri


Faidah Hadits;

-Bersikap toleran kepada tubuh, yang ditakutkah bisa menjadi penyakit (akibat terlalu memaksa)

-menghargai batas (kemampuan fisik dengn sikap) pertengahan dalam ibadah

-Keutamaan Sahabat Abdullah bin Amru bin Ash ra atas loyalitasnya ketika di batasi oleh Nabi SAW keinginannya

-Anjuran untuk melaksanakan bangun malam shalat tahajud.

-Tidak ada kerahiban (sikap menjauhi kebutuhan fisik/dunia) dalam islam. 

-Pelipatgandaan (pahala) atas kebaikan-kebaikan yang secara khusus diberikan ke umat (Nabi Muhammad SAW) 

-Ibadah dalam islam tidak hanya berjihad dan mencari rizki.

-Islam mengajak ke perbuatan untuk kebutuhan dunia juga akhirat



Hadits ke-9 dari 150, BAB 14. PERTENGAHAN DALAM KETAATAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-9 dari 150, BAB 14. PERTENGAHAN DALAM KETAATAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Oktober 26, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar: